Part One
***
Tanah lembab yang diselimuti rumput terbentang luas dihadapan Jibril dan juga Azrael. Diatas sebuah bukit hijau, keduanya memandang sebuah panorama bumi yang tidak biasa, yaitu sebuah tempat yang tidak seperti di bumi mereka.
"Umm.. Jibril?"
Azrael melambaikan tangannya ke depan wajah Jibril yang terlihat sangaaat menyedihkan. Ia terlihat seperti ikan yang sekarat karena kekurangan air.
Wajahnya mencerminkan rasa stres yang baru baru ini diterimanya seperti air hujan, dan meledak seperti bendungan yang bocor."Ji-bril! Oii! Bumi baru kepada Jibril, ganti..."
Azrael memanggil Jibril berkali-kali, namun tak ada tanggapan darinya sama sekali, malahan ekspresi tolol tersebut masih menghiasi wajahnya.
'Aku penasaran dengan apa yang dipikirkannya'
Azrael mengambil tempat disebelah Jibril dan kemudian Ia duduk bersila, menanti-nanti saat dimana Jibril kembali normal.
Waktu demi waktu, hari demi hari, dan usaha demi usaha dilalui Azrael. Dan enam hari sudah berlalu tanpa disadarinya.
Azrael dalam masa menunggu Jibril, Ia hanya duduk, berbaring, dan memainkan beberapa rumput disekitarnya sambil berusaha menyadarkan Jibril.
"Jibril... Oii..."
Suara Azrael saat ini terdengar sangat-sangat bosan dan capek, dan lagi Ia sudah memanggil nama Jibril hampir sebanyak seribu kali.Selama enam hari ini, Azrael Melakukan berbagai hal untuk menyadarkan Jibril.
Di hari pertama, Ia mencoba menggoyangkan Jibril dengan lemah-lembut berharap agar Jibril cepat kembali sadar, dan gagal.
Di hari kedua, Ia mencoba menggelitik muka Jibril dengan beberapa helai rumput juga sambil berharap agar Jibril ketawa dan sadar, ternyata masih gagal.
Di hari ketiga, Ia mencoba memukul pundak Jibril dengan pelan dan penuh kesabaran, masih berharap agar Jibril dapat segera kembali sadar, namun kurang cukup dan masih gagal.
Di hari keempat, Ia kembalj menggoyangkan tubuh Jibril, namun kali ini dengan kuat dan menamparnya sambil berteriak memanggil nama Jibril selama satu hari penuh dan masih berharap agar si Jibril tersadar.
Di hari kelima, Azrael membuat sebuah bola dari tanah dan melemparnya tepat ke muka Jibril, berharap agar bentuk kekesalannya membuat Jibril kembali sadar, dan lagi-lagi masih gagal.
Dan di hari keenam, Azrael hanya berbaring tanpa harapan apapun di samping Jibril, Ia sudah menyerah untuk menyadarkan Jibril kembali.
"Haaa"
Azrael menghela nafas berat, Ia berusaha melepaskan kelelahan yang Ia lalui enam hari penuh dalam satu nafas.'Ngomong-ngomong, apa tidak ada orang disekitar sini? Udah enam hari, bukan, sudah tujuh hari kami disini, dan Aku tidak melihat sesosok manusia atau seekor hewan'
Azrael bangun dari posisi tidurnya, dan matanya melihat Jibril dengan tatapan yang menyedihkan.
"Tak kusangka seorang Jibril dapat menjadi seperti ini, dan bodohnya aku, terjebak disini hanya karena Jibril. Jika aku tahu akan seperti ini, mending Aku jalan-jalan saja memeriksa tempat ini"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm the Death Angel Get a Holiday in Another World [ONGOING]
FantasyApa yang terjadi saat malaikat maut dan malaikat yang menghubungkan Tuhan dengan para Makhluk-Nya diberikan liburan dari tugasnya ke dunia lain oleh Sang Tuhan itu sendiri?