🌺 • 12

807 65 3
                                    

Hai happy weekend
Aku balik hehe
Kalok ada typo benerin ya💕

🌺🌺🌺

Tiba-tiba pintu UKS terbuka dan nampaklah Aldi dengan nampan berisi sepiring nasi kuning dan juga teh hangat.

Ia berjalan menghampiri Salsha dan Steffi yang sedang menatapnya aneh. "Tumben Lo baik mau bawain gue makan," ucap Salsha yang membuat alis Aldi terangkat sebelah.

Ia duduk di sofa kecil yang ada di UKS masih dengan alis terangkat. "Siapa yang mau ngasik Lo makan?"

Ucapan itu berhasil membuat keduanya kaget, "trus tu nasi kuning sama teh hangat? Gak mungkin banget buat gue kan?" Ujar Steffi.

"Dih pada geer ya lu berdua. Orang ini nasi buat gue juga. Gini ya hukuman gue ditambah sama guru di kelas di suruh jagain Salsha di UKS ya karena gue laper kan sekalian gue makan sambil jagain lu," ucapan Aldi sekali lagi membuat Salsha dan Steffi menganga.

"Ngarep ya gue bawain makanan?" Goda Aldi sembari menoel-noel pipi Salsha dan itu membuat sang empu jengkel.

"Ish pede banget. Udah yuk stef ke kelas," ucap Salsha sembari beranjak dari brankar, menarik tangan Steffi lalu berjalan keluar UKS.

"Eh Beo Lo disuruh istirahat dulu sampek jam istirahat!" Teriak Aldi dari dalam dan dengan mulut penuh.

"Bodo amat Lo jagain aja UKS sendiri!" Balas Salsha yang sepertinya sudah jauh dari UKS.

Aldi kini semakin jengkel dengan sikap Salsha. Tapi berhubung dia ada perlu dengan cewek galak dan cerewet itu, alangkah jika dia bersikap baik sama dia.

Begitulah pikir Aldi.

***

Pukul 19.00

Salsha baru saja menyelesaikan PR yang tidak bisa dibilang sedikit. Baru saja ia ingin meregangkan otot-ototnya, pintu kamar diketuk dengan keras dan itu otomatis membuat Salsha cepat-cepat membukanya takut kalau itu sang ibu.

"Kenapa de?" Ucap Salsha setelah tau itu Ade.

Ade datang dengan mata merah, nafas memburu dan penuh keringat. Itu tentu saja membuat Salsha terkejut bukan main. "Lo kenapa sih? Masuk dulu."

Kakak beradik ini kini duduk di pinggir ranjang Salsha dan nafas Ade masih terlihat memburu. "Kenapa sih de? Berantem lagi Lo sama Boy?"

"Mama bawa cowok lain ke rumah."

"Ouh gitu. Apa?! Kapan Lo liat?" Ekspresi Salsha berubah seketika.

"Tadik. Tuh cowoknya masih di bawah. Cowoknya ternyata masih anak kuliahan."

Tanpa menggubris ucapan Ade, Salsha melangkah keluar kamar dan mengintip ke bawah. Di sana, ada cowok yang mungkin hanya beda 2 tahun dengannya.

Tak selang lama, sang ibu datang membawa minuman dingin untuknya dan sepertinya cowok itu memang suka dengan ibunya. Ibu Salsha memang tidak nampak seperti wanita berkepala 4 karena dulu sebelum sang ayah tiada, beliau sering merawat diri.

"Makasi sayang."

Apa dia bilang? Sayang? Euw... Salsha kini seperti ingin muntah dengan ucapan cowok itu. Salsha segera beranjak dari sana sembari menahan air matanya yang hendak keluar.

Ia tutup dan kunci pintu kamarnya yang membuat Ade yang masih di sana sedikit terkejut. "Bener kan?"

"Gue gak nyangka ibu serendah itu. Dia udah hianatin cinta ayah?" Air mata Salsha kini lirih bertepatan dengan tubuhnya yang merosot ke lantai kamar yang dingin.

ANYELIR (SELESAI)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang