🌺 • 52

469 50 12
                                    

Hay Hay Hay Hay
Para kesayangan Tiwi sekalian
Selamat malam Minggu bagi yang merayakan ataupun tidak
Gimana kabar kalian pada malam Minggu yang sunyi ini?

Suka banget deh akhirnya bisa update jam segini
Mumpung ada mood nulis
Gimana nih menurut kalian endingnya?
Bakal gimana hayo...

Tebak-tebakan aja dulu
Karena endingnya masih agak lama
Biarin Salsha mengurus masalahnya dulu
Okay

Udah gasabar baca part 52?
Cus langsung baca
Tapi jangan lupa tekan bintang dulu biar ntar gak lupa

Ready?

Enjoy❤️

Enjoy❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌺🌺🌺

Tring...

Suara lonceng yang ada di atas pintu cafe berbunyi menandakan ada seorang tamu yang datang dan itu sukses membuat kepala seorang gadis tertoleh ke arah pintu.

Gadis itu tersenyum kala mengetahui bahwa orang yang baru saja membuat lonceng pintu berbunyi adalah sang kekasih.

Steffi melambaikan tangannya ke arah Iqbaal yang nampak celingukan mencari dirinya. Dan kini, nampak laki-laki itu tersenyum lalu mendekat ke arah dirinya lalu mengambil tempat di hadapan gadisnya yang sejak tadi tak berhenti menyunggingkan senyuman.

"Tumben mintak ketemu duluan. Kan biasanya aku duluan yang mintak," ujar Iqbaal dengan nada yang sangat lembut membuat Steffi terbuai.

"Mau pesen minum dulu gak? Atau makan?" tawar Steffi.

Iqbaal merasa kekasihnya agak aneh hari ini. Tidak biasanya dia akan mengulur waktu untuk membicarakan sesuatu padanya. Tapi laki-laki itu masih berusaha untuk berpikir positif dan memilih untuk menuruti Steffi dengan memesan minuman.

Hawa di antara keduanya mendadak canggung dan itu adalah hal yang sangat Iqbaal tidak suka. Laki-laki itu kini menatap manik Steffi lekat membuat yang ditatap menjadi salah tingkah dan memilih untuk mengalihkan pandangannya.

Iqbaal terkekeh pelan. Ia selalu suka melihat pipi Steffi yang merona akibat gombalan ataupun perlakuan yang dia berikan.

Tak lama, pesanan keduanya sampai membuat Steffi langsung menyerbu kentang goreng lalu memasukkannya ke dalam mulut dengan gerakan yang bertubi-tubi membuat pipinya mengembung saking banyaknya berisi kentang. Membuat Iqbaal tertawa.

Laki-laki itu langsung menyeruput es lemon yang ia pesan lalu pandangannya kembali tertuju pada sang kekasih.

"Apa yang pengen kamu omongin sama aku?" tanya Iqbaal dengan nada serius.

Glek

Steffi menelan ludahnya dengan susah payah. Tidak menyangka kalau pacarnya bisa seseram ini jika sedang serius.

"Kamu serem kalok lagi serius gitu," ucap Steffi dengan polosnya membuat Iqbaal mengganti tatapannya menjadi lebih lembut diiringi dengan senyum manis yang terbit.

ANYELIR (SELESAI)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang