🌺 • 61

500 56 12
                                    

Hay Hay Hay Hay
Para kesayangan Tiwi sekalian
Gimana kabarnya pada malam Jumat ini?
Serem ya update malem Jumat terus
Tapi gapapa deh
Soalnya Tiwi gak akan ngasi kalian yang serem-serem
Tiwi bakal selalu ngasi yang manis-manis
Biar pada diabetes haha

Dua-tiga part lagi menuju ending guys
Seneng deh
Karena bisa menyelesaikan apa yang aku mulai
Aku cuma berharap kalian menyukai cerita ini dan selalu mensuport karya-karya Tiwi

Siap untuk part 61?
Enjoy guys❤️

🌺🌺🌺

Aldi beserta kawan-kawan tengah menikmati hidangan yang tersedia di meja panjang. Nampak canda tawa memenuhi meja yang berisi sembilang remaja itu diiringi dengan dentingan sendok dan garpu.

"Acara nikahnya jam berapa besok?" tanya Raja dengan mulut yang tidak berhenti mengunyah ayam goreng membuat Bella memarahinya karena beberapa kali laki-laki itu mengobrol dengan mulut penuh.

"Kamu mau mati muda? Telan dulu! Jam 7." Bella menabok lengan kekasihnya yang sontak membuat yang lain tertawa.

"Jangan galak-galak sama mantan gue Bel," gurau Salsha sambil tangannya menyendok kuah sup yang ada di mangkuk kaca lalu menyuapkannya ke mulut Aldi yang sejak tadi sudah terbuka.

"Inget, dia cuma mantan lo Sal." Aldi cemberut sambil menerima suapan dari Salsha lalu mengunyahnya dengan wajah super bete.

Salsha terkekeh dibuatnya. Menyenangkan rasanya melihat ekspresi Aldi yang sangat menggemaskan bila cemberut begitu. "Gak usah alay deh Di, santai aja. Gue bukan tipe orang yang suka nikung temen."

Aldi tersenyum hangat kala tangan lembut Salsha menyentuh dan mengusap sayang rambut lebatnya. Laki-laki itu kini nampak seperti kucing yang keenakan karena perutnya dielus-elus oleh majikannya.

"Keenakan si cumi," ledek Iqbaal yang notabennya tidak suka melihat teman-temannya bahagia.

"Iri tanpa tak mampu bos." Aldi tersenyum penuh kemenangan sambil terus menikmati usapan telapak tangan Salsha di puncak kepalanya.

"Lo nyindir gue Sal?" Salsha kaget karena ucapan Bella dan otomatis itu membuat dirinya yang sedang mengunyah makanan terbatuk.

"Eh, eh, lo gapapa?" Aldi yang panik langsung meraih minuman dan menyodorkannya ke Salsha.

Salsha langsung meneguk minuman yang Aldi beri kemudian ia senderkan dirinya di senderan kursi, berusaha menghilangkan rasa paniknya.

"Maap Sal hehe." Bella menaikkan jari telunjuk dan jari tengahnya beserta cengiran lucunya.

"Gapapa Bel hehe, kebiasaan gue kagetan orangnya." Salsha masih bersender pada sandaran kursi dengan Aldi masih menepuk-nepuk pelan pundak kekasihnya.

"Cute banget sih kalian berdua," ujar Steffi yang sejak tadi hanya menjadi penonton dari ke-uwuan teman-temannya.

Sambil berusaha mengkode Iqbaal yang sejak tadi hanya sibuk makan tanpa menoleh ke arahnya atau sekedar menyuapinya ayam goreng.

Menyebalkan.

"Bilang kalok mau kayak gitu juga yang," ujar Iqbaal dengan nada datar membuat Steffi tersenyum lebar kemudian mengangguk semangat.

Bukan apa-apa, Iqbaal hanya masih kesal dengan teman-temannya yang selalu hidup bahagia, sementara dirinya selalu terbully. Namun entah kenapa setelah melihat senyum cerah dari gadisnya, Iqbaal menjadi lebih bersemangat dan berjanji pada dirinya sendiri tidak akan pernah menyakiti gadis yang kini tengah menatapnya dengan mata berbinar.

"Kamu mau apa hm?" tanya Iqbaal dengan nada yang sengaja direndahkan dan benar saja, itu langsung membuat pipi Steffi memerah.

Sementara teman-temannya malah bersorak saling bersahutan, membuat suasana meja ramai dan tak jarang beberapa tamu memandang aneh ke arah meja mereka.

ANYELIR (SELESAI)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang