🌺 • 39

538 58 3
                                    

Hey hey hey kalian para kesayangan Tiwi

Gimana nih kabarnya?

Boleh banget ceritain di komen

Btw udah part 39 aja hehe

Gak nyangka juga udah 17rb readers

Ya walaupun votersnya gak seberapa

Tapi udah bagus kok menurut Tiwi

Enjoy ya❤️

🌺🌺🌺

Aldi bergegas masuk ke dalam rumahnya hingga menimbulkan langkah kaki yang cukup menganggu membuat mama Aldi keluar. "Aldi kamu kenapa buru-buru?" Aldi menoleh sekilas lalu kembali melanjutkan langkah kakinya yang sempat tertunda.

Farah (mama Aldi) tentu kebingungan melihat ekspresi anaknya tadi dan memutuskan untuk mengikuti langkah Aldi yang kini menuju kamar orang tuanya.

Aldi membuka pintu kamar dengan cara yang tidak bisa dibilang halus dan dengan nafas memburu dirinya mengacak kamar kedua orang tuanya. Ia mencari sesuatu ke berbagai tempat seperti lemari, laci-laci bahkan bawah tempat tidur membuat Farah yang mengintip dari balik pintu khawatir.

Farah perlahan mulai sadar dengan apa yang dicari Aldi dan ia berdoa dalam hati semoga anaknya itu tidak menemukan apa yang ia cari. Namun ternyata Tuhan sedang tidak berpihak pada Farah, terbukti ketika Aldi menemukan apa yang ia cari. Yang ternyata disembunyikan di bawah bantal.

Segera Aldi mengambil buku yang waktu itu sempat membuat Aldi penasaran dan kini, rasa penasarannya sudah menggebu-gebu. Perlahan, Aldi membuka lembar demi lembar hingga terlihat sebulir air mata menetes dari pelupuk matanya.

Pandangan Aldi beralih dari buku yang kini tertuju pada foto keluarganya yang terpajang megah di kamar orang tuanya. Menatap foto itu, hati Aldi terasa diremas begitu kuat hingga rasanya sakit.

Air mata terus mengalir dari pelupuk mata indahnya dan tak sengaja ekor mata laki-laki itu menangkap sosok mamanya yang terngah mengamatinya dari ambang pintu.

Aldi segera menyeka air matanya lalu meletakkan buku itu kembali ke asalnya agar sang papa tidak curiga. Lalu laki-laki itu keluar dari kamar milik orang tuanya dengan air wajah yang tidak bisa dibilang baik membuat sang mama bertambah cemas.

"Aldi." Panggilan kecil dari Farah membuat Aldi menoleh dengan tatapan terluka.

Mata anak laki-lakinya kini memerah membuat farah semakin tidak tega.

"Aldi yakin mama pasti tau semua ini."

***

"Pokoknya ni Bal, gimanapun caranya kita harus bisa buat Aldi sama Salsha sampe jadian. Gak mau tau," ucap Steffi sembari asik menggigit bakso besarnya membuat Iqbaal tertawa.

"Gue setuju banget, udah lama rasanya gue gak jodoh-jodohin orang. Kayaknya bakal seru, tapi gimana caranya? Ada ide gak?"

Steffi nampak berpikir sambil sesekali menyuap bakso kecil ke dalam mulutnya. Hingga sebuah ide cemerlang lewat begitu saja dalam otaknya membuat gadis imut itu menjentikkan jari.

Steffi mendekatkan mulutnya ke telinga Iqbaal lalu mulai membisikkan rencana yang nyangkut di otaknya hingga senyum Iqbaal mengembang.

"Wahhh bagus tuh, gue setuju. Pokoknya kita harus berhasil buat mereka nyaman dulu." Iqbaal tersenyum manis sembari menatap Steffi yang juga menatapnya.

Lagi dan lagi, Steffi harus menahan diri untuk tidak berteriak karena saking gugupnya ditatap sambil tersenyum seperti itu oleh Iqbaal.

Bal, peka dong, batin Steffi menjerit keras namun sayangnya tidak dapat di dengar oleh Iqbaal yang kini masih menatapnya.

ANYELIR (SELESAI)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang