*Rasa penasaran akan selalu membara dalan diri, apalagi ketika yang hilang adalah bunga yang sempat mekar di hati walau baru sekadar kekaguman semata*
"Eee... Sebenarnya kalau kak ingin tau banyak tentang sekolah ini tanya sama Bu Nica. Di balik semua ini bu Nica lah yang paling berperan..!!". Pinta Fuji dengan nada takut.
"Siapa bu Nica, Ji..??" Tanya Daris.
"Sudahlah Dar..,, Itu bukan urusan kita...!!" Tambah Latifa.
"Aaahhh...,, Aku tidak sedang bicara dengan kau Latifa. Kau sama saja dengan yang lain..!!" Pinta Daris.
"Tapi untuk apa Dar..,, Apa untungnya buat kamu mencari tau semua ini..??" Tanya Latifa.
"Lah.. Teman-temanku hilang. Apakah aku harus diam dan berlaku sama dengan yang tanpa memikirkan mereka..,, Aku tidak seperti kalian Tif..,, Teman bagiku adalah segalanya..!!" Pinta Daris.
Latifa diam seribu bahasa. Rasanya dia pun menyerah dengan keadaan setelah melihat sosok Daris yang rela tanpa henti dan terus berusaha mencari tahu kebenaran yang terjadi. Latifa begitu salut dengan kegigihan teman yang belum lama ia kenali itu. Walau sebenarnya Ia sendiri hatus melawan diri sendiri untuk bicara.
"Bagaimana Ji..??" Tanya Daris melanjutkan pertanyaannya setelah Latifa mencoba menghentikannya.
Fuji kembali terdiam setelah melihat perdebatan Latifa dan Daris. Tapi dia pun tak bisa bicara banyak.
"Bu Nica kak..,, kaka harus cari bu Nica dan tanya ke dia langsung..!!" Pinta Fuji.
"Tapi siapa dia Ji?, Siapa bu Nica Itu..??" Tanya Daris dengan memelas kasih.
"Eeee.... Diaaa.... Dia itu orang besar kak..!!" Tandas Fuji.
"Maksudnya gimana ji..??..,, Saya tidak mengerti dengan jawaban kamu..,, Tolong perjelas semuanya...!!" Pinta Daris.
"Bu Nica penjaga kantin sekolah kak...!!" Jawab Fuji dengan nada melepas.
"Apa..???" Daris sangat kaget mendengar jawaban itu.
"Ia kak.. Tapi dia sudah berhenti setahun yang lalu..!!" Lanjut Fuji.
"Apa..??" Daris tambah bingung dengan jawaban Nica. "Please lah ji..,, Kau jangan tambah buat saya jadi bingung..!!" Ujar Daris dengan raut wajah terlihat lesu. Tiba-tiba Latifa melanjutkan penjelasan Fuji setelah mencoba melawan diri atas segala kediamannya.
"Gini Dar... Kalau kamu ingin mencari tau semuanya temui Bu Nica. Saya atau siapa pun yang ada di sekolah ini tidak akan memberikan jawaban apa-apa selain menyuruh kamu ketemu bu Nica..!!" Ujar Latifa dengan panjang lebar.
"Tapi saya harus temui dia dimana..?? Bisakah kau mengantarku kepadanya Tif??" Tanya Daris.
"Maaf, Aku tidak bisa Dar tapi aku akan berikan alamatnya. Silahkan kamu cari tahu sendiri dan temui dia langsung.
"Baiklah Tif. Itu saja sudah cukup. Sampai kapan pun saya tidak terima dengan hal seperti ini..,, Dan saya akan mencari tahu bahkan ketika saya tidak dibantu oleh siapa pun..!!" Ujar Daris.
Setelah mendapatkan petunjuk dari Latifa dan Fuji, Daris berusaha mencari tempat tinggal bu Nica. Ia mencarinya sendiri. Alamatnya tertuju di luar kota. Tepatnya Kecamatan Tapa. Setiap orang yang lewat ditanyai untuk mendapatkan kejelasan alamat yang dipegangnya itu. Daris tidak menyerah begitu saja. Dia terus mencari dan mencari. Hingga pada akhirnya dia menemukan rumah itu.
Pagar yang tinggi dan rindang dengan pepohonan yang tampak begitu jelas. Memiliki halaman yang luas. Dari luar, rumah itu tampak begitu mewah. Semua yang dibayangkan Daris tentang rumah seorang penjaga sekolah yang dikiranya sangat sederhana menjadi terbantahkan setelah melihat rumah itu dari luar pagar. Di ketoknya pagar yang tingginya sekitar tiga meter itu. Dan tiba-tiba keluar sosok yang Ia tidak pernah bayangkan sebelumnya.
"Alun..,, Kaukah itu..??" Tanya Daris kepada sosok bapak yang kadang juga menjadi kakak dan sahabatnya itu.
"Iya..,, saya Alun.. Siapa..??" Tanya Alun.
"Masya Allah..,, Saya bang... Daris... Masih ingat bang..??" tanya Daris dengan kegirangan.
"Dariss... Dariss.... O00ohh..,, ya ya ya....,, Aduh kau Daris... saya ingat lah... Itu pasti... Kaulah kawanku...!!" Ujar Alun.
"Alhamdulillahh... Bagaimana kabar bang..??". Tanya Daris dengan penuh syukur.
"Baik baik baik... Ayo masuk dulu... Aduuhhh kau ini..,, Cpat skali gedenya...!!" Ujar Alun.
"Iya bang... Lama ta jumpa kitanya..!!" Imbuh Daris yang langsung menuju pintu rumah. Ternyata benar yang dipikirkannya rumah itu sungguh besar dan megah. Dia tak bisa membayangkan bagaimana mungkin penjaga sekolah punya rumah semegah dan sebesar itu, serta beberapa mobil yang berjejer rapi. Dalam rumah pun dekorasi dan furnutire sangat megah dan mewah.
"Tumben kau kemari Dar.??" tanya Alun.
"Iya Lun.. aku seperti nyasar ke rumah ini..!!" Jawab Daris. "Ngomong-ngomong ada yang ingin aku tanyakan Lun..!!" Pinta Daris.
"Apalah yang kau mau tanya Dar.,, Minum dulu kih..??" Ujar Alun sambil membuka botol minuman dan menungkannya di kelas kosong lalu diberikan kepada Daris.
Daris mengambil gelas minuman itu. "Ini rumahnya bu Nica kan Lun..??" Tanya Daris yang dengan penuh penasaran.
Alun terdiam sejenak. "Maksud kamu apa Dar..??". tanya Alun.
"Ngga Lun..,, Aku kesini mencari rumahnya Bu Nica. Sudah cari putar sana putar sini tapi nggak ketemu. Akhirnya aku ditunjukin bahwa ini adalah rumahnya bu Nica..??" Pinta Daris.
"Humm.... yah... Ini rumah nica..!" jawab Alun dengan menganggukkan kepala.
Daris heran dengan jawaban Alun yang hanya menyebut nama Nica. Siapa sebenarnya sosok Nica itu. Dan Alun pun sudah tau apa maksud Daris mencari Nica. Sehingga dia tidak kaget luar biasa ketika mendengar pertanyaan Daris.
"Boleh ketemu dengan dia ngga Lun..??". Tanya Daris.
Alun pun heran dengan ceplas ceplos yang dilakukan Daris. Tanpa banyak tanya langsung ingin bertemu Nica.
"Hmmm.... Nica nya lagi keluar Dar.. Tapi dikit lagi paling balik sih..!!" Ujar Alun.
"Boleh nungguin nggak Lun..??" tanya Daris.
"Boleh dong Dar.. Lagian kan ada aku juga disini..!!" Jawab Alun.
Selang beberapa menit terdengar suara klakson Mobil. Sebuah mobil masuk ke dalam halaman rumah megah itu. Tampak seorang pembantu berlari membuka pintu rumah. Sementara Daris dan Alun masih duduk santai di ruang tamu. Dari luar terdengar suara cengkarama seorang pria dan wanita. Sosok wanita itu yang disebut Daris sebagai bu Nica memasuki rumah. Alun berdiri menyambut kedatangannya dan langsung menuju pintu rumah, sementara Daris hanya berdiri di tempatnya.
"Selamat datang sayaaanggg...!!" Ujar Alun yang langsung cipika cipiki dengan bu Nica.
Daris yang menyaksikan peristiwa itu lagi-lagi dilanda kebingungan yang luar biasa. ia tidak mengerti dengan semua peristiwa yang sudah dilaluinya. Melihat sosok Bu Nica yang sudah setengah baya sekitar usia 4o tahun dan melihat Alun yang memanggilnya sayang di usianya yang sekitar 20 tahun menimbulkan pertanyaan yang luar biasa bagi Daris. Apa hubungan Bu Nica dan Alun. Siapa sebenarnya Bu Nica?.
Di tengah kebingungan yang luar biasa di alami Daris. Tiba-tiba sosok Pria memasuki rumah megah itu. dia adalah Wahyu.
Oke oke jangan tegang dulu yaa...
Part ini sampai disini dulu dan Part selanjutnya di tunggu lagi yaa.
Jangan bosan-bosan untuk baca, beri bintang dan sharenya..
Agar tulisan bisa selalu terupdate...
Terimakasih...!!
KAMU SEDANG MEMBACA
MATA MATA
General FictionSembunyikan saja semuanya semaumu sampai kau yakin bahwa yang kau lakukan adalah benar tapi ingat semua mata menilaimu termasuk mata Tuhan yang selalu melihat setiap langkahmu.