Duka

32 2 0
                                    

Malam itu sangat menyedihkan bagi Sandi. Ia baru saja dihadapkan dengan sebuah kenyataan yang sangat memilukan. Belum genap dua bulan. Pukul sembilan malam. Maksud hati ingin bertandang ke rumah sang Pujaan hati. Belum juga sampai di halaman rumah Ia menyaksikan tepat di depan matanya gadis yang Ia tuju ternyata sudah berdiri di luar rumah dengan pakaian yang rapi dan seperti menunggu seseorang. Yah..,, Sandi yakin gadisnya itu menunggu seseorang sehingga langkahnya pun terhenti. Ia mengambil gawainya lalu mencoba menghubungi gadisnya itu.

"Sayang.. ngapain..??" Tanya Sandi

"Ga ngapa ngapain Yang..!!" Jawab Ega.

"Da dimana?" Lanjutnya.

"Di kamar..!!" Jawab Ega.

"Dah makan..?? Lanjut Sandi yang sesekali memerhatikan Ega itu dari kejauhan.

"Dah Yang..!!" Jawab Ega.

"Aku kesana ya..??" Lanjut Sandi.

"Dikit lagi aku keluar Yang..!!" Jawab Ega.

"Kemana sih..?" Tanya Sandi dengan penasaran.

"Biasa acara keluarga yang.,, nemanin mama..!!" Jawab ega.

Tiba-tiba sebuah mobil keluar dari halaman rumah, dan melewati Sandi. Di mobil yang lewat itu hanya ada Ayah dan Ibunya Ega sementara Ega tetap berdiri di halaman Rumah pinggir jalan seperti sedang menunggu seseorang. Sandi mulai menyimpan banyak curiga. Kemana sebenarnya Ega, dan apa yang hendak dilakukannya di pinggir jalan. Benarlah kecurigaannya terbukti. Sebuah motor menghampiri Ega. Sangat jelas..,, pria itu adalah Latifa. Teman sekelasnya yang juga teman sekelas Latifa. Tidak berselang lama enak naik di motor Latifa dan mereka pun jalan. Amarah sandi memuncak. Tapi ia berusaha meredakannya. Ia mencoba berpikir normal walau Ia kecewa berat dengan Ega yang sudah membohonginya. Disisi lain Ia berpikir bahwa Ega keluar diam-diam hanya untuk menemani Sandi yang butuh bantuan karena teman sekelas dan takut dengannya. Ia memutuskan untuk mengikuti mereka. Di perjalanan, Latifa mencoba menghubungi Ega.

"Sayang..!! Hanya di Read tapi tak di balas.

"Sayang..!! Lagi lagi di read.

"Ping..!!" di Read.

"Ping..!!" di Read.

"Ping..!!" di Read.

Sandi memutuskan untuk menelepon walau sebenarnya jarak mereka tidak terlalu jauh berada di belakang. Tapi tak di gubris oleh Ega. Sandi pu naik pitan. Apa yang sebenarnya yang dilakukan Ega dan kemana mereka. Tiba-tiba mereka berhenti di sebuah resto. Masuklah mereka di Resto itu, sementara Sandi masih membututi dari jauh. Sebuah chat  pesan WA berdering di HP Sandi.

"Maaf sayang tadi HP ditinggal..!!"

Sandi membaca WA itu dan kemudian membalasnya.

"Kamu dimana Ga..??" Tanya Sandi.

"Aku dah pulang yang, di kamar ni..!!" Jawab Ega.

Sandi begitu terpukul dan kecewa dengan Ega. Runtuh sudah mahligai yang selama ini dibangunnya. Ternyata di belakang Ega bermain mata dengan yang lain. Sandi pun harus membuat keputusan yang sulit. Ketika bunga-bunga cinta itu baru bermekaran di hatinya, Dia harus menerima kenyataan bahwa semuanya harus layu dalam sekejap mata. Yah, tragis memang.

"Terimakasih Ga. Terimakasih banyak atas segala waktunya. Walau hanya hitung hari dan mungkin bulan tapi setidaknya aku bahagia. Aku bahagia selama itu bersama kamu. Yah, pada akhirnya aku percaya bahwa Tuhan lah penentu jodoh walau sebelumnya aku pun sempat berharap untuk  bisa selamanya dengan kamu sampai maut memisahkan. Tapi mungkin aku terlalu naif dan konyol untuk itu. hehehe.. Saya mundur. Semoga kau bahagia dengan pilihan hatimu..!!"

MATA MATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang