9

167 82 4
                                    

Tak butuh waktu lama akhirnya tenda sudah siap. Cinta memasuki tendanya dan didalam tenda sudah ada Caca dan teman kelasnya yang lain.

"Dari mana aja lo Cin?" Tanya Caca saat Cinta memasuki tenda.

"Gak kemana mana kok Ca." Jawab Cinta.

"Oh yudh malem ini kita persiapan api unggun." Ucap Caca."lo mau ikut apa mau tetep disini?"tanyanya.

"Ikut dong Ca,selama ini kan gue gak pernah ikut camping." Jawab Cinta lalu mempersiapkan diri untuk mengikuti api unggun.

Acara dimulai,Semua siswa/I berkumpul untuk mengikuti kegiatan.semua lampu dimatikan karna api unggun Akan segera dinyalakan.

"Ca gue takut Ca.." Cinta memegang tangan Caca erat,karena Cinta belum pernah mengikuti kegiatan perkemahan sebelumnya.

"Tenang,Ada gue kok disini, jangan takut yah bentar lagi apinya nyala kok."Caca menggengam tangan Cinta untuk menenangkan nya.

Api sudah menyala semua siswa SMA Ganesa menyanyikan lagu api unggun dengan senang.

" Baiklah anak-anak setelah acara api unggun selesai kita masih ada kegiatan lagi."ucap seorang guru didepan sana."jadi kegiatannya kalian akan memasuki hutan dengan pasangan yang telah ditentukan dan mengambil bendera sebanyak banyaknya, yang paling banyak mengambil bendera itulah pemenangnya,ada sebuah hadiah buat dang pemenang. Jadi semangat yah."ucap guru itu.

"Silakan mengambil undian yang mendapat nomor yang sama akan jadi pasangan kalian."imbuhnya.

Semua Siswa/I mengambil undian itu dan mencabut undian nomor pasangan. Yang mendapat nomor yang sama akan menjadi pasangan pendakian malam ini.Caca tampak kesal karena harus mencabut undian dan belum tentu nanti bisa mendapatkan Tegar. Dan begitu melihat nomor undiannya, Caca langsung menangis.

"Huaaa tuh kan gue gak bareng Tegar." Ucap Caca kesal."makanya jangan terlalu berharap."Balas Cinta yang sedang membuka nomor undiannya.

"Yee kaya lo gak pernah berharap aja."Sindir Caca, Cinta hanya mengangkat bajunya acuh tak acuh.

Rendi juga mengambil undian. Sayangnya, nomor undiannya berbeda dengan Cinta.

Elika dan Naya menemui Bagas.

"Gas lo nomer berapa?"Tanya Elika.

"Liat nomer lo dong Gas."Tambah Naya membuat Bagas memutarkan matanga malas.Mereka sibuk meminta Bagas menunjukkan nomornya. Mereka berharap bisa berpasangan dengan Bagas.

"15."Ucapnya membuat Elika dan Naya kecewa.

"Yah sayang banget, nomor kita beda."Ucap Naya kecewa.

Cinta muncul dan menyuruh mereka menyingkir.

"Minggir lo huss..huss." Ucap Cinta sambil mengibaskan tangannya.Dia mengajak Bagas ikut dengannya.Dia dan Bagas adalah pasangan karena mereka sama-sama mendapat nomor 15.

"Huhh." Bagas mendesah kesal kenapa ia ditakdirkan bersama dengan Cinta fikirnya.

Perjalanan di mulai.Bagas tampak malas bersama Cinta.Namun sebaliknya Cinta tampak semangat saat berjalan dengan Bagas.Di dalam hutan, Cinta yang memimpin jalan.Cinta tiba-tiba merasakan sakit di dadanya. Dan dia meminta Bagas untuk berjalan lebih lambat.

"Bagas jalannya pelan²aja yah."Cinta berhenti berjalan sambil memegangi dadanya.

"Ini alasan gue gak suka sama lo," ujar Bagas dengan kejamnya dan terus lanjut jalan, meninggalkan Cinta.

Cinta menangis mendengar pernyataan Bagas.

"Sesakit inikah buat cinta sama lo Gas?" Gumamnya lalu menghapus air matanya.berjalan di tengah hutan sendirian. Dia bernyanyi dan berusaha mencari jalan keluar. Tapi,ia tak menemukannya ia benar-benar tersesat. Tidak hanya itu, senter-nya juga mati karena habis baterai. Ponselnya juga tidak ada.

"Lengkap banget si penderitaan gue,ibu.. Cinta takut disini sendirian." Cinta berhenti berjalan lalu duduk dibawah pohon besar sambil menangis.

--

Bagas sudah sampai kembali ke Tenda. Dan tiba-tiba saja dia teringat dengan Cinta yang dia tinggal. Dia jadi khawatir dan berusaha menelpon Cinta, tapi nomornya tidak bisa di hubungi.

Rendi saat itu datang dan menunjukan gantungan kunci yang Cinta berikan pada Bagas.Tapi malah Bagas membuangnya Berarti, Rendi mengambilnya saat itu.

"Kendaliin emosi lo di depan Cinta. Jantungnya sangat lemah."Nasehat Rendi.
Mendengar ucapan Rendi,Bagas jadi semakin cemas. Dia segera keluar dan kembali ke hutan untuk mencari Cinta.

Cinta duduk di bawah pohon. Dia tampak ketakutan dan bernyanyi-nyanyi untuk membuatnya tidak merasa takut. Dia terus berkata pada dirinya sendiri kalau dia tidak takut.

"Gak papa gak ada apa apa, tenang Cinta tarik nafas buang." Cinta berusaha menenangkan dirinya sendiri.Namun saat angin bertiup, dia merasa takut. Dia bahkan memohon pada Tuhan agar menolongnya karena dia sangat takut.

"Yaallah tolong Cinta yaallah Cinta takut..."ucap Cinta sambil menghapus air matanya.Saat itu juga terdengar suara gemerisik dedaunan.

"Hah apa itu??yaallah tolong selamatkan Cinta yallah.Jauhkanlah Cinta dari makhluk-makhluk astral yaallah" Cinta terus berdoa sambil menutup matanya.

Seseorang muncul dan mengarahkan senter pada Cinta. Cinta ketakutan

"Huaa ampunn Cinta gak punya uang tapi jangan dibunuh Cintaaa...hikss." Cinta berteriak saat ada yg menyenterinya.

Dan ternyata yang datang adalah Mahesa.Cinta terkejut melihatnya. Tapi, dia langsung berlari dan memeluk Hesa dengan erat.

"Hesa gue takut sendirian disini hiks.. " Ucap Cinta.

"Gak papa ada gue kok." Ucap Hesa membuat hati Cinta tenang.Akhirnya, Hesa menuntun jalan dan Cinta mengikutinya.Cinta sangat ketakutan.

"Hes nyalain senternya dong gue takut."Cinta meminta tolong Hesa untuk menyalakan senter karena Hesa berjalan tanpa menyalakan senter.Hesa menyalakan senter dan menyinarinya ke wajahnya, membuat Cinta terkejut dan ketakutan.

"Maaf," ujar Hesa.

Sementara di sudut hutan yang lain, Caca ternyata berpasangan dengan Tata. Mereka juga tampaknya tersesat.Tata terus berteriak ketakutan sementara Caca yang memimpin jalan dengan berani.

"Tolong kami tersesat!!!" Teriak Tata.

"Apaan si lo ta, udah ikutin gue aja nanti juga ada jalan keluar kok." Caca berjalan di depan Tata.Sedangkan Tata terus menggerutu karena harus berpasangan dengan Caca.

Cinta dan Hesa beristirahat sejenak di bawah pohon.Cinta terus menatap Hesa dan heran kenapa Hesa hanya diam? Apa dia pendiam? Dan saat Hesa melihatnya,Cinta langsung mengeluh kalau dia kedinginan. Hesa hanya menatapnya saja.

"Hei,gue bilang gue kedinginan. Lo ngelepas jaket kek atau semacamnya buat gue.Gak peka banget sih jadi cowok."Celotehnya.

Tanpa mengucapkan sepatah katapun. Manesa malah mau membuka bajunya.Membuat Cinta panik melihatnya.

"Apaan sih gue cuma bercanda."Gumamnya. Namun tampaknya,Cinta benar-benar kedinginan. Jadinya,Mahesa melepas kemeja luarannya dan memakaikannya pada Cinta.Membuat pipi Cinta memerah.

Bersambung...

Jangan lupa vote and komen dukungan kalian sangat berarti buat autor.

Np:mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan.

See you, dadaaah, babayyyy

The Secret Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang