3 hari berlalu perkemahan yang cukup melelahkan bagi Cinta. Ia pulang diantar oleh Rendi. Awalnya Cinta menolak namun Rendi kekeh untuk mengantarkan Cinta pulang.
Setelah kejadian dimana Cinta berdebat dengan Caca. Ia menjadi lebih pendiam. Ia selalu memikirkan perkataan Caca."Emang lo sekarang gak papa coba tadi malem kenapa-napa gimana coba? Emang yah si Bagas emang gaada akhlak, udah sih Cin buat apa lo merjuangin orang kek dia, dia sama sekali gak peduli sama lo, dia gak sayang sama lo, dia juga gak cinta sama lo,yang ada lo makin sakit hati kalo terus merjuangin dia. Mana hasil lo selama 10 tahun ngejar dia? Gak ada kan, udahlah Cin dia cuma bisa nyakitin lo dari dulu." Perkataan itu selalu memutar mutar di otaknya. Cinta mengalihkan pandangannya keluar jendela tanpa disadari ia meneteskan air matanya.Rendi hanya diam melihatnya.
"Cin udah nyampe." Panggil Rendi,namun tak ada sahutan dari Cinta.
"Cin ...." Panggilnya sambil mengusap punggung tangan Cinta.Ternyata Cinta tertidur di sana. Rendi memutuskan untuk melepas sabuk pengaman yang digunakan Cinta. Jarak mereka sangat dekat, Rendi memperhatikan wajah Cinta dengan lama membuat Rendi mengembangkan senyumannya saat ia memandangnya "lagi tidur aja cantik." gumamnya lalu keluar dari mobilnya dan menggendong Cinta masuk kedalam rumahnya.
"Assalamualaikum om." Salam Rendi saat memasuki Rumah Cinta.
"Walaikumsalam...Nak Rendi? Cinta kenapa?" tanya Ayah Cinta khawatir.
"Cinta ketiduran om." jawab Rendi.
"Yaudah bawa Cinta kekamar nya aja yah Ren." ucap ayah Cinta.
"Baik om." Rendi membawa Cinta kekamarnya.
"Gua sayang sama lu Cin." Rendi mengelus kepala Cinta dengan halus lalu menyelimuti Cinta,dan pergi dari sana.
"Om saya pamit pulang yah om udah malem." Rendi menyalami tangan Ayah Cinta.
"Makasih yah Ren, udah jagain Cinta." ucap Herman ayah Cinta.
"Iya om sama-sama assalamu'alaikum om." Rendi meninggalkan rumah Cinta lalu pergi menuju Clube malam untuk berkumpul dengan temannya.
"Woy bro dari mana aja, baru nongol." ucap Tegar saat melihat kedatangan Rendi.
"Ada urusan bentar tadi,Bagas mana?" tanya Rendi.
"Tadi dia bilangnya sih mau ke toilet." ucap Tegar sambil terus meminum minumannya.
Rendi hanya mengangguk lalu meminum minuman yang ada disitu.
Semakin malam Club semakin ramai dengan wanita-wanita penghibur dan para pria hidung belang, musik yang diputar pun semakin keras membuat semua makhluk yang ada disitu terbawa suasana.
Tak berselang lama Bagas kembali ke tempatnya.
"Dari mana aja lu bro, ke toilet lama amat." ujar Tegar.
Bagas tak menjawab pertanyaan Tegar. Ia duduk disamping Rendi lalu meminum segelas minuman yang sudah divsediakan di situ.
"Gas gue mau ngomong sama lo." ucap Rendi. Namun Bagas tak menjawabnya namun raut wajahnya mengisyaratkan Rendi untuk berbicara.
"Gue minta sama lo,lo jauhin Cinta tapi kalo lo sayang sama dia,perjuangin dia,tapi kalo lo gak sayang sama dia gue minta lo jauhin dia." ucap Rendi.
"Ok gue bakal ngejauh dari dia." ucap Bagas lalu pergi meninggalkan Rendi.
________
Pagi ini Cinta berangkat sekolah menggunakan sepeda. Bisa saja ia di antar oleh supir pribadinya,namun Cinta memilih untuk bersepeda.
"Ayah Cinta berangkat dulu yah assalamu'alaikum." Cinta menyalami tangan ayahnya.
"Gak dianter sama Mang Didin aja?" tanya ayahnya sambil mengelus puncak kepala Cinta.
"Gak yah, sekalian olahraga." ucap Cinta.
"Yaudah hati-hati ya." Balas ayahnya lalu Cinta mengambil sepedanya dan mulai mengayuhnya menuju sekolahnya,jarak sekolah dengan rumahnya lumayan jauh,namun Cinta kekeh untuk memakai sepeda ke sekolahnya.
"Didin ikutin Cinta. Saya gak mau Cinta kenapa-napa." ucap ayah Cinta pada supir pribadi Cinta.
"Siap tuan."Balas Mang Didin lalu pergi untuk mengikuti Cinta.
Saat Cinta dalam perjalanan ke sekolah ada sebuah mobil dengan cepat melaju melewatinya membuat genangan air yang ada didekatnya mengenainya.
" Woy liat-liat dong kalo naik mobil." Teriak Cinta membuat sang pengemudi menghentikan mobilnya.Lalu ia menurunkan kaca jendelanya.
"Ups...sorry itu pelajaran buat cewek gantel yang suka ngedeketin Bagas. " ucap Elika dari jendela mobilnya.Membuat Cinta kesal.
_____
Di sekolah.
Saat berjalan di koridor Cinta melihat Bagas,namun saat Cinta ingin menghampiri Bagas Cinta kembali memikirkan ucapan Caca. "Gue gak mau sahabat gue ini terus terusan sedih, tinggalin dia kalo bener dia sayang sama lu dia bakal merjuangin lo. Percaya sama gue."
Cinta mengurungkan niat nya lalu kembali berjalan ke kelasnya.
"Tumben dia gak nyamperin gua." Hatinya saat melihat Cinta berjalan menuju kelasnya.
"Loh kok lo kotor semua?" tanya Caca terkejut saat melihat Cinta duduk disampingnya.
"Iya." jawabnya.
"Itu kenapa geulis,ditanya malah jawabnya cuma iya." ucap Caca kesal
"Cinta lagi badmood Ca." jawab Cinta.
"Lah kenapa cerita dong sama Caca." Caca mencoba untuk membujuk Cinta.
"Cinta tadi berusaha ngejauh dari Bagas." ucapnya.
"Ya terus kenapa?" tanyanya lagi.
"Itu Ca, Cinta gak bisa ngejauh dari Bagas.Malah Cinta yang sakit Bagas ngelirik Cinta aja ngga." ucapnya.
"Ayo dong Cin semangat,ini juga buat ngebuktiin Bagas sayang gak sama lo" ucap Caca membuat Cinta terdiam.
Mahesa memasuki kelasnya. Saat ia berjalan melewati Cinta tatapan matanya tak sengaja bertemu dengan tatapan mata Cinta.
Cinta memegang dadanya.Saat Mahesa jalan melewatinya karna kebetulan tempat duduk Mahesa berada di belakang Cinta.
"Lo gak papa Cin?" tanya Caca khawatir sedangkan Cinta hanya menggelengkan kepalanya.
Tak berselang lama bel masuk berbunyi membuat semua siswa yang tadinya diluar kelas masuk kedalam kelas untuk mengikuti pelajaran.
Bersambung...
Semoga kalian suka sama part ini. Maaf banyak typo.
Jangan lupa vote and komen yah salamautor💛
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Of Love
Novela JuvenilGadis berusia 17 tahun bernama Cinta yang berasal dari keluarga kaya. Meskipun kaya namun ia menderita penyakit jantung yang membuatnya tak bisa mendapatkan cinta pertamanya. "Bagas jalannya pelan-pelan aja yah,"Cinta berhenti berjalan sambil memega...