4. New Home 🏡

2.6K 141 6
                                    

Pagi yang cerah menerangi ruangan serba putih dengan aroma obat obatan yang melekat di hidung setiap pasien. Membuat seorang gadis terbangun dari tidurnya,  mengerjapkan emeraldnya menelusuri setiap sudut ruangan yang diisi oleh tujuh orang laki laki yang sekarang adalah kakak tirinya dan ibunya mebuki yang terlihat tertidur pulas di samping ranjang.

Perlahan lahan ia mencoba menggubah posisinya agar ibunya tidak terbagun karena gerakan nya.

Satu per satu sakura melihat ke tujuh saudaranya yang sedang tertidur pulas di sofa dan di lantai dalam keadaan duduk,  rambut hitam menjadi ciri khas clan tersebut terkecuali satu pri berambut merah darah.

"Tidak ku sangka tujuh laki laki itu menunggu ku di ruangan VIP "

"Apa mereka benar benar sayang padaku atau hanya ingin mencari perhatian mama? " batin sakura

Perlahan lahan pintu ruangan terbuka melihatkan sosok pria yang sudah berumur memandangi ku dengan tatapan datar, mata kami bertemu dan hanya tatapan sinis yang aku berikan oleh pria itu, perlahan lahan ia mencoba mendekatiku tanpa bergeming sedikit pun.

Sorot tajamnya melihat ke tujuh pria yang sedang tertidur dengan lelap, sakura hanya melihatnya dengan tatapan bosan,  dan tidak ku sangka ia menempel tangan kekarnya ke ubun ubun merah muda yang menatap pria tua itu dengan heran.

"Siapa dia..? Siapa dia? Apakah dia ayah baruku?"

Aku hanya bisa menerka nerka tanpa menimbulkan suara sedikit pun.

"Eugh" erang mebuki

Seketika ibuku terbangun dari tidurnya dan menatap kami dengan senyuman yang menghiasi sorot lemah dari mata Aquamarine . Aku hanya menaiki alis sebelah pertanda aku sedang bingung dengan sikap ibu.

"Fugaku- kun dia putriku sakura haruno,  dia memiliki mata lebih hijau Emerald dari pada diriku Aquamarine." ucap mebuki

"Dia.. Sangat mirip denganmu hanya berbeda di rambutnya" ucap fugaku, mengelus elus ubun ubunku dan perlahan lahan aku menepisnya dengan lembut.

"Maaf aku tidak suka di elus di bagian ubun ubun" ucap sakura sinis.

"Maafkan sikap anak ku" ucap mebuki

"Tidak apa apa dia juga anak ku sekarang" ujar fugaku.

"Huf..  Kapan aku boleh pulang ma..?, disini hanya membuang buang waktu" ucap sakura dengan mengembungkan pipinya.

"Sekarang kita akan pulang,  aku akan membagunkan ke tujuh saudaramu" ucap mebuki beranjak dari tempatnya dan mulai mengelus ke tujuh pria itu untuk bangun.

Tidak membutuhkan waktu lama mereka untuk bangun, seketika mereka semua melihatku dengan tatapan yang sangat aneh.
Aku tidak tau itu tatapan senang,  suka,  malu atau apalah itu.

"Hei..  Kenapa melihatku dengan seperti itu" ucap sakura lantang membuat ayah tiriku ( fugaku)  tersentak mendengar ucapan ku.

"Ah.. Tidak ada" ucap sasori canggung

"Kau..  Terlihat cool" ucap itachi membaut sishui, izuna, madara, sasuke,sai menjadi malu.

"Sudah sudah adik kalian memang sangat cool, sekarang kalian bantu beres beres untuk pulang ke rumah" ucap maebuki yang di angguki oleh ke tujuh laki laki itu.

"Sakura..  Apa kau sudah bisa jalan? " ucap izuna.

"Aku tidak lemah"

"Baiklah ayo ikut aku ke mobil" ucap izuna menyodorkan tangannya dan membuat ku menaikan alis sebelah.

Sister complex Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang