Chapter 8

1.4K 131 7
                                    

Hari Minggu, biasanya digunakan orang orang untuk bertemu keluarga atau temen teman. Seperti halnya Gun dan New yang berencana makan siang bersama, tentu saja Tay ikut.

"Phi New kenapa jarang kerumah akhir akhir ini?"
"Aku sudah bekerja Gun" New menjawab dengan sedikit gugup.
"Kerja dimana? Kenapa tidak beri tahu Gun"
"Maaf nong, aku sibuk jadi lupa memberi tahumu"

"Kamu kerja dimana New?" tanya Tay.
"Di kantor, Tay"
"Selamat ya New"
"Terima kasih"

"Horeee... berarti phi New yang traktir kita dong hari ini"
"Aw Gun, aku baru 3 hari bekerja dan belum dapat gaji mana bisa aku traktir kalian. Bayar sendiri sendiri!"
"Phi New pelit"

"Nong, jangan seperti itu. New kan baru kerja. Biar phi saja yang traktir, oke?"

"Oke" seru New bersemangat.

"Gratisan saja, cepat"

"Nong!" tegur Tay.

"Oke... oke... tapi phi New janji ya traktir Gun saat sudah gajian"

"Tentu"

Mereka bertiga makan siang dan mengobrol, sesekali Tay melirik kepada New yang selalu tersenyum setiap kali berbicara pada adiknya. Di mata Tay, New nampak lembut pada orang lain, senyumnya manis bak gulali. Pipi terlihat menggemaskan, lihat... kulitnya sangat putih bak susu.

Tunggu... kenapa Tay berpikir seperti itu.
Tay menggelengkan kepalanya.

Bandara Suvarnabhumi

Off baru saja mengantar orang tuanya yang akan kembali ke London.
Ia membuka ponsel dan menelfon seseorang.

"Tay, kamu dimana?"
"Sedang makan siang dengan adikku. Ada apa Peng?"
"Dimana? Boleh aku join?"
"Aku tidak yakin nong mau"
"Ah iya, aku melupakan fakta Gun tidak ingin bertemu denganku lagi. Ya sudah Tay."
"Maaf Peng... aku..."
"Gak apa apa Tay, aku paham."

Telepon pun berakhir. Tay merasa sangat tidak enak pada sahabatnya. Tapi ia juga tidak mau membuat Gun tidak nyaman bila bertemu Off lagi. Tay membasuh tangannya dan berjalan keluar dari toilet.

Padahal disisi lain, Gun mendengar percakapan kakaknya dan Off saat mereka berbicara di telepon. Ia juga merasa tidak enak membuat hubungan kakak dan sahabat kakaknya itu menjadi agak berjarak. Saat mendengar percakapan itu terhenti, Gun berbalik tidak jadi masuk ke toilet.

Mereka bertiga beranjak pergi keluar restauran.

"New, kamu pulang naik apa?" tanya Tay pada New yang sedang membuka ponselnya.

"Aku naik taxi, Tay."
"Kamu ikut dengan kita saja New, arah kita kan sama"
"Tidak usah Tay, terima kasih aku tidak mau merepotkanmu"

"Phi New, ikut kita saja ya" paksa Gun.
"Baiklah jika kalian memaksa."

Tiga orang itupun pulang bersama.

○○○

Rumah Tay

Tay dan Gun sedang menonton tv bersama di kamar Tay. Seorang maid mengantarkan segelas susu dan teh manis hangat untuk kedua tuannya.

"Minum susumu nong, setelah itu sikat gigimu dan pergi tidur. Besok senin kamu ada kelas kan"

"Tapi Gun belum mengantuk phi, Gun masih ingin menonton tv" ucap Gun sambil meminum susu hangatnya.

Gun menatap wajah kakaknya.
"Phi Tay..."
"Hmmm?"
"Phi Tay suka pada phi New ya?" Pertanya Gun spontan membuat kakaknya menyemburkan teh yang sedang ia minum.

FOUR LOVE [OGTN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang