Chapter 5

1.8K 141 35
                                    

Jam menunjukan pukul 7 malam, Gun sudah berpamitan pada Tay. Off pun sudah menjemputnya dan menunggu didepan gerbang.

"Jangan pulang larut malam nong" kata Tay.
"Iya phi, ya udah Gun pergi dulu ya" Gun melambaikan tangannya pada Tay. Tay mengintip sedikit dari jendela, kenapa teman adiknya tidak turun dari mobil. Tay kan jadi tidak bisa melihat wajahnya.

"Maaf phi Off, tadi Gun pamit dulu sama phinya Gun"
"Gak apa apa, kita jalan sekarang ya" mobil Off meninggalkan rumah itu.

Acara birthday party teman Off sangat meriah, banyak minuman dan makanan. Off menggandeng Gun yang terlihat canggung. Kenapa tangannya terasa sangat pas dengan tangan Gun. Batin Off.

Off memperkenalkan Gun pada temannya. Off memang lama tinggal di London tapi dia tetap berkomunikasi dengan teman temannya di Bangkok. Saat Off sibuk mengobrol dengan yang lain, Gun merasa haus jadi ia mengambil satu gelas minuman di meja yang berisi deretan makanan.

Gun tidak melihat apa yang dia ambil. Setelah meneguk minuman itu ia merasa pusing. Off yang melihat Gun seperti orang pusing langsung mendeketinya.

"Gun, kamu kenapa?"
"Gak tau phi, habis minum kok Gun malah pusing" Gun memegangi kepalanya yang terasa semakin berat.
Off mencium bau gelas bekas Gun minum. Ternyata minuman disini mengandung alcohol, Off yakin Gun tidak pernah minum minuman beralcohol.

"Lebih baik kita pulang Gun"
"Tapi acaranya belum selesai phi, gak apa apa Gun bisa tahan kok"
"Gak, kita pulang"

Off berpamitan pada pemilik pesta. Lalu menuntun Gun masuk ke mobilnya, memakaikan seatbelt pada Gun.

Ditengah jalan, Gun yang sedari tadi diam tiba tiba berbicara.
"Phi Off Gun gak mau pulang ke rumah"
"Loh, kenapa Gun?"
"Gun takut dimarahi phinya Gun kalau pulang dalam kondisi seperti ini, pasti phi mengira Gun mabuk"

Off berpikir, kalau dia mengantar Gun ke rumahnya pasti dia bisa dikira bikin Gun mabuk oleh kakaknya. Tapi kalau gak diatar ke rumahnya mau dibawa kemana Gun.

"Terus kamu pulang kemana Gun?"
"Ke rumah phi Off saja kalau boleh, Gun udah pusing banget"
Off menyeringai.

Gun tidak lagi bisa berpikir, kepalanya terasa berat. Dia tidak tahu jika keputusannya pulang ke rumah Off adalah awal musibahnya dimulai.Bagaikan tikus masuk ke kandang singa.

Off membantu Gun turun dari mobil, memapahnya sampai ke kamar tamu. Setelah mendudukan Gun dikasur pria itu malah langsung tidur. Padahal Off baru saja mau menyuruhnya ganti baju dulu, karena baju yang sekarang Gun pakai baju pesta, pasti sangat tidak nyaman tidur dengan pakaian seperti itu.

Off memandangi Gun dari kepala sampai kaki.
Kenapa anak ini imut banget sih, wajah cantik, mungil, kulit putih susu, bibir tebal yang merah.

Off berjalan ke kamarnya mengambil baju ganti untuk Gun. Off kembali dengan kaos dan celana pendek. Tanpa pikir panjang Off membuka baju Gun, niatnya sih menganti baju. Saat dada Gun terbuka Off menelan ludahnya, kenapa dada Gun mulus dengan nipple yang berwarna pink.

Ingat apa kata New, Off memang tidak mempermasalahkan gender. Off biasa berganti ganti pasangan, entah dengan wanita/pria. Tidak heran kenapa Off bisa bernapsu melihat Gun.

Baju Gun sudah terbuka semua, Off mendekatkan wajahnya pada bibir Gun, dipandangnya wajah pria imut itu. Off mencium Gun, Gun sedikit bergerak. Off masih menciumi hingga berpindah ke telinga dan leher, lalu turun ke dada mulus Gun.
Gun merasa risih dan membuka matanya yang berat.

"Phi Off, apa yang phi Off lakukan?"
"Sst... relax Gun"
"Phi Off jangan.. Jangan phi..."
"Relax Gun, ini akan enak"
"Phi Off... jangan! Gun tidak pernah melakukan ini phi Off"

FOUR LOVE [OGTN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang