Chapter 12

1.2K 112 55
                                    

London, 3 Febuari

Genap seminggu Off dan Gun berlibur, hari ini mereka akan kembali ke Thailand.

"Sudah di cek semuanya tidak ada yang ketinggalan?" tanya Ter ayah Off.
"Sudah pah"

"Gun, terima kasih ya sudah mau ke rumah tante. Jangan lupa kabari kami kalau kalian sudah sampai"
"Iya tante, Gun juga terima kasih banyak dan maaf kalau Gun merepotkan selama di London"

"Tidak Gun, kita sangat senang" ucap Ter.

Off dan Gun pun pergi berangkat ke bandara diantar supir. Karena Ter dan Davika akan pergi bekerja jadi tidak bisa mengantar anaknya.

○○○

Selama perjalanan dan didalam pesawat, entah kenapa Off merasa Gun lebih banyak diam. Bahkan pria mungil itu terus saja tidur, dia juga tidak makan apa apa.

.
.

Tay bersiap menjemput adik dan sahabatnya di bandara, ia juga mengajak kekasih barunya.

"Rindunya pada nong" kata New di dalam mobil.
"Aku juga sangat merindukan nong, awas saja nanti aku akan memarahi peng. Bisa bisanya mereka tidak mengabari kita sama sekali"
"Tay!!"
"Oke honey, aku tidak akan memarahi Off"

"Jangan panggil aku dengan panggilan seperti itu Tay, menggelikan"
"Aw, tapi itu cute untukmu New"
"Cute your ass!"

Off dan Gun sudah sampai Thailand malam hari, mereka menunggu Tay.

"Gun"
"Iya papii"
"Kamu kenapa diam saja sejak tadi? Apa kamu tidak enak badan?"
"Gun tidak apa apa"
"Benarkah?"

Sebelum Gun mau menjawab, Tay dan New memanggil dan melambaikan tangan pada mereka.

"Phi Tay... phi New..."

Gun langsung berlari menghampiri mereka, ia sangat merindukannya kakaknya. Tay dan Gun berpelukan erat, rasanya ditinggal adiknya hanya seminggu tapi bagaikan sewindu untuk Tay.

"Nong, phi sangat merindukanmu"
"Gun juga rindu phi Tay"

Off dan New hanya tersenyum melihat kakak beradik itu yang sedang berpelukan bak teletubis.

○○○

Tay mengantar Off terlebih dulu, setelah itu New dan terakhir menuju rumahnya sendiri bersama adiknya.

Sesampainya dirumah, Gun langsung naik ke kamarnya tanpa membalas wai dari para maid yang berjejer menunggunya di ruang tamu.

"Tuan kecil kenapa?"
"Entah, biasanya jika sikapnya seperti itu pasti moodnya sedang buruk"
"Pon, sebaiknya kamu buatkan susu hangat untuk tuan kecil"
"Kenapa tidak kamu saja Jen"

Obrolan para maid pun terhenti setelah Tay masuk ke dalam rumah juga sambil menenteng koper.

"Biar saya yang bawakan tuan"
"Bi, tolong siapkan makan malam untuk nong. Satu piring saja, saya sudah makan diluar tadi"
"Baik tuan"

Tay mengikuti masuk ke kamar adiknya. Tampak adiknya sudah menutupi badannya dengan selimut.

"Nong, makan dulu ya"
"Gun tidak lapar phi"
"Tapi tadi kata peng kamu belum makan selama perjalanan"
"Gun benar benar tidak lapar phi Tay"
"Ya sudah, biar phi ambilkan susu hangat saja ya"

Saat Tay beranjak keluar sang adik memanggilnya kembali.

"Phi Tay..."
"Iya nong, kenapa?"
"Phi Tay jangan kemana mana, disini saja"
"Sebentar saja phi mau ambil susu untukmu"

Gun menggelengkan kepalanya, Tay yang melihat adiknya dalam mode manja pun mendekati adiknya lagi dan mengelus surai Gun.

"Kenapa, hmm"
"Tidak, hanya rindu pada phi"

FOUR LOVE [OGTN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang