Chapter 11

1.2K 103 38
                                    

Sudah empat hari Off dan Gun berlibur di London. Empat hari itu juga Off terus melamun dan banyak diam, membuat Gun bertanya tanya, sebenarnya apa yang dipikirkan kekasihnya.

Hari ini Gun akan mengunjungi ibunya bersama Off.

"Tante, Gun ke rumah mamah dulu ya"
"Iya Gun hati hati di jalan, titipkan salam salam tante untuk Ibumu"

Sepanjang perjalanan Off hanya fokus menyetir, Gun pun dia menatap keluar jendela. Tidak ada obrolan yang keluar seperti biasa, Gun berusaha memecahkan suasana.

"Papii khap..."
"Iya Gun"
"Papii baik baik saja kan? Kalo papii lelah biar Gun naik taxi"

"Aku tidak lelah, siapa yang akan memperbolehkanmu naik taxi, hm?"
"Papii terlihat tidak bersemangat"
"Hanya sedikit tidak enak badan"

"Aw, papii sakit? Kenapa tidak bilang dari tadi?"
"Tidak Gun, tenang saja"

Mereka sudah sampai didepan rumah keluarga Gun.

Ibu dan Ayah Gun menyambut mereka dengan sangat senang, pria mungil itu langsung menghampiri adik kecilnya.

"Nong Win, i miss you so much" Gun menggendong adiknya. Walaupun Win adalah adik tirinya tapi ia tidak pernah menganggap seperti itu, bagi Gun saudara adalah saudara. Gun memang sangat menyukai anak kecil.

Pat Napapa membawa nampan berisi tiga gelas teh hangat, sedangkan Gun tetap asyik bermain dengan adiknya.

"Off, kenapa Tay tidak ikut?"
"Tay banyak kerjaan, tante"
"Maaf jika Gun merepotkan dirumahmu"
"Tidak tante, mama dan papa sangat senang Gun datang ke London"

Setelah ayah Gun pamit pergi keluar, Off mendekati Gun dan adiknya.

"Gun aku mau keluar sebentar, jangan kemana mana ya"
"Aw, kemana papii? Kan kita lagi main disini"

"Sebentar saja ya"
"Ya sudah, tapi jangan lama lama ya papii nanti kita kemaleman pulangnya"
"Oke, bye sayang"

Kenapa papii jadi sering pergi keluar tiba tiba, tanpa aku juga. Batin Gun.

Off beranjak pergi setelah berpamitan pada ibu Gun juga. Ia sedikit merasa bosan, jadi ia memutuskan untuk berjalan jalan di sekitar rumah Gun.

Ia berjalan sambil melihat pepohonan, pikirannya entah kemana. Ia masih memikirkan Mild, setelah sekian lama ia berhasil melupakan Mild kenapa wanita itu tiba tiba muncul dihadapannya.

Off tidak mengelak jika ia memang merindukan Mild, satu satunya wanita yang ia cintai selama ini dan wanita itu juga yang mematahkan hati Off dulu.

Seberapa banyak pun seseorang berusaha melupakan orang yang ia cintai, ketika suatu hari ia bertemu kembali dengan orang tersebut pasti semuanya akan teringat kembali. Rasa itu hadir lagi di hati Off.

Tapi,

Off sudah memiliki Gun yang ia sayangi juga. Ia tidak mau melukai hati kekasihnya. Tapi disatu sisi ia merindukan sosok wanita itu.

Entah memang takdir yang mempertemukan mereka lagi, langkah Off terhenti. Dihapadannya orang yang sedang ia pikirkan muncul lagi, dunia seolah berhenti berputar.

Mild yang kaget bertemu Off lagi, ia langsung berbalik badan dan pergi. Tapi Off berhasil menahannya.

"Mild, tunggu"
"Off lepaskan"
"Tidak!"
"Off lepaskan aku, aku mau pergi"

Off justru mengencangkan cengkraman tangannya.

"Off, sakit"
"Tidak Mild, kamu kemana saja selama ini?"
"Bukan urusanmu Off, kita sudah berakhir"

FOUR LOVE [OGTN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang