Spring

314 36 11
                                    

Junho,

musim semi tak seindah tahun lalu. Rentetan kalimat yang sempat aku persiapkan beberapa bulan belakangan ini kala aku bertemu denganmu nanti nyaris hilang ditelan rindu. Segala kisah yang sempat terukir dalam benak seakan akan hilang sebentar lagi. Sekarang hanya tersisa kisah lampau tanpa jejak.

Kisah lampau tanpa eksistensi yang dulu selalu jadi peretas rasa sepi.

Kisah lampau tentangmu, tentang dirimu di hidupku.

Junho,

bunga telah bermekaran sejak kemarin. Kau bilang padaku, bahwa kau itu hadir untukku bak bunga di musim semi. Berusaha menyinari dunia, pula membuat netraku hanya terfokus pada keindahan presensimu.

Dua tahun telah habis. Sabarku pun seakan terkikis dan hanya sisakan tangis. Berkali-kali temukan wajah dihiasi kantung mata hitam di pagi hari. Berkali-kali aku harus menahan sesak kala dengar konversasi yang memiliki hubungan denganmu.

Junho, kumohon.

Pulanglah. Pulang padaku.

Berapa kelopak bunga lagi yang harus kuhitung sampai hari itu datang, Junho? Sampai kapan aku harus tersiksa akan rasa ini? Sampai kapan kau akan disana?

W/N:

Halo! Selamat #1 untuk Praiseworthy dalam tagar Yojun! Haha aku nggak pernah nyangka soal ini dan tentu senang banget. Maaf nggak bisa sering update karena aku lagi sibuk-sibuknya ngurus akademik.

Tolong doain aku supaya tahun ini bisa masuk ke Universitas yang aku inginkan. Wish me luck! Aku janji, kalau aku berhasil masuk, aku akan melanjutkan shortfic ini sampai chapter ke-10. Sampai jumpa!

Praiseworthy | yojunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang