Diamond Heart

231 23 9
                                    

Restoran sangat bising dengan suara-suara obrolan pengunjungnya. Di salah satu meja dekat jendela, salah satu dari keempat pemuda terdiam menatap suasana di luar restoran. Tidak ada apapun yang dapat dipandang selain kesibukan orang yang berlalu lalang. 

"Apa yang kau lihat?" tanya seseorang di sebelahnya. Pemuda itu mengedipkan mata beberapa kali. Tersadar dari lamunannya. Ia tak menjawab hanya mengambil gelas di depannya dan menyedot isinya sedikit, secara perlahan. 

"Ya! Apa ada gadis cantik di luar sana?" Pemuda yang duduk di seberangnya menatap jendela penuh harap. 

"Seperti itulah..." Ujarnya malas.

Ketiga pemuda lain mengerutkan alis, mulai jengkel dengan tingkahnya.

"Ya! Kim Donghyun! Apa-apaan sikapmu itu!" Pemuda di sebelahnya merebut minuman itu dari tangannya. Donghyun hanya menatap datar.

"Kau yang kenapa? Jika haus beli sendiri minumanmu"

Ia pun merebut kembali minuman itu dari temannya.

"Sudah, biarkan saja. Paling juga ia sedang memikirkan pacarnya yang di rebut oleh seseorang"

Suara datar itu mengatakannya dengan sinis, tangannya sibuk memainkan ponsel bertanda bahwa ia sedang meremehkan lawan bicara.

"Aku tidak punya pacar!" Tegas Donghyun.

"Ah, begitu?" Lawan bicara menjawabnya santai.

"Uwah, pacarmu kemari"

Kim Sanggyun sontak mengatakannya saat melihat orang yang mereka bicarakan di luar jendela. Pemuda itu mengancamnya dengan tatapan, membuat pemuda tangguh itu menutup mulutnya.

Kedua orang lainnya mengalihkan perhatian pada orang diluar jendela begitu juga Donghyun. Ia datang bersama dua orang lainnya.

Mereka duduk di meja dekat dengan pintu masuk. Hyunbin mengunyah cepat makanannya kemudian menghampiri mereka. Teman yang lainnya tertawa geli melihat tingkah boss mereka.

"Yo, Youngminie, Minhyun!"

Sapanya dengan suara lantang. Suara itu terdengar sampai ke meja tempatnya duduk. Mereka menikmati pertunjukannya.

Orang-orang yang di sapa menatap Hyunbin dengan curiga. Sementara, maknae mereka hanya duduk terdiam seolah ingin bersembunyi darinya.

"Ah, ada Woojin juga?"
"Ada perlu apa?"
"Dingin sekali waketos kita. Aku hanya ingin menyapa"
"Mana mungkin kau hanya ingin menyapa!"

Youngmin menggebrak meja, menatap marah pada pemuda di depannya. Mereka terlalu menarik perhatian pelanggan lain, seluruh mata menatap mereka.

"Hei, hei, tidak perlu marah-marah begitu. Ini tempat umum" Hyunbin dengan senyum meledek, seolah menantangnya. Pemuda itu tambah kesal, sebelum mereka diusir keluar Minhyun menepuk pundaknya, mencoba menenangkannya.

"Kau boleh duduk jika ingin mengobrol bersama kami, tapi... Apa teman-temanmu tidak masalah?"

Minhyun menunjuk, pemuda itu mengikuti arah jarinya kemudian kembali menatap lawan bicaranya.

"Aku tidak ingin mengobrol, aku hanya ingin menyapa ..." Hyunbin menyentuh dagu pemuda Tan itu, seketika ia pun menunduk.

"...partnerku"
"Apa sudah selesai!" Ujar Youngmin marah. Tangan Hyunbin belum kembali ke tempatnya pemuda tinggi itu sudah mencengkeramnya. Hyunbin pun terkekeh dengan senyum kemenangan.

"Kau menemukan partner baru yang baik, dan juga ... ada dua ... Daebak"

"Ya!–" mata Youngmin bergetar, ia tidak bisa menahan amarahnya. Namun, Minhyun menarik Woojin dari bangkunya, sehingga bangku itu pun terjatuh. Seketika amarahnya terhenti.

Jinnie My Kitty (NielCham)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang