Part Six

118 6 1
                                    

Hari pekan memang tempatnya untuk bersantai. Tidak ada tugas. Tidak ada jadwal kuliah.

Genevieve bebas.

Gadis cantik itu berjalan ke arah dapur yang memang tersedia di kos. Ia baru saja membeli bahan makanan untuk dimasak di warung dekat kosnya. Genevieve sedang membuat makanan untuk sarapan, makan siang sekaligus makan malam. Jadi anak kos itu harus hemat.

Menu hari ini adalah Tahu Telur. Perpaduan sederhana namun nikmat.

Sedang asyik-asyiknya memasak, ponselnya pun berbunyi menandakan jika ada panggilan telepon.

Genevieve menghentikan aktivitasnya sebentar, lalu meraih ponsel yang ia letakkan tidak jauh darinya.

"Halo?"

"Kau ada dimana?" Genevieve menjauhkan ponsel dari telinganya untum melihat nama penelepon di layar handphonenya.

Kak Xander?

"Halo, kak. Aku ada di kos. Kenapa ya kak?"

"Kamu lagi ngapain?" pertanyaan Xander membuat dahinya berkerut.

"Ma-sak," jawabnya bingung.

"Coba kamu keluar dulu. Aku ada di depan kos mu."

"Hah!" seru Genevieve kaget. Belum sempat berkata, Xander sudah memutuskan kontaknya terlebih dahulu.

Genevieve mematikan kompor. Untung saja Tahh Telur buatannya sudah siap disajikan.

Gadis itu pun memindahkan makanan ke kamar miliknya. Kalau ia tinggalkan di dapur bisa-bisa diambil oleh penghuni kos lainnya.

"Gen, tuh ada yang cariin. Pacar loe ya? Kok ganteng sih. Dapet dari mana?" tanya Sasa, salah satu anak penghuni kos.

"Bukan. Dia bukan pacarku kok. Cuma temen, Sa."

"Halaah.. Gak usah munafik, Gen," Tukas Sasa. "Tapi, kalo dia emang bukan pacar kamu, bolehlah kenalin ke gue." Kata Sasa penuh canda. "Udah ya, gue balik ke kamar dulu. Bye." Pamit Sasa sambil berdada ria.
Setelah sepeninggalnya Sasa, Genevieve mulai berlari menuju halaman kos.

Nikmat surga mana lagi yang kau dustakan.

Itulah kalimat yang pertama kali muncul di benak gadis itu ketika melihat sosok Xander yang berdiri dengan balutan kasual. Kaos putih dengan jaket denim dan celana jeans. Terlihat simpel namun terlihat silau di mata gadis itu.

'Adek tuh gak kuat, bang...' ucapnya dalam hati.

Hatinya lemah jika berhadapan dengan pria tampan.

"Kak Xander ngapain pagi-pagi udah kesini?" tanya gadis itu. Seingatnya jarum jam sudah menunjukan pukul 10 lewat sedikit.

"Bantuin kamulah benerin motor kamu. Kamu udah bawa motor kamu ke bengkel?"

"Belom, kak.. tapi gak usah. Aku bisa sendiri kok. Habis sarapan, aku mau ke bengkel." jawab gadis itu.

"Kamu belom sarapan?"

Genevieve menggelengkan kepalanya.
"Yaudah. Yuk, kita cari makan!" Xander mengajak Genevieve untuk pergi makan.

"Eh kak, tunggu dulu!" cegah gadis itu. "Tenang, aku yang traktir kamu!" tukas pria itu.

"Bukan itu, tapi aku barusan masak kak untuk sarapanku."

Kini alis Xander naik sebelah, "Kamu bisa masak?" pertanyaan yang membuat Genevieve merasa tersinggung sehingga gadis itu mendengus.

"Ya bisalah, kak!" jawabnya kesal. "Aku kan calon istri idaman di masa depan!" Katanya membanggakan diri.

"Aku makan di kos aja. Kak Xander udah makan belom?" tanya gadis itu balik.

TWO BOYFRIENDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang