"Sayang sayang... Cup cup~" Jungkook melompat dari tempat tidurnya begitu mendengar suara tangisan Hyunjin. Taejun yang biasanya tak menangis pun jadi ikut-ikutan. Taehyung masih tertidur lelap, karena suhu tubuhnya tiba-tiba naik lagi dan Jungkook sengaja menyalakan musik pengantar tidur.
Disinilah ia sekarang. Tidur menyamping dan menopang kepalanya, kemudian mengelus kedua putranya bergantian sambil menyanyikan lagu pengantar tidur. Ayolah, man. Ini masih pukul dua dini hari.
"Hyunjin sayang, tidur ya, nak?" Jungkook menghela nafas ketika menyadari jika Hyunjin masih membuka mata.
Berbeda dengan Taejun, mungkin tadi dia menangis karena terkejut dan sekarang sudah tertidur lagi.
"Baiklah, anak manja Ayah sebaiknya ditimang," Jungkook terkekeh di akhir perkataannya. Ia membawa Hyunjin dalam gendongannya, menimangnya pelan dan menyanyi pelan. Bahkan rembulan pun mungkin bisa tertidur karena suara nyanyian Jungkook.
Tapi diluar sedang hujan, dan mungkin Hyunjin terganggu dengan suara berisik air dan juga sedikit petir.
Merasa putranya sudah terlelap, sang ayah menidurkannya kembali didekat sang kakak, kemudian menyelimuti keduanya dengan nyaman. "Selamat tidur anak ayah," ucapnya sambil mengecup kening Hyunjin dan Taejun bergantian.
"J-jungkook... H-hukss?'
"Kau terbangun, sayang?" Jungkook berbalik saat mendengar suara bergetar Taehyung. "Hei, kenapa menangis?" bukan menjawab, si manis malah menyembunyikan wajahnya.
JDERRRR!!!
"H-hikss! Takutt..." Taehyung mengeratkan cengkeraman pada kaos hitam Jungkook, lalu terisak pelan. Jungkook tersenyum, kemudian mengelus surai hitam milik istrinya.
"Kajja! Kita tidur, oke?" Jungkook menuntun istrinya kembali ke kamar, kemudian merentangkan tangan setelah berbaring supaya Taehyung masuk dalam pelukannya.
"Jangan pergi-pergi..." lirih Taehyung dengan sesenggukan. Lucu sekali.
"Iya sayang, aku disini," Jungkook mengelus kepala Taehyung, kemudian mendekapnya dengan lembut. Berharap itu dapat mengurangi ketakutan Taehyung.
"Tidak ada bedanya dengan Hyunjin. Bagaimana bisa seorang bayi memiliki bayi, hum?" ia terkekeh sendiri sambil meledek istrinya yang sudah tertidur. Menarik selimut sebatas dada, kemudian menyusul Taehyung ke alam mimpi.
....
Jungkook sejak pagi telah berkutat di dapur, sementara Taehyung menemani dua bayinya bermain. Sesekali Taehyung berpikir apakah Jungkook tidak terlalu berlebihan?
"Kook, mau aku bantu?"
Jungkook menoleh, tampak begitu seksi dengan baju hitam serta apron abu-abu yang membalut otot perutnya. "Tidak usah, sayang. Bagaimana suhu tubuhmu?" tanya Jungkook. Taehyung mengambil alih sayur yang sedang dicuci suaminya. "Sudah mendingan. Aku masih punya kewajiban untuk memasak, Kook," jelas Taehyung.
"Tapi, Tae–"
"Jungkook, kau lebih dari seorang Ayah yang idaman. Tidak perlu seperti ini, kau bahkan sangat-sangat baik dalam mengurus kami bertiga," Taehyung mengelus telunjuk Jungkook yang terbalut plester. "Tidak perlu sampai seperti itu, sayang," mohon Taehyung dengan mata berkaca.
Jungkook menghela nafas, membawa istrinya itu dalam pelukan. "Maaf, aku cuma ingin menunjukkan bahwa aku bisa menjadi suami yang baik," Taehyung menggeleng, "Kau terbaik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fuck With Boo! (S2)(DISCONTINUE))
FanfictionSequel Friend With Benefit. KookV garis keras. Homophobic? go away!