Tidak akan ada istri yang tidak curiga saat suaminya jarang bisa dihubungi belakangan, selalu pulang larut malam, dan bahkan pulang dengan uring-uringan kadang dan sedikit mabuk.
Sudah seminggu lebih, Taehyung mendapati Jungkook pulang lebih dari jam satu dini hari. Bahkan saat ditelepon, suaminya itu tak mengangkat dan malah membalas dengan, "Aku sibuk."
Terlebih mereka hanya berbicara dua tiga kata sebelum tidur. Dan satu lagi, Taehyung bahkan tak diperbolehkan membuka ponsel milik suaminya. Passwordnya diganti, dan wallpapernya juga berubah menjadi petir.
"Kau pulang sangat larut, sayang?" Taehyung melirik jam, pukul satu dini hari.
"Iya, pekerjaanku menumpuk sejak kemarin. Maaf, ya?" Jungkook mengecup kening Taehyung, lantas berlalu meninggalkan Taehyung yang terdiam saat mencium aroma jas suaminya.
Parfum yang berbeda.
Bukan miliknya, ataupun milik Taehyung.
"Kau sudah makan?" tanya Taehyung. Jungkook mengangguk lemah, "Sudah, tadi aku makan malam dengan temanku. Aku akan mandi, kau boleh tidur terlebih dulu."
Jungkooknya... Kenapa?
.....
"Jungkook? Lipstik siapa di kemejamu?" Taehyung yang sedang mencuci lantas berlari ke dalam, lalu menarik bahu Jungkook dengan kasar padahal lelaki itu sedang minum. "Bisakah tenang sedikit?" tanya Jungkook dengan nada sedikit naik.
"Aku tanya siapa!"
"Hanya tidak sengaja, Taehyung. Itu temanku yang tersandung dan aku menolongnya hingga mulutnya menempel dikemejaku, santailah. Aku baru bisa beristirahat dan kau malah mengacaukan hari liburku!" Jungkook menatap istrinya dengan nyalang. Tak ada gemas, ataupun kekehan hangat.
"Kau pulang larut malam, jarang bisa dihubungi, berbau wanita, dan bahkan sekarang ada lipstik di kemejamu?! Aku tau aku membosankan tapi bukan berarti kau bisa melakukan seks–"
"CUKUP KIM TAEHYUNG!"
Jungkook melempar gelasnya asal, menimbulkan suara pecah dari kaca yang kini berserakan dan bahkan mengenai kaki Taehyung. "Aku hanya bekerja dan kau menuduhku yang tidak-tidak?! Kau bahkan tidak bertanya sama sekali dan langsung menuduhku ini itu. Apa semua drama yang kau tonton memengaruhi isi kepalamu?" tanya Jungkook memegang dua bahu Taehyung. Istrinya bergetar, kemudian berjongkok untuk mengambil serpihan beling-beling gelas.
Tangannya menepis kasar tangan Jungkook yang hendak membantunya. "Makanlah," Taehyung berujar dingin disela air matanya.
Darah mengalir dari kaki Taehyung, namun rasa perihnya kalah daripada hatinya yang dibentak oleh Jungkook untuk pertama kalinya. Bertengkar, dan mungkin ini yang pertama. Jungkook pun, menyadari bahwa tak seharusnya ia membentak istrinya yang hanya bertanya.
Apa sulitnya untuk jujur?
Ia menatap punggung rapuh Taehyung yang baru saja selesai menjemur pakaian. Dengan kaki yang sudah terbalut perban, istrinya berjalan ke pantry dapur untuk membuat susu bagi kedua putra mereka.
"T–Ta–"
Gumamnya terhenti, niatnya untuk memanggil juga sirna karena istrinya yang melewatinya tanpa menatap dengan membawa dua botol kecil ditangannya. Ia keterlaluan, dan ia menyadarinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fuck With Boo! (S2)(DISCONTINUE))
FanfictionSequel Friend With Benefit. KookV garis keras. Homophobic? go away!