06. Run

273 73 11
                                    

Bagi Taehyung, saat ini semuanya terasa kelam dan gelam. Ia merasa dirinya sendirian tanpa ada yang menemani. Telinganya berdengung, keluar suara-suara yang tidak ingin ia dengarkan.

Kau dan ibumu sama saja! Merepotkan!

Kau membuat hidupku seperti ini, Kim Taehyung!

Dasar sampah!

Lebih baik kau dan ibumu mati daripada aku menanggung hidup kalian terus menerus!

"Tidak..." lirihnya, "... aku bukanlah orang yang jahat."

Rasa berdengung itu semakin kencang, seiring nyeri di kepalanya yang menyerang. Taehyung memejamkan matanya kencang, berharap semua rasa sakitnya pergi perlahan. Namun yang ada bayangan masa lalu kembali menyerangnya.

Darah. Taehyung ingat bagaimana tubuh ibunya ambruk begitu saja ketika ia memasuki ruang tengah. Darah itu mengalir dengan banyak, kemudian terlihat terhunus begitu saja dari pisau yang dipegang kakak tirinya. Pria itu samar melihat wajahnya karena secara tidak langsung, mentalnya sudah menolak untuk mengingat wajah pria itu. Rasa sakit di dadanya kini mulai membuat nafasnya tak teratur.

Kau ini, bisakah tidak menggangguku?!

Karena kau, kasih sayang Ayah terbagi dariku!

Aku membencimu, Kim Taehyung! Aku juga membenci ibumu yang merebut ayahku dari ibuku!! Ibuku mati karenanya!!

"Kakak! Kakak kumohon jangan membentakku!" seru Taehyung. Ia benci. Ia benci disalahkan sementara ia sendiri tidak tahu apa yang salah darinya. Apa yang membuatnya harus mengalami hal seperti ini.

"Kim Taehyung!"

Pria itu semakin merapatkan telinganya dengan telapak tangan. Suara bentakan itu sungguh menyakitkan untuknya.

"Taehyung, kumohon sadar!"

"Tidaakk!! Pergi!!"

"Tolong ... buka matamu dan tatap aku..."

Suara lembut ... suara lembut itu membuat Taehyung lebih tenang. Pria itu kemudian membuka matanya dan wajah seorang gadis yang terlihat khawatir kini berada di depannya. Gadis itu tengah memegangi kedua lengannya dan bersimpuh.

"Taehyung, tenanglah," ujar Sohyun.

Pikiran dan mata Taehyung baru terbuka sekarang. Ia baru merasa semuanya kembali ke dunia nyata. Ia terduduk dengan wajah kosong masih menutupi telinganya.

"Tunggu di sini, aku akan memanggil Suster Park," kata gadis itu kemudian bangkit dari posisinya untuk mencari bantuan. Namun Taehyung yang melihat itu merasa kosong. Ia merasa dirinya ditinggalkan. Keadaannya belum pulih untuk bisa berpikir dengan jernih membuat Taehyung semakin kalut ketika punggung Sohyun menjauh.

Tidak ada yang peduli padaku.

Sepertinya semua orang membenciku.

Bahkan gadis itu pergi meninggalkanku sekarang.

Perasaan itu membuat Taehyung menangis. Dengan gerakan perlahan, pria itu bangkit dari duduknya dan mulai berlari pergi dari sana. Melewati koridor rumah sakit, melewati orang-orang yang berada di sana, lalu keluar dari rumah sakit.

Sementara Sohyun masih berlari cepat menuju ke halaman belakang, tempat semua orang berkumpul di sana dengan penampilan musik yang masih berlangsung.

"Suster Park!" seru Sohyun dari ujung jalan keluar bangsal. Mendengar namanya di panggil, Woohee menolehkan kepalanya. Ia was-was karena wajah Sohyun dari jauh terlihat sangat panik. Suara teriak gadis itu juga mengalihkan atensi orang-orang yang ada di sana.

I Need You ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang