Ren senpai segera pergi dari rumah itu dan menuju tempat ku bekerja.
"Shouta? Empat hari yang lalu dia menghubungi ku meminta izin karena dia bilang dia sakit terkena demam.
Tapi sampai sekarang tidak ada kabar lagi darinya, aku juga sudah menghubunginya untuk menanyakan keadaannya, tapi ponselnya tidak aktif." Seru bos ku.
Saat ini Ren senpai menemui bos aku untuk bertanya keberadaan ku.
"Apa anda tau dimana dia tinggal sekarang?" Tanya Ren senpai.
"Aku hanya tau alamat rumahnya yang tertera di surat lamarannya. Tapi kalau kau bilang dia tidak lagi tinggal disana, yaa aku tidak tau lagi, maaf."
"Tidak apa, terima kasih banyak infonya."
Ren senpai pergi berkeliling kota dan bertanya tanya pada setiap orang yang dia lewati.
Dia menunjukkan fotoku yang ia simpan di ponselnya, dan tidak ada seorang pun yang tau.
Lalu Ren senpai menghubungi Chika...
"Chika aku butuh bantuanmu!" Seru senpai.
"Apa?"
"Tolong bantu aku mencari Shouta, aku tidak tau dimana dia sekarang. Kabar yang ku ketahui kalau dia sedang demam sejak empat hari yang lalu.
Bantu aku Chika, bantu aku untuk menemukan Shouta segera! Aku sangat khawatir dengan dirinya."
"Baiklah... Aku akan membantu mu, akan ku kabari kalau aku sudah menemukannya."
"Terima kasih Chika, kau yang terbaik."
Sementara itu aku hanya berbaring dengan beberapa koran sebagai alasku, dan aku menyelimuti tubuhku dengan beberapa kaos dan juga jaket.
Demam ku semakin parah, dan aku tidak kuasa untuk pergi membeli makan. Yang tersisa hanyalah dua roti untuk ku makan malam ini dan besok pagi.
Di bawah jembatan aku terus tidur dengan memeluk kaki.
"Apakah ini akhir dari hidupku? Ibu... Sepertinya aku akan menyusulmu.
Dan Ren senpai, apa aku tidak bisa mengutarakan perasaan ku padamu?
Aku sangat sayang padamu dan juga merindukanmu, Ren senpai..." Gumamku dan aku mulai tertidur.
Lalu malam pun tiba, Chika menemui Ren senpai di rumahnya yang mana rumah mereka bersebelahan.
"Aku sudah menemukan Shouta." Ujar Chika Senpai
"Dimana dia, cepat katakan!?" Seru Ren senpai dengan penuh antusias.
"Mereka bilang, Shouta ada di bawah jembatan Z."
"Jembatan Z? Aku segera kesana, Chika terima kasih banyak. Aku berhutang padamu."
"Tidak, anggap saja ini balasan ku untuk Shouta."
"Maksudnya?"
"Waktu awal kau ceritakan padaku tentang darahnya Shouta yang sangat segar, aku jadi penasaran.
Dan diam diam meminum darahnya ketika dia sedang tidur di ruang kesehatan. Jadi ku rasa ini balasan untukku."
"Kau...! Sudahlah, berkat kau aku tau dimana dia sekarang. Lupakan soal itu dan aku harus pergi sekarang."
Ren senpai segera pergi menuju tempatku berada, dia berlari dengan sangat cepat agar segera bertemu denganku.
Sesampainya disana, Ren senpai berdiri sejenak ketika melihatku yang sedang tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm in Love (18+ / Ended) [Revisi]
VampireAkan di revisi! Bertemu dengan seseorang di tengah malam yang terlihat kesakitan, ketika aku membawanya ke rumah untuk menolongnya, rupanya dia seorang vampir dan meminum darahku. Aku merasa seperti mimpi, dan tidak percaya kalau itu nyata meskipun...