Chap 08

4.5K 322 14
                                    

Betapa mengejutkannya, Ren senpai sudah mengetahui keadaanku. Selain itu senpai juga memiliki perasaan yang sama denganku.

Aku senang sekali, perasaanku tidak bertepuk sebelah tangan.

"Tapi senpai, bagaimana dengan Yugi senpai?" Tanya ku.

"Aku sudah memutuskannya, dan kali ini benar benar putus." Ujar senpai.

Aku tersenyum mendengarnya. Senpai yang melihat itu segera berkata padaku, "Apa kau senang?"

"Aah maafkan aku senpai."

"Tidak apa."

"Bagaimana Shouta? Kami sangat mengharapkan kehadiranmu di keluarga kami." Seru mamanya senpai.

"Aku mau tante, om. Terima kasih banyak karena sudah mau menerimaku jadi bagian dari keluarga kalian." Ucapku dengan air mata yang berlinang.

"Lalu bagaimana dengan jawaban pernyataan ku?" Saut Ren senpai.

"Aku mau jadi kekasih mu senpai, aku juga menyukai mu." Ujarku dengan sangat bahagia.

Senpai memelukku dan di ikuti mama dan papanya.

Beberapa hari kemudian aku pun di perbolehkan untuk pulang, semua keluarga senpai menjemputku.

Aku di ajak ke rumahnya dan aku memiliki kamar yang sama dengan senpai.

"Shouta bisa berikan alamat keluarga mu? Aku akan katakan pada ayahmu kalau aku akan mengadopsi mu.

Bukan hanya itu saja, ada beberapa hal yang ingin ku sampaikan padanya juga." Seru papanya senpai.

"Iya om, aku akan menuliskan alamatnya." Ujarku.

"Kenapa kau masih memanggil om? Kamu sudah menjadi keluarga kami, kamu anak kami juga saat ini.

Ayo Shouta, panggil aku mama dan panggil dia papa. Jangan ragu ragu untuk memanggil kami seperti itu." Saut mamanya senpai.

"Mama... Papa..." Ucapku.

"Itu lebih enak di dengar." Ujar mama.

"Sekarang masuklah ke kamar, rapikan barangmu dan istirahatlah. Mama akan memanggilmu saat makan malam sudah siap." Ucap mama kembali.

Lalu aku masuk ke dalam kamar bersama senpai.

"Shouta, kalau boleh tau kenapa ayah mu membuangmu?" Tanya senpai.

"Ayahku menikah lagi setelah empat tahun ibuku meninggal. Pada awalnya ibu tiriku sangat baik terhadapku.

Tapi lambat laun, dia menunjukkan ketidak sukaannya terhadapku. Dia mulai memfitnahku, mengatakan pada ayahku hal hal yang tidak terjadi.

Lalu dia melahirkan anaknya, dan dia tega melakukan hal keji pada anaknya sendiri demi mengusirku dari rumah.

Ayah yang tergila gila dengan perempuan itu, langsung mempercayai ucapannya. Seberapa besar aku membela diri, tidak membuahkan hasil apa pun.

Aku pun di usir, dan di telantarkan di sini. Lalu saat senpai memasakan makanan untukku, ayah ku datang.

Ayah bilang, kalau ibu tiriku datang berkunjung dan aku mengatakan hal kasar padanya bahkan mengusirnya.

Pada kenyataannya, ibu tiriku sama sekali tidak datang. Aku sudah lelah dengan sakit hati yang ku rasa, jadi aku bilang ke ayah untuk sampaikan pada ibu tiriku.

Bahwa aku tidak butuh apa pun, aku tidak butuh uang ayah sepersen pun. Lalu ayah mengusirku dari rumah, dan berhenti membiayai sekolahku." Ulasku.

"Shouta, bagaimana kamu bisa hidup selama ini? Kau kuat sekali, kalau itu aku, sudah pasti aku tidak akan sanggup."

I'm in Love (18+ / Ended) [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang