Part 11

66 2 0
                                    

Haifa's Pov

Dua Minggu sudah aku menjadi istri dari seorang Atalla si Mr. Cold, pernikahan aku dengannya sama sekali tidak ada kemajuan, dia belum pernah mau memakan masakanku. Kami tidak pernah mengobrol, apalagi bercanda. Kami hanya seperti dua orang asing yang tinggal dalam satu atap.
Sekarang jam 15.00 Sore. Sehabis mandi aku memutuskan hanya berdiam di kamar, karna memang pekerjaanku semua telah selesai.

'Tok Tok Tok'
Suara ketukan pintu kamarku. Aku terkejut, siapa yang mengetuk pintu kamarku? Mana mungkin mas Atalla?
Dari pada berfikir lama, aku memutuskan segera membuka pintu kamarku. Dan ternyata benar, itu mas Atalla.

"Hm.. Ada apa mas? Tumben ke kamarku," Ucapku hati-hati, aku takut suamiku ini berubah fikiran untuk enggan lagi bicara sama aku cuma karna aku gak jaga omongan.

"Tadi mama nelfon, katanya nanti malem mau kesini," Jawab suamiku dengan datar, benar-benar es.

"Waah.. Serius? Bagus dong, aku juga udah kangeenn bangett sama mama," Gumamku sambil berusaha tersenyum senang, karna memang aku sangat menyayangi mertuaku yang paling baik sedunia itu, hehe

"Saya minta tolong sama kamu," Ucap Atalla tiba-tiba

"Minta tolong apa, Mas?" Tanyaku

"Nanti saya dan kamu pura-pura mesra depan mama dan papa," Jelas suamiku

"Pura-pura mesra? Kayak gimana maksudnya, Mas?" Tanyaku bingung

"Ya, gitu. Sesekali kamu genggam tangan saya, atau pelukan, ya semacamnya lah," Jelas suamiku agak tergagap

Aku mengerutkan dahi, tidak bisa kubayangkan bagaimana aku bisa menggenggam tangan suamiku yang menatap diriku saja dia enggan.

"Kamu keberatan?" Tanya Atalla khas, tanpa ekspresinya.

"Ng..nggak kok mas! Iyaa, aku mau, eh maksudnya.. Aku siap," Aku menepuk jidatku pelan, bisa-bisanya mulutku ini ngomong ngawur depan suamiku yang gak suka basa-basi, apalagi celetukkan aneh kayak tadi.

"Jangan anggep ini sungguhan, saya hanya gak mau mama tau yang sebenarnya," Ucap suamiku itu lalu pergi begitu saja.

Aku menghembuskan nafas pelan. Aku sadar, suamiku itu tidak akan sudi memelukku, karna memakan masakanku saja dia tidak mau.

Author's Pov

Malam hari pun tiba. Pukul 19.00 mama Fatma dan papa Yusuf sampai di rumah anak kesayangan dan menantu kesayangannya itu. Keduanya langsung di sambut ramah oleh Atalla dan Haifa.

"Mamaaa..." Haifa setengah menjerit lalu berlari ke pelukan mama Fatma, benar-benar seperti anak kecil.

"Maasyaa Allah anak mamaa.. Kamu sehat sayang?" Tanya mama Fatma lembut sambil membelai jilbab menantunya itu lembut.

"Alhamdulillah aku sehat ma, mama sendiri sehat 'kan?" Tanya Haifa dengan wajah riangnya

"Sehat selalu dong, Alhamdulillah.." Jawab Mama yang tak kalah riangnya.

Atalla tersenyum ramah lalu bersalaman kepada kedua orang tuanya itu.

"Wah anak papa, kamu sehat nak?" Tanya papa sambil menepuk bahu putra sulungnya itu

"Alhamdulillah aku sehat pa. Mama sama papa masuk yuk, Haifa udah masakin makan malam buat kita," Jelas Atalla dengan asyik, pria itu selalu tersenyum di hadapan kedua orang tuanya.

Haifa menatap suaminya tanpa teralihkan, selang kemudian gadis itu ikut tersenyum.

"Kamu makin ganteng mas, kalo senyum terus kayak gini," Gumam Haifa dalam hatinya, gadis itu merutuki dirinya sendiri yang sempat-sempatnya mengaggumi senyuman suaminya itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

About Haifa's KindnessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang