Part 4

28 2 3
                                    

Sesampainya di Mall, dengan cekatan Haifa memakirkan mobil di Lobby mall. Ketiganya turun dari mobil dan memasuki mall dengan bergandengan tangan.
"Teteh mau beli apa?" Tanya ummi sambil melihat-lihat sekeliling mall.
"Hmm.. Pengennya sih beli note binder, Mi. Kan sekarang teteh lagi semester akhir nih.. Bentar lagi ujian, teteh pengen nyatet materi-materi yang penting di binder itu," Jelas Haifa yang di sambut anggukan dari umminya.
Ketiga nya pun menuju Gramedia di dalam mall tersebut.

"Mi, bagusan yang ini atau yang ini?" Tanya Haifa sambil menunjukkan dua buah binder note berwarna biru bercorak bunga dan abu-abu bercorak Bonjour.

'Kring..Kring..'
Tiba-tiba ponsel ummi berbunyi. Wanita itu langsung merogoh tas nya dan melihat layar ponselnya.
"Bentar ya teh, ummi angkat telfon dulu," Ucap ummi kepada Haifa. Gadis itu hanya mengangguk dan terseyum. Tidak biasanya ummi nya itu mengangkat telfon harus jauh-jauh dari nya. Tapi kenapa.. Sekarang ummi menjauh dari Haifa lalu baru mengangkat telfonnya?
Gadis itu langsung menggeleng, ia tidak boleh berfikir yang aneh-aneh. Mungkin telfon ummi sangatlah penting, dan wajar saja jika Haifa tidak berhak mengetahuinya.
Khadeejah tampak asyik melihat-lihat sticknote lucu di sebelah jajaran note binder. Tidak lama kemudian, ummi menghampiri kedua anaknya itu setelah menelfon tadi.

"Teteh udah selesai milihnya? Kalau udah langsung bayar aja yuk," Ucap ummi tiba-tiba.
"Emang kenapa, Mi? Kayaknya ummi buru-buru banget?" Tanya Haifa heran.
"Teman ummi ngajak ketemuan di cafe mall ini, katanya dia udah sampe disana," Jelas ummi yang langsung di hadiahi kebingungan dari Putri sulungnya itu.
"Kok malah bengong teh? Ayo atuh cepet di bayar," Celetuk ummi membuyarkan lamunan Haifa.
"Eh, iyaa Mi" Jawab Haifa tersadar.

Sambil menunggu antrian kasir, gadis itu terus berfikir. Kok tiba-tiba bisa ya? Ummi dengan temannya itu ketemuan di dalam mall yang sama dengan waktu yang sama pula? Apa keduanya sudah janjian? Tapi kenapa ummi tidak memberitahu Haifa bahwa ia ada janji juga dengan temannya?
Haifa bingung, apalagi ketika melihat reaksi ummi nya yang sejak awal datang ke Mall juga tampak sedang kebingungan mencari seseorang.

"Mbak, mau bayar sekarang kan? Kasian yang di belakang ngantri," Ujar petugas kasir yang langsung membuyarkan lamunan Haifa.
"Oh iya, maaf" Jawab Haifa sekenanya lalu memberikan note binder nya untuk di transaksi.

Selesai membayar, Haifa menemui Ummi dan Khadeejah di depan Gramedia yang tampak menunggu.
"Udah kan teh? Sekarang kita ke cafe ya," Ucap ummi langsung tanpa basa-basi.
"Iyaa, Mi" Jawab Haifa dan langsung menggandeng tangan mungil adiknya, Khadeejah.

Sesampainya di cafe, ummi terlihat celingukan mencari temannya itu. Kami bertiga masuk, dan mulai mencari teman ummi.
Tiba-tiba terlihat wanita berparas cantik mengenakan gamis hijau toska serta jilbab syar'i yang sedang melambaikan tangan ke arah kami bertiga. Spontan ummi langsung membalas lambaian tangan wanita itu dan menghampirinya.

"Maasyaa Allah Aishaaa.." Wanita itu sumringah dan langsung memeluk ummi. Keduanya terlihat begitu bersahabat, Haifa sampai haru di buatnya.
"Ya Allah Fatmaa, kamu apa kabarnyaa??" Tanya ummi rempong sambil memegang bahu sahabatnya itu.
"Alhamdulillah aku sehat Aiss.. Kamu sendiri gimanaa? Ya Allah udah dua bulan yaa kita ga ketemu, kangen bangett!" Jawab sahabat ummi yang bernama Fatma itu, tak kalah hebohnya.

Dua bulan?
Baru dua bulan tidak bertemu sudah selebay itu ketika bertemu?
Itulah yang terlintas di benak gadis bawel itu, siapa lagi kalau bukan Haifa. Apa mungkin sedekat itu ya ummi dengan sahabatnya itu? Sampai tidak bertemu dua bulan saja bagaikan tidak bertemu selama beberapa tahun.
Tapi anehnya, Haifa tidak pernah tau tentang sedekatnya itu ummi dengan sahabatnya yang bernama Fatma.
Eh bukan begitu, memang Haifa tidak pernah tau dan tidak kenal dengan semua sahabat-sahabat ummi. Karna gadis itu kuliah dengan jarak jauh sudah hampir 4 tahun, dan dia tidak tahu menahu tentang keakraban ummi nya dengan siapa saja.
Kedua wanita itu masih asyik bercengkrama di tengah-tengah cafe. Memang ibu-ibu ya, tidak mengenal tempat, pekikku.

"Ini Haifa kah?" Tanya sahabat ummi itu dengan mata berbinar. Cantik banget, gumam Haifa.
"Iyaa tante.." Jawab Haifa sesopan mungkin lalu mencium punggung tangan sahabat umminya itu.
"Subhanallah.. Kamu cantik sekali nak, ummi aja sampe kalah tu," Goda tante Fatma, yang di balas dengan gelak tawa ummi.
Ya Allah, kenapa ummi nya ini receh sekali? Batin Haifa.
"Aamiin.. Makasih banyak tante," Jawab Haifa lagi.

Keempatnya langsung berjalan ke tempat duduk yang sudah di siapkan tante Fatma.
Ummi dan tante Fatma masih asyik mengobrol, Haifa pun memutuskan untuk melihat-lihat menu bersama adik kecilnya itu.
Mereka pun memesan makanan kepada pelayan dan menunggu.
Tante Fatma menyecar Haifa dengan berbagai pertanyaan, yang di jawab oleh Haifa dengan senang hati. Tante Haifa adalah sosok yang sangat riang, membuat Haifa nyaman berbincang dengan sahabat ummi nya itu.

15 menit kemudian pesanan datang. Keempatnya langsung menyantap makanan dengan lahap.
Setelah makanan habis, ummi dan tante Fatma bergegas membayar ke kasir. Lalu keempatnya melanjutkan berbelanja di Carrefour.

Jam menunjukkan pukul 2 Siang, ummi dan tante Fatma memutuskan untuk pulang saja ke rumah dan melanjutkan sesi mengobrol nya di rumah. Haifa kembali menyetir, kedua ibu-ibu itu masih tampak asyik mengobrol di jok tengah mobil. Sedangkan Khadeejah, si kecil pulas tertidur di pangkuan ummi.
Sesampainya di rumah, Haifa langsung memakirkan mobilnya di garasi dengan  lihai.

Haifa mengambil alih menggendong Khadeejah dari pangkuan ummi nya dan memindahkannya ke dalam kamar. Ummi dan tante Fatma kembali asyik berbincang di ruang tamu.
Haifa masuk ke dalam kamarnya, menyalakan Ac, lalu merebahkan tubuhnya di atas kasur.
"Astaghfirullah, aku belum shalat Dzuhur!" Pekiknya baru sadar. Gadis itu langsung mengambil air wudhu dan melaksanakan shalat Dzuhur, untung saja masih jam 2 lewat lima belas menit, batinnya.

Haifa memutuskan untuk turun ke bawah, ia harus menjamu tante Fatma, karna ummi selalu mengajarkan dirinya sejak kecil untuk memuliakan tamunya.
Sampai di ruang tamu, kedua nya tidak ada.
"Kayaknya lagi shalat deh," Pikir Haifa.
Gadis itu pun langsung menuju dapur dan menyiapkan camilan dari laci dapurnya untuk di masukan ke dalam toples. Gadis itu pun menyiapkan nampan dengan dua gelas teh hangat yang belum di beri gula. Sengaja gadis itu memisahkan teh dengan gula nya, agar tamu nya bisa memberikan gula nya sendiri. Biar rasanya pas, pikirnya.

Haifa membawa nampan berisi dua gelas teh dengan gula terpisah, dan tiga toples dengan camilan yang beraneka ragam menuju ruang tamu. Dilihatnya ummi dan tante Fatma yang sudah kembali asyik mengobrol.
"Ummi sama tante udah shalatnya?"
Tanya Haifa setiba nya di ruang tamu.
"Udah sayang," Jawab tante Fatma ramah.

Haifa terduduk di depan meja tamu dan menyuguhkan dua gelas teh dan camilan tersebut dengan hati-hati. Ummi tersenyum simpul, gadisnya benar-benar sopan.
"Ya Allah.. Makasih banyak yaa, Haifa." Ucap tante Fatma riang sembari tersenyum hangat.
"Sama-sama, tante" Jawab Haifa dengan senyum yang tak kalah hangat juga.

Haifa langsung permisi untuk kembali ke dapur. Ummi dan tante Fatma pun mengiyakan.
Setelah menyimpan kembali nampan ke tempatnya, Haifa memutuskan untuk kembali ke kamarnya.
Tapi ketika akan melangkah, tak sengaja gadis itu mendengar obrolan umminya dan tante Fatma yang jika ia tidak salah dengar membawa namanya.
"Tunggu Haifa wisuda dulu gimana? Aku takut anakku ga fokus ujian karna... " Suara ummi terdengar begitu sayup-sayup. Membuat Haifa makin penasaran saja di buatnya, batinnya.

"Lagi ngomongin apa sih? Kok namaku di bawa-bawa?" Gumam gadis itu pelan. Suara makin tak terdengar, merasa jengkel gadis itu pun memutuskan untuk langsung naik ke lantai atas, tepat nya ke kamarnya.
Sampai di kamar, gadis itu langsung merebahkan tubuhnya di kasur.

"Tadi ummi sama tante Fatma ngomongin apaan ya? Kok bawa-bawa tunggu aku wisuda dulu? Emang ada apaan sampe harus nunggu aku wisuda dulu?" Fikir Haifa kebingungan.

'Aku harus nanya ummi nih nanti,' Gumam gadis itu sebelum terlelap untuk menuntaskan tidurnya yang belum selesai semalam.









Hayooo.. Pada penasaran kan kelanjutannya kayak gimanaa?
Pantengin teruss yaa ceritanya..
Jazakumullah Khairr semuanyaa!

❤️❤️❤️❤️❤️

About Haifa's KindnessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang