Part 1

54 1 2
                                    

Abi Idris memakirkan mobil kijang innova silvernya di pekarangan kost putrinya yang bertepatan di Bandung itu. Sadar akan hal itu, Haifa yang sedang merapikan pakaiannya ke dalam koper segera berjingkrak mengintip lewat jendela dan menyibakkan gorden biru nya.
"Abiiii!!!" Teriak gadis itu, langsung saja ia membuka pintu kamar kostnya, dan tiba-tiba beberapa orang dari kamar kost sebelah juga membuka pintunya, yang membuat gadis itu terpekik kaget.
"Neng ada apa?" Tanya salah satu wanita yang kira-kira berumur 5 tahun di atas Haifa, wanita itu masih mengucek matanya, sepertinya ia terbangun karna mendengar suara Haifa yang tak kalah kerasnya dengan toa di Mushalla.
"Eh.. Teh Nia? Ngga ada apa-apa kok teh, itu Abi dateng," Ucap Haifa sesopan mungkin sembari cengegesan. "Oalah.. Teteh kaget, kirain neng kenapa-napa sampe teriak gitu," Jawab wanita yang bernama Nia itu.
"Hehe.. Punten ya teh, abisnya aku seneng banget," Timpal Haifa sambil melirik-lirik beberapa orang di sekitar kost-an khusus female itu.
"Atuh gapapa neng, salamin aja ya ke abi," Ramah Nia disusul anggukan anak-anak kost yang lainnya.
"Insyaa Allah teh," Ujar Haifa tersenyum dan menundukan kepalanya sopan, lalu bergegas menghampiri abi nya di luar pagar.

"Abiii!" Lagi-lagi gadis itu teriak. Bukannya bersalaman, ia malah langsung berhambur ke pelukan abi nya yang baru saja mengunci mobilnya.
"Ya Allah anak abii, apa kabar kamu nak?" Tanya Abi sambil menepuk-nepuk bahu Haifa yang cukup tinggi. Gadis itu memang tinggi untuk seukuran gadis seusianya. Tingginya 165 cm.
"Alhamdulillah teteh sehat wal 'afiat bi," Jawab Haifa lalu mencium punggung tangan abi nya.
"Teteh jadi mau pulang?" Tanya abi
"Jadii laah, abi ngapain atuh ke sini kalo bukan mau jemput teteh?" Celetuk gadis itu cemberut. "Yaudah sana teteh siap-siap dulu, abi tunggu di mobil ya," Seru abi sembari mengacak kepala Putri sulungnya yang terbalut jibab mocca itu. "Siap Komandan!" Haifa melentangkan tangannya di atas alisnya, membentuk gaya hormat ala TNI kepada superhero di hadapannya.
Gadis itu langsung berlari kecil memasuki ruangan kost nya lagi, ia akan merapikan sedikit pakaiannya dan mengunci kamarnya itu.

10 menit kemudian, Haifa telah siap dengan gamis biru dongker dan masih Setia dengan jilbab moccanya. Eits, jangan di lupakan, ia membawa sebuah koper berwarna abu-abu yang pernah ummi nya berikan ketika gadis itu masih sekolah SMA.
Haifa dan Abi memasuki mobil, dan tidak lupa gadis itu memasang septibel di tubuhnya.
"Kita berangkat sekarang?" Tanya Abi sembari melirik Putri sulung di sebelahnya. "Tahun depan aja gimana bi?" Tanya balik Haifa dengan gaya khas konyolnya. Abi nya tertawa, Putri sulungnya ini memang sangat menyukai hal-hal humoris. Apalagi ketika menonton acara komedi di televisi, gadis itu akan menjadi orang yang paling tertawa dengan terbahak-bahak. Mirip ummi, pikirnya.
Setelah membaca do'a sebelum keluar rumah, abi menancapkan gas mobilnya dan mulai keluar dari pekarangan kost Putri sulungnya itu.

Di jalan, Haifa tak henti-hentinya menceritakan semua yang terjadi di kampus nya. Mulai dari ketika temannya menyanyikan lagu dangdut di depan dosen, ketika dirinya telat masuk kelas, ketika dirinya di tertawakan teman-temannya, dan banyak hal lucu dan konyol lainnya. Abi Setia mendengarkan, dan respon abi selalu sama, yaitu menyenangkan untuk Haifa.
"Oh iya bi, tadi abi dapet salam dari teh Nia, tetangga kamar kost teteh yang kerja di butik itu," Ucap Haifa di sela-sela obrolan. "Oh ya? Wa'alaikumussalaam.." Jawab abi dengan riang. Gadis itu kembali berceloteh riang, sesekali ia memasukkan kripik kentang ke dalam mulutnya, dan menyeruput thai tea kesukaannya.
Tidak lama, suara itu menghilang. Abi melirik sekilas ke jok sebelahnya, ternyata Putri sulungnya yang bawel tingkat dewa itu tertidur pulas. Abi menggeleng sembari tersenyum.
"Baru aja mau di tawarin beli gorengan, eh ternyata udah tidur," Kata Abi sambil terkekeh.








Yuhuuu, Alhamdulillah. Part 1 sudah ready, nanti lanjut part 2 yaa Insyaa Allah ❤️

About Haifa's KindnessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang