Coretan Ke-47; Pengawalan Akhir.

111 10 3
                                    

Akhirnya hubungan kita sampai pada titik jenuhnya. Yang mungkin saja sudah tak ada lagi jalan keluar. Aku dan kau, kini memilih berjalan dengan arah masing-masing.

Aku yakin kita sudah berusaha sebisa mungkin, atau hanya kau yang berusaha keras demi hubungan kita, sementara aku hanya mementingkan egoku.

Bukan, aku menulis coretan terakhir ini bukan untuk bersendu seperti yang kau katakan. Aku takkan mengganggu pilihanmu lagi mulai saat ini. Karena aku bukan seorang yang berarti lagi untukmu.

Aku menulis ini untuk mengungkapkan rasa syukur di atas kesedihan yang mendalam pada diriku. Rasa syukur akhirnya kau mengambil keputusan yang memang baik untukmu. Bersyukur kau lepas dari kegelapan ini, untuk menemukan cahaya baru, aku ikut mengaminkan kebahagiaanmu.

Kau, cahaya yang kini menjadikanmu 'pernah' datang ke dalam hidupku. Dengan diri yang tegas dan tinggi pendirian, tak mudah goyah, mandiri, dan penuh dengan kebaikan. Hanya dirimu satu di dunia ini, aku bersyukur kau sudah mau membagi waktumu bersamaku. Kau sudah menunjukkan bahwa aku juga bisa bahagia saat bersamamu.

Dirimu tak lagi milikku, hatimu juga. Sementara kau bisa membawa seluruh hati dan jiwaku untukmu. Tak apa, kadang cinta sebegitu lucunya.

Hai An, peri kecil yang menggemaskan. Ah, mungkin kau akan muak membaca tulisanku, tak apa, aku memang se-lebay ini, hehe.

An, dirimu adalah bentuk kuasa indah Tuhan dalam menciptakan makhluk-Nya. Tak perlu kau khawatir akan keburukan yang datang padamu, karena aku yakin kau bisa melewati semuanya dengan bermakna.

An, selamat tinggal di keabadian. Jika di dunia aku tak bisa melihat raga dan wajahmu, aku harap kita bisa bertemu pada abadinya kehidupan. Raut wajah yang menggemaskan itu, aku berharap bisa melihatnya.

Selamat bahagia, An. Aku akan selalu, dengan pasti, mencintamu, An. Selamat tinggal.

12:43 wib
Selasa, 4 Februari 2020
Dear n0thng ,
With love, cowokesiangan.

Coretan TuanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang