The Princess's Warrior

137 13 0
                                    

Roddib ternganga, terkejut mendengar perkataan kakaknya.

"Gadis itu... gadis itu adalah Nam? Sahabatku? Benarkah?"

"Bukankah kau yang lebih dulu mengenalinya?"

"Tapi... tapi darahnya berwarna merah..."

"Itu yang membuatku merasa aneh. Darahnya berwarna merah, itu berarti dia adalah Saram, tapi... Pertama, seorang perempuan bisa menjatuhkan seekor banteng yang dua kali lebih besar dari tubuhnya. Kedua, saat ia pingsan dan kugendong, aku mencium aroma darah Neanthal dari tubuhnya."

Roddib tertegun.

"Aku tidak yakin apakah dia Nam atau bukan, tetapi aku yakin dia adalah orang Neanthal," Yiseu menoleh kembali ke arah rumah Harim yang telah gelap karena mereka telah mematikan obor penerangan, "dia adalah satu-satunya wanita Neanthal."

~~~

Keesokan harinya,

Ini pertama kalinya Noonbyeol menginjakkan kakinya di istana Arthdal. Meskipun lehernya sampai sakit karena menengadah, ia tetap tidak dapat melihat ujung istana yang tinggi menjulang. Dari gerbang sampai masuk ke dalam, mulutnya terus ternganga, mengagumi kemegahan istana ini.

Bersama Harim, Noonbyeol menghadap seorang pria, yang disebut oleh Harim sebagai pangeran. Ia berlutut hormat, kemudian disuruh menunggu di suatu ruangan. Para pelayan menyajikan berbagai macam panganan yang menggiurkan, ingin ia habiskan namun sungkan.

Tak lama kemudian, sang pangeran muncul. Sendiri, tanpa Harim.

"Noonbyeol,"

"Iya, Pangeran."

"Mulai hari ini kau akan tinggal di sini."

Noonbyeol ternganga, "di... di sini? Di istana?"

"Iya, di istana ini. Mulai hari ini kau menjadi pengawal pribadi putriku, Putri Danya."

~~~

Kamar ini dua, bahkan tiga kali lebih besar dari kamarnya di rumah Harim

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamar ini dua, bahkan tiga kali lebih besar dari kamarnya di rumah Harim. Interiornya mewah, dengan pajangan emas dan perak. Gorden sutra berkibar tertiup angin. Ranjang besar berdiri di tengah ruangan, dan ada dipan kecil tak jauh dari ranjang itu, yang nantinya menjadi tempat tidur Noonbyeol. Karena insiden penyusup beberapa minggu yang lalu, Danbyeok mempekerjakan pengawal perempuan yang akan mengawal Danya di manapun, baik kamar tidur maupun kamar mandi.

"Kau..." Danya terkesiap melihat wajah pengawal barunya. Ia baru saja muncul dari di ruang ganti bersama para pelayannya.

Ia berlari menghampiri Noonbyeol yang terkejut ketika sang putri menggenggam kedua tangannya.

"Syukurlah, kau baik-baik saja. Kupikir kau terluka parah, bahkan mati setelah diseruduk banteng."

Noonbyeol mengerutkan alisnya, tidak mengerti maksud Danya.

[Idn] Noonbyeol : The Vengeance (AC FF) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang