ArthdalMenenteng sebuah kotak berisi kue kacang, Noonbyeol berjalan cepat menuju markas Daekan. Sesekali ia melompat-lompat di tengah langkahnya. Hari ini istri Harim membuat kue kacang dan memaksa Harim membawakannya untuk Noonbyeol karena anak itu sangat menyukainya. Tetapi sebenarnya Noonbyeol tidak terlalu suka kue kacang, ia bahkan bisa batuk jika memakannya terlalu banyak. Mugwanglah yang menyukai kue ini.
Ia melihat Mugwang sedang berjalan keluar dari markas dan hendak memanggilnya. Namun seorang dayang istana lebih dulu melakukannya. Gadis itu menghampiri Mugwang dan memberikan sesuatu.
“Aku membuat kue kacang kesukaanmu, Kak Mugwang.”
“Apakah boleh, memakai bahan-bahan dari dapur istana untuk membuatkan makanan untuk orang selain keluarga kerajaan?”
“Sebenarnya ini untuk Pangeran Jungwon, tapi aku mengambil beberapa untukmu. Lagipula aku hanya mengambil bagian yang bentuknya buruk rupa.”
“Kumohon jangan lakukan itu lagi. Aku khawatir kau akan dihukum.”
Gadis itu tampak menunduk sedih.
“Tetapi karena kau sudah bersusah payah membuat dan mencurinya, aku akan menghabiskannya,” kata Mugwang yang mulai memakan kue itu.
Noonbyeol menatap kue di tangannya, yang bentuknya jauh lebih bagus daripada milik gadis itu. Namun kue ini bukan hasil buatan tangannya sendiri.
“Kak, kudengar kau sudah punya kekasih,” kata gadis itu dengan ekspresi murung.
“Siapa bilang?”
“Teman-temanmu membicarakannya. Mereka bilang, ada pengawal perempuan, dan dia adalah pacarmu.”
Mugwang mendengus, “hah, pasti Ryangpoong dan Gitoha. Otakku sudah rusak bila aku berpacaran dengannya. Bagaimana mungkin aku menyukai perempuan yang berdandan seperti laki-laki, yang lebih ahli memegang pedang daripada memasak dan menjahit?”
“Jadi… tipe perempuan idamanmu seperti apa?” tanya gadis itu dengan tersipu malu.
Noonbyeol tidak mendengarkan lanjutannya, karena ia sudah pergi dari tempat itu, setelah membuang kue-kuenya begitu saja.
~~~
Sementara itu, di kediaman Sanung.
Seorang kasim memasuki kamar Sanung untuk membangunkannya, karena hari sudah hampir siang. Namun Sanung tak juga membuka matanya setelah beberapa kali di panggil. Dengan takut-takut, kasim itu mengecek denyut nadinya.
“Niruhaaa…” raung kasim sambil berlutut hingga dahinya menyentuh lantai dan menangis.
◇◇◇
Atturad
Bayi Neanthal yang diberi nama Byunakobeu, atau dipanggil Byun, sedang menyedot susu ibunya dengan rakus, seolah esok hari ia tak akan diberi susu lagi. Baru dua hari, tubuhnya tampak mulai menggemuk. Sebaliknya, tubuh sang ibu makin tampak kurus dan lemah, padahal ia makan dengan teratur. Darah nifas yang ia keluarkan tampaknya lebih banyak dari yang dikeluarkan oleh wanita lain pasca melahirkan. Asahon menduga, Bee mengalami pendarahan.
Bee sudah meminum jamu untuk menghentikan pendarahan, namun tampaknya tidak berhasil. Tubuhnya semakin lemah. Ia bahkan tak dapat mengangkat kepalanya dari bantal.
"Tolong selamatkan istriku..." pinta Gwi dengan berurai air mata.
"Maaf, Gwi. Kami telah berusaha semaksimal mungkin," sesal Ragaz.
"Maafkan aku, Bee... maafkan aku..." tangis Gwi semakin deras, membasahi punggung tangan Bee.
"Untuk apa minta maaf?" Tanya Bee.
"Karena melahirkan anakku, kau... kau..."
"Byun adalah anakku juga. Anak kita. Aku yang seharusnya minta maaf. Aku terlalu lemah."
Gwi menggelengkan kepalanya.
"Gwi, jaga baik-baik anak kita..."
Tangis Gwi semakin kencang. Ia mencengkeram erat tangan Bee.
"Jangan pergi... jangan tinggalkan aku... Kita harus membesarkan Byun bersama."
"Aku mencintaimu, Gwi..."
Dan kedua mata Bee pun terpejam, dadanya berhenti bergerak, dan jantungnya berhenti berdetak.
◇◇◇
Arthdal
Genderang ditabuhkan, mengiringi prosesi Ollimsani untuk Sanung yang diadakan oleh Asa Ron selaku pendeta tertinggi. Keluarganya berdiri di depan tumpukan kayu bakar, tempat Sanung berbaring. Kedua putranya menyulut api dari obor yang masing-masing mereka genggam, membakar jasad ayah mereka.
Belum juga selesai upacaranya, para prajurit investigator yang dipimpin oleh Gilsun menangkap Asa Ron dengan tuduhan telah membunuh Sanung. Sehari sebelum Sanung meninggal, Asa Ron sempat bertemu dengannya, dan terdengar seperti ada pertengkaran di dalam kamar Sanung.
“Itu fitnah! Aku tidak membunuh Sanung Niruha!”
“Katakan itu di ruang pengadilan,” kata Gilsun.
Sebelum pergi, Asa Ron melemparkan tatapan tajam kepada Tagon. Ia menduga, pria licik inilah yang telah menuduhnya, dalam rangka menyingkirkan pendukung Danbyeok. Asa Ron adalah pemimpin klan Asa, suku terbesar kedua setelah Saenyeok. Salah satu cucunya adalah istri Danbyeok yang telah meninggal dunia.
Dari kejauhan, ia menatap kepada Asa Yon, salah satu cucunya. Ia menganggukan kepala, dan cucunya itu segera tahu apa yang harus ia lakukan.
◇◇◇
Atturad
Karena ibunya meninggal, Byun meminum air hasil rebusan beras sebagai pengganti susu. Tidak ada susu di Atturad dan Asahon terlalu tua untuk hamil lagi demi bisa menyusuinya. Namun Byun tidak dapat bertahan dengan air tajin yang tidak bergizi. Ia juga belum bisa memakan bubur meski sudah dihaluskan sehalus mungkin. Ia bahkan mengalami gangguan pencernaan. Ia muntah dan diare parah. Tubuh gemuknya mulai mengurus, dan kondisinya makin melemah.
“Bagaimana cara menyelamatkan putraku? Aku tidak akan bisa hidup bila harus kehilangan satu lagi keluarga yang kucintai,” isak Gwi.
“Tenanglah, Gwi. Kita akan mencari solusinya bersama,” Asahon menenangkan.
“Aku akan membawa bayi ini ke Arthdal. Dia harus diperiksa oleh tabib di sana,” putus Yiseu.
“Apa? Bukannya disembuhkan, dia, dan juga kau, akan langsung mati di tempat!” bentak Ragaz.
“Aku mengenal seseorang, dan dia tidak mungkin membunuh kita,” Yiseu melirik kepada Roddib, dan adiknya itu mengerti, siapa yang ia maksud.
“Siapa? Dan bagaimana kau tahu dia tidak akan membunuh Neanthal, kecuali dia juga salah satu di antara kita. Apakah dia Igutu?” tanya Saya.
Yiseu menarik napas panjang, “Dia Neanthal. Satu-satunya perempuan Neanthal saat ini.”
.
.
To be continue
KAMU SEDANG MEMBACA
[Idn] Noonbyeol : The Vengeance (AC FF) ✔
FanficRated 19+ Noonbyeol adalah perempuan terakhir Neanthal yang selamat dari pembantaian yang dilakukan oleh Tagon. Ia diselamatkan oleh Harim dan tinggal di keluarga itu sebagai anak angkat, setelah Harim memutuskan garis silsilah Neanthal, agar Noonby...