Descendant of Neanthal

128 12 3
                                    

Hari pertama musim dingin...

Noonbyeol mendapati dirinya berdiri di lereng gunung, di depan patung Gomnyeo. Tiba-tiba patung itu bergerak dan berubah menjadi seekor beruang besar. Beruang itu mendekatinya, namun ia tidak merasa takut. Tangan besar sang beruang menyentuh perut Noonbyeol.

Terbangun dari mimpinya, Noonbyeol sadar bahwa hubungan intimnya dengan Yiseu beberapa hari lalu membuahkan hasil. Ia keluar dari goa, menemukan pria itu sedang membelah daging rusa, menu makanan hari ini. Ia menarik tangan Yiseu yang masih berlumuran darah rusa, meletakkannya ke atas perut ratanya.

Tanpa sepatah kata, Yiseu mengerti maksud wanita itu, dan segera menariknya dalam pelukan, dengan senyum lebar. Butiran salju pertama mulai berjatuhan dari langit yang mendung, merayakan kehadiran calon keturunan baru Neanthal.

 Butiran salju pertama mulai berjatuhan dari langit yang mendung, merayakan kehadiran calon keturunan baru Neanthal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~~

Beberapa bulan kemudian...

Meskipun dengan perut yang telah membuncit, Noonbyeol tetap melatih ilmu pedang kepada para pria Neanthal yang sudah diputuskan garis silsilah mereka oleh Chaeeun, juga kepada dua pria Igutu. Untuk sementara, mereka berlatih menggunakan pedang kayu, sesekali menggunakan pedang perunggu milik Noonbyeol. Karena hanya punya satu pedang perunggu, mereka menggunakannya secara bergantian. Mereka cepat dalam belajar, sebentar saja mereka sudah menguasai banyak jurus. Dan ketika garis silsilah Neanthal mereka kembali, kekuatan mereka akan jadi berkali-kali lipat.

Tidak hanya para pria, Danya pun berlatih bela diri. Meskipun tidak seberapa mahir, setidaknya ia bisa melindungi diri sendiri dan tidak menyusahkan para pelindungnya. Sedikit terhuyung, ia mengayunkan pedang perunggu Noonbyeol. Tiba-tiba ia berjengit saat seseorang memegang kedua lengannya dari belakang. Aroma yang khas membuat Danya mengetahui siapa orang itu, tanpa harus menoleh.

"Caramu berdiri membuat tubuhmu kehilangan keseimbangan. Berdiri lebih tegak lagi," bisik Hoon.

Alih-alih berdiri tegak, Danya malah menyandarkan kepalanya di dada pemuda itu.

"Hei, yang menggunakan pedang bukan hanya kau! Yang lain sedang mengantri," omel Noonbyeol sambil berkacak pinggang.

Danya berdecak kesal, dengan terpaksa mendorong Hoon pergi, lalu melanjutkan latihannya.

~~~

Derik serangga musim panas bersahut-sahutan. Chaeeun sesekali menguap sembari memeriksa kandungan Noonbyeol. Ia baru saja hampir terlelap saat Yiseu menyeretnya untuk memeriksa Noonbyeol yang mengeluhkan kram perut.

"Kondisinya baik-baik saja dan tidak ada tanda-tanda akan melahirkan. Usia kandungannya baru 30 minggu," kata Chaeeun.

"Tapi tadi katanya, perutnya terasa tidak enak?" Tanya Yiseu yang masih cemas.

"Itu namanya kontraksi palsu. Bisa disebabkan karena Noonbyeol kelelahan hari ini sehingga memicu kontraksi. Bayi kalian juga bergerak sangat aktif," kata Chaeeun, sambil menguap lagi.

[Idn] Noonbyeol : The Vengeance (AC FF) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang