Kebiasaan bersama memang baik-baik saja. Setidaknya bagimu. Bagiku? Ini berbahaya. Sejak aku menyadari ada debar dalam dada saat terkunci dalam mata cokelat jernih yang tak dalam namun menenangkan. Kau teman biasa. Tapi rasa tak kenal siapa. Mendadak datang, menetap, tak tau kapan perginya. Lantas kau peduli apa? Tanganku di saku jaketmu, sedang tanganmu di genggamannya. Jadi, tak apa aku berpura-pura hingga kita tak lagi bertatap muka. Padamu, aku mengheningkan cinta.
(2020)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekerat Rasa
PoetryPerihal bagaimana aku dan kamu memulai, membuai, membadai, hingga mengusai.