Chapter 1

49 1 0
                                    

"Kami tidak mau main dengannya, Ibunya adalah seorang pecuri, dia juga anak haram. Kita tidak usah mempedulikan dia."

"Hei! Shen Nianshen, jangan ikuti kami! Pergi sana!"

"Shen Nianshen, kamu sudah mengambil uang teman sekelasmu ya? Eh, aku sedang bertanya kepadamu! Kenapa diam saja? Kalau tidak segera keluarkan uang itu, guru akan segera memeriksa lacimu!"

"Aku tidak mengambilnya." Anak laki-laki berusia delapan tahun menggigit bibirnya, menahan air matanya agar tidak mengalir keluar.

"Guru, tadi aku melihatnya memasukkan uang itu ke dalam sakunya."

"Shen Nianshen, cepat keluarkan! Masih kecil tapi tidak belajar dari contoh yang baik!"

Anak laki-laki itu berkedip dengan matanya yang merah, "Itu adalah uang dari nenekku, itu uangku."

"Guru, jangan percaya padanya, dia mengambil uangku, itu pasti dia! Dia adalah pencuri kecil, pencuri kecil!"

"Pencuri kecil, Shen Nianshen adalah seorang pencuri kecil, Shen Nianshen adalah seorang pencuri kecil, pencuri kecil, pencuri kecil, pencuri kecil!" Para siswa sekelas di sampingnya mulai ikut bersorak, suara itu pun terdengar semakin keras. Membuat anak laki-laki yang di tengah itu jadi menangis, "Aku bukan pencuri, bukan, bukan...."

Shen Nianshen terbangun dari mimpi buruknya, sekujur tubuhnya penuh dengan keringat.
Dalam kegelapan, mata gelap itu menatap langit-langit kamarnya, dia tidak mampu bergerak di atas ranjang, tubuhnya bergetar dengan hebat.

Sudah 12 tahun berlalu, tapi mimpi buruk dari masa kecilnya masih terus mengikuti, seakan sudah masuk ke dalam hatinya dan tidak mampu untuk dilepaskan.

Dia memejamkan matanya, meremas kedua tangannya untuk menghentikan tubuhnya yang gemetar. Namun, dia masih belum mampu mengendalikannya.

Tubuhnya tegang untuk sementara waktu, akhirnya dia melepaskan tinjunya dan membiarkan rasa takut itu menguasai dirinya.

Waktu berlalu cukup lama, sampai akhirnya tubuhnya berhenti bergetar. Keringat dingin menempel di punggungnya, terasa dingin. Dia duduk di atas ranjangnya, berjalan keluar dari kamar dalam kegelapan.

Langkah kakinya sangat ringan, takut akan membangunkan neneknya di kamar sebelah. Berjalan ke luar rumah, dia membuka pintu dengan perlahan. Setelah keluar dari pintu, dia segera menutup pintu itu. Meraih ponsel untuk melihat waktu, baru hampir jam 10 malam.

Langit malam di Bulan Oktober, gang yang sempit, angin dingin yang disertai dengan suara. Shen Nianshen menyandarkan tubuhnya pada dinding, memasukkan tangannya di saku celana, mendongakkan kepala dan menatap bintang-bintang di langit malam. Angin yang bertiup, sedikit banyak meniup pergi semua perasaan depresi dan putus asa dalam hatinya.

Shen Nianshen menatap langit yang gelap untuk sesaat, menunduk dan meraih sebungkus rokok dari saku celananya. Menarik keluar satu batang dan menyelipkannya di antara bibirnya, mengambil korek api dan menahan angin dengan tangan kirinya sampai rokok itu menyala. Asap putih menyebar di depan mata, Shen Nianshen memicingkan matanya untuk memikirkan sesuatu.

Gang itu sangat sepi, tetapi suara bising dari jalan raya terdengar sampai ke dalam sana. Ada suara mobil melaju, ada suara orang sedang berbicara dan tertawa, ada suara ribut-ribut keramaian, ada juga suara orang yang sedang bertengkar bagaikan burung gagak, begitu ribut sampai terkadang membuat perasaan orang menjadi kesal.

Setelah menghabiskan sebatang rokok, Shen Nianshen menghancurkannya dengan kaki dan bersiap untuk kembali ke dalam rumah. Baru saja dia berbalik, sudut matanya menyapu sebuah sosok yang sedang berlari masuk ke dalam gang.

The Best of You (Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang