Chapter 6

9 0 0
                                    

Mata Shen Nianshen tertuju pada kata-kata yang dituliskan oleh Sun Tiantian, alis matanya mengerut, mendongak dan menatap Sun Tiantian. Dia mengucapkan tiga kata dengan tanpa perasaan, "Terlalu banyak berpikir."

Sun Tiantian seakan mau muntah darah.

Tentu saja dia tahu kalau Shen Nianshen tidak menyukainya, dia cuma bercanda.

Tapi! Kenapa harus begitu terus terang???

Shen Nianshen kembali serius membaca buku, Sun Tiantian tidak mungkin mengganggunya lagi. Dia meringkuk di atas meja dan menggambar di atas buku tulis itu.

Menggambar sebentar, mendongak untuk mengamati Shen Nianshen, kemudian kembali menggambar.

Shen Nianshen sedang duduk di seberangnya, hanya ada satu buku yang memisahkan di antara mereka berdua. Shen Nianshen menatapnya sekilas dan menemukan bahwa Sun Tiantian lagi-lagi sedang menggambar dirinya.

Dia menatap kosong pada kertas yang digambar oleh Sun Tiantian untuk sesaat. Sun Tiantian meringkuk di atas meja, menggambar dengan penuh konsentrasi, sama sekali tidak menyadari bahwa Shen Nianshen sedang memperhatikannya.

Dengan tidak dapat dijelaskan, Shen Nianshen tanpa sadar mengangkat ekor matanya dan menatap wajah Sun Tiantian.

Kepala gadis itu bersandar pada tangannya, bibirnya melengkung, matahari menyinari wajahnya melalui jendela. Senyum di bibirnya itu sangat cerah dan hangat.

Bagi mereka yang terbiasa hidup dalam kegelapan, akan sangat indah ketika melihat hal sehangat ini. Karena di dalam hati mereka juga ingin merasakan ketertarikan namun terlalu takut untuk mengalami kekecewaan.

Mata Shen Nianshen menyapu bibir Sun Tiantian yang sedang tersenyum, tidak bisa menahan diri untuk terpesona.

Sun Tiantian menggambar dengan sangat serius, dia baru saja menyelesaikan sketsa kasar Shen Nianshen. Ketika dia hendak mengamati postur tubuh lelaki di hadapannya, barulah dia menyadari bahwa Shen Nianshen sedang menatapnya.

Dua pasang mata yang saling bertemu, Sun Tiantian tertegun, namun dengan cepat tersadar kembali. Senyum di wajahnya bagaikan bunga merekah dan bertanya dengan bersemangat, "Shen Nianshen, kamu sedang menatapku?"

Shen Nianshen tidak menyangka bahwa Sun Tiantian akan tiba-tiba mendongak, tetapi kondisi psikologisnya sangat baik. Dia tidak sedikitpun merasa bersalah karena tertangkap basah, tetap dengan wajah tanpa ekspresi, dia kembali menatap Sun Tiantian dengan datar, "Tidak."

Setelah mengatakannya, dia kembali menunduk dan membaca buku dengan tenang. Seakan daritadi, tidak ada hal apapun yang terjadi.

Sun Tiantian menatap wajahnya yang tenang, hampir saja merasa yakin bahwa tadi dia sudah salah lihat. Matanya menatap Shen Nianshen dengan ragu, lalu kembali memikirkannya dengan cermat...

Tidak, sepertinya tadi dia memang sedang menatapku!

Bagaimana bisa orang ini berbohong tanpa berkedip!

Sun Tiantian melipat kedua lengannya di atas meja dan tersenyum manis di depan Shen Nianshen, "Shen Nianshen, kamu tadi jelas-jelas sedang menatapku."

Shen Nianshen mendongak "Terus?"

Senyum Sun Tiantian semakin cemerlang, matanya terpaku pada Shen Nianshen dan bertanya dengan penuh harap, "Apa kamu merasa kalau aku cantik?"

Shen Nianshen terkejut, menatap Sun Tiantian seakan dia adalah makhluk aneh, lalu mengeluarkan sebuah kata-kata, "....Nggak."

Sun Tiantian:"............"

Sun Tiantian sangat terpukul, melotot dan menatap tajam pada Shen Nianshen dengan marah. Pada akhirnya, lelaki yang tidak menghargai tatapan matanya itu, kembali sibuk dengan bukunya tanpa merasakan amarahnya.

The Best of You (Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang