Chapter 8

12 0 0
                                    

"Kenapa Tiantian belum pulang, apakah mau coba di telepon?" Melihat lampu asrama sudah dimatikan dan Sun Tiantian belum pulang, beberapa gadis di asrama putri mulai merasa khawatir.

"Sepuluh menit lalu aku sudah meneleponnya, dia bilang sudah mau sampai."
Cheng Duo berkata sambil berdiri dari kursinya, "Aku menunggunya di gerbang asrama."

Dia berkata sambil berjalan ke arah pintu.

Siapa sangka begitu sampai di pintu, dia mendengar suara riang yang berteriak di depan pintu, "Saudari-saudariku tercinta! Aku pulang!"

Suara itu begitu riang gembira dan tidak seperti orang yang sedang terluka, Cheng Duo tertegun dan membuka pintu.

Begitu pintu terbuka, Sun Tiantian berdiri di depan pintu. Sebuah kain berbentuk segitiga di lengannya dan perban di kakinya. Melihat kaki dan tangannya yang terluka, sepertinya memang cukup mengenaskan.

Tapi, begitu melihat ke atas, wajah orang yang terluka terlihat begitu bahagia. Bahkan saking bahagianya, mungkin senyum lebarnya sudah bisa sampai ke telinga.

Cheng Duo melihat Sun Tiantian tersenyum bagaikan musim semi, sudah tahu pasti ada kemajuan. Kedua tangannya berkacak pinggang dan bertanya, "Sini, sini, sini, ceritakan kepada saudari-saudarimu, apa yang kamu lakukan berdua saja dengan Senior Shen?"

Ketika bertanya, Xie Yan dan He Miao juga datang menghampiri. Ketiga orang itu mengelilingi Sun Tiantian, seakan kalau dia tidak menceritakan dengan jelas maka tidak boleh melewati pintu itu.

Sun Tiantian tertawa terbahak-bahak, "Biarkan aku masuk dulu, aku pasti akan ceritakan setiap detailnya."

Xie Yan menambahkan, "Baru pertama kali lihat orang sakit tapi tersenyum dengan begitu bahagia."

Walaupun berkata seperti itu, tetapi beberapa orang itu masih membiarkan Sun Tiantian masuk. Sun Tiantian masuk dengan kaki terpincang-pincang, membuat mata Cheng Duo jatuh ke pergelangan kakinya, "Kamu baik-baik saja? Apa kata dokter?"

"Tidak apa-apa, cuma luka ringan." Sun Tiantian melambaikan tangannya, tidak mengatakan apa-apa.

Dia pergi ke meja belajarnya sendiri dan duduk di sana, kemudian mendongak dan tersenyum kepada semua orang, "Aku rasa, jarak antara aku dan Shen Nianshen sudah lebih maju satu langkah."

Cheng Duo tertawa, berjalan ke seberang Sun Tiantian dan bersandar pada lemari. Kedua tangannya berada di dadanya dan memandang Sun Tiantian, "Ayo, ceritakan."

Sun Tiantian melengkungkan bibirnya, mengguncang lengannya sendiri, "Bukankah tadi Shen Nianshen yang membuatku jatuh? Sekarang aku terluka kan, jadi dia harus tanggung jawab?"

Cheng Duo tersenyum dan bertanya, "Tanggung jawab apa? Menjagamu seumur hidup?"

Sun Tiantian terkekeh, "Tidak sampai ke arah sana, tetapi cepat atau lambat aku akan membuatnya menjagaku seumur hidupnya."

"Cih, mendengar nada bicaramu, sepertinya begitu percaya diri."

"Tentu saja." Sun Tiantian dengan bangga mengangkat dagunya, pantatnya berputar di atas bangku dan kemudian mengangkat kepalanya lagi. Dia tersenyum manis, "Mulai besok, aku akan makan bersama dengan Shen Nianshen."

"Dengan.... dengan siapa?!!" Begitu kata-kata ini keluar, mata semua orang terpaku ke arahnya, "Kita tidak salah dengar kan? Makan bersama dengan Shen Nianshen? Dia sudah setuju untuk berpacaran denganmu?!!"

Sun Tiantian tertawa, "Ya jelas belum, tetapi lenganku terluka, dia kan harus bertanggung jawab menjagaku. Betul tidak?"

Sun Tiantian tersenyum sampai matanya menyipit, seperti seekor rubah kecil.

The Best of You (Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang