seumul set

4.6K 668 99
                                    

Bomi yang tadi sempet susah payah mopong Jennie secara sembunyi-sembunyi itu akhirnya berhasil ngebawa Dia ke ruang Taekwondo yang beruntungnya lagi kosong hari ini.

Bomi berusaha ngobatin segala macam memar yang menuhin area wajah, tangan dan kaki cewek bermata rubah yang udah lemes banget akibat dehidrasi karena udah seharian berdiam diri di toilet itu. Keringat Jennie bahkan gak berhenti ngucur. Nafasnya masih rada sesak.

Yang jadi keberuntungan Jennie pada hari dimana Dia digebukin rombongan cabe kampus itu cuman satu, Dia masih hidup sampe detik ini Walau harus ngelawan dehidrasi.

Bomi mulai ngeraih pundak Jennie yang masih terduduk lemas dengan punggungnya yang beradu sama dinding itu. Menatapnya gak tega karena harus menyaksikan kondisi na'as cewek yang biasanya terlihat tangguh dan menggemaskan itu.

"Jen, ceritain ke gue. Ceritain semua. Siapa yang ngelakuin ini sama lo?", Bomi mulai melemparkan pertanyaan dengan nada yang begitu khawatir.

Lagi-lagi, wajah Jennie mulai memerah. Matanya kembali berair. Jennie dengan lemas menggeleng, "gue--- harus--- balik ke--- dorm. Gue--- banyak tugas", Jennie mencoba menyampaikan ucapannya dengan susah payah dan dengan nafas terengah-engah.

"Kenapa lo gak mau cerita? Lo diapain coba sampe kondisi lo kayak gini?", Bomi bertanya gemas karena Jennie enggan memberitahu Dia apa yang terjadi.

Berusaha menahan tangis, Jennie mulai mencoba memaksakan diri untuk berdiri sembari meraih satu buah masker hitam yang sempat Bomi bawakan sebelumnya. Menggeleng pelan ke arah seniornya itu sambil berujar, "lo, juga-- gak bakal mihak--- gue, kak. Jadi--- gue--- gapapa", katanya dengan tertatih-tatih sambil mulai berjalan keluar dari ruangan taekwondo itu dengan langkah gontai. Meninggalkan Bomi yang masih terdiam akan ucapan Jennie barusan itu. Sementara Jennie mulai keluar dengan mencoba menyembunyikan wajahnya dengan menekuk sambil menutup sebagai wajahnya dengan masker menuju dorm. Berusaha berjalan layaknya orang normal untuk sampai kesana dengan nafas terengah-engah yang Ia tahan sedari tadi.

Penampakan pintu dorm udah keliatan. Jennie dengan susah payah menarik nafas, lalu mengeluarkannya secara perlahan. Mulai mencoba membuka pintu dorm tersebut, dan menemukan Jaebum, si cowok penikmat rebahan itu tengah duduk santai di ujung kasurnya. Sedikit tersentak ketika menemukan keberadaan Jennie dengan pakaian yang sedikit lusuh dan berantakan itu baru aja memasuki dorm.

"Bang----sat. Gue kira genderuwo, goblok!", ujarnya kaget dan hampir mengumpat itu.

Jaebum langsung berdiri untuk menghampiri Jennie yang terlihat berpenampilan aneh hari ini, "elu kemana, sih seharian gak balik ke dorm? Sampe penampilan udah kayak gembel aja", celeletuknya sambil menatap Jennie heran.

Jennie cuman bisa merespon ujaran Jaebum tadi dengan tatapan sayu sambil menaruh telunjuknya didepan bibirnya yang udah tertutup sama masker hitam itu, "Shhh. Jangan-- berisik, Bum. Bilangin sama-- temen-temen, lo-- nanti. Gue--- capek. Mau-- istirahat", sebisa mungkin Jennie berusaha untuk tidak berbicara dengan nafas terengah-engah. Namun nayatanya hal itu sangat sulit.

Cewek itu mulai berjalan ke arah kamarnya dengan langkah lemas. Menyisakan Jaebum dengan kernyitan dan tatapan herannya melihat kondisi aneh Jennie barusan.

Rasanya ada yang salah.









----------------------------------------




















7 Rings saat ini berkumpul di dorm. Lengkap. Bahkan Taeyong dan Wonwoo yang notabenenya cowok populer yang (sok) sibuk itu juga berada di dorm saat ini. Tengah melakukan aktivitas masing-masing.

7 R I N G S  -  J E N N I ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang