Rasanya kampus akhir-akhir ini dipenuhi oleh orang-orang yang sibuk ngurus tugas akhir masing-masing. Gak cuman mereka, beberapa dosen pembimbing juga nampak sibuk sama urusan mereka masing-masing.
Gedung udah gak jadi tempat yang nyaman untuk sekedar berkeliling atau berlalu lalang. Karena disana pasti akan disibukkan oleh kakak-kakak tingkatnya yang sibuk mengurus tugas akhir mereka.
Seperti biasa, di pinggiran danau yang dibatasi oleh pagar seukuran lengan atas orang dewasa itu, Jennie berjalan sendirian menikmati angin sepoi-sepoi yang datang dari arah danau yang terhampar indah itu. Rasanya beruntung bisa berkuliah disini, karena Jennie bisa menikmati banyak pemandangan yang bisa memanjakan mata.
Rambutnya yang saat ini tersapu oleh angin itu gak Ia hiraukan. Yang Dia lakuin sekarang adalah, Dia ingin menikmati kesendirian sejenak ditengah kesibukan manusia disana.
Ckreeeekkk....
Gendang telinga Jennie tiba-tiba mendengar bunyi kamera yang seperti baru aja membidik sesuatu. Dan sumber suara itu terdengar begitu dekat dari sini.
Menoleh ke belakang, benar aja. Seseorang saat ini tengah mengarahkan kamera bertipe DSRL keluaran Nikon itu ke arahnya. Ekspresi candidnya itu sukses diabadikan oleh si pemilik kamera tersebut.
Jennie nampak terdiam sebentar ketika si pemilik kamera menurunkan kameranya itu untuk melihat hasil jepretan yang Ia ambil barusan.
"Lo ngefoto gue, ya?", tanyanya menyelidik, membuat si pemilik kamera langsung menoleh.
"Engga, gue moto danau", jawabnya seadanya.
Jennie nampak melemparkan tatapan tak percayanya kepada sang pemilik kamera, "Mana? Coba liat", pinta Jennie.
Si pemilik kamera nampak gak begitu merespon. Masih sibuk melihat-lihat hasil jepretannya tadi, "Engga. Udah gue hapus", jawabnya lagi tanpa menoleh.
Jennie hanya terdiam sambil menatapnya sebal. Sadar diri kalau segimanapun Dia maksa buat nunjukkin fotonya itu, tetep gak bakal di kasih tunjuk sama Dia.
Cewek itu akhirnya membalikkan badannya untuk kembali memandang danau. Gak lama tiba-tiba sang pemilik kamera ikut berdiri disampingnya. Mulai kembali memasangkan lensa kamera dan membidik pemandang Danau yang tengah mereka nikmati itu.
"Nu, kamera baru, ya? Kok baru lihat?", tanya Jennie ketika menemukan Jeon Wonwoo, sang manusia dari kutub timur itu masih tengah asik membidik gambar disana.
"Nama gue Wonwoo, bukan Nu", protesnya karena Jennie yang sesuka hati ngubah-ngubah nama Dia itu.
Jennie nampak cemberut, "Emang salah kalo gue nyebut lo Wonu? Kan lucu, terus mudah diinget", jawabnya polos.
Wonwoo nampak gak menggubris, hanya sekedar menjawab "terserah" tanpa berbicara apa-apa lagi kepadanya setelah itu.
Jennie hanya bisa menghela nafas. Ternyata perubahan Wonwoo itu hanya pada waktu-waktu tertentu. Pada dasarnya adalah, Wonwoo bukanlah orang yang care dan mau mendengarkan dialog sekitar.
"Pembawaan lo emang selalu dingin dan ketus gitu, ya?", tanya Jennie ketika pandangannya kembali Ia arahkan ke arah danau saat ini.
Pertanyaan Jennie tadi berhasil menghentikan aktivitas Wonwoo sejenak. Hanya beberapa detik. Tanpa menoleh, Dia kembali menjawab dengan gumamam kecil.
Jennie kembali nampak menghela nafas mendengar respon seadanya Wonwoo itu, "Terus lo mau sampe akhir bakal bersikap ketus, dingin dan acuh gak acuh sama orang gitu?".
Pertanyaan Jennie tadi bener-bener sukses bikin Wonwoo menghentikan segala aktivitas melihat hasil bidikannya itu, "Emang kenapa dengan bersikap jadi diri gue saat ini?".
KAMU SEDANG MEMBACA
7 R I N G S - J E N N I E
HumorTerima kenyataan untuk tinggal di dorm sisa-sisa? Bareng 7 cowok ganteng? Pilih siapa? Attention! • bahasacakadul • non baku dan semi baku • seoul citarasa lokal Rank : #1 in Taennie #1 in Jaewon #1 in Jenwon #1 in Jenwoo #1 in Jennie #1 in Jenbu...
