Chap 05

2.5K 225 2
                                    

Aku mematikan ponsel dan pergi menuju rumah Asuka, aku menceritakan padanya apa yang terjadi.

"Sudah jangan menangis lagi, nanti mata mu bisa bengkak kalau menangis terus. Besok pagi kau akan pergi ke Canada kan?
Hapus air mata mu, dan tenanglah." Seru Asuka yang membantuku menyeka air mata.

"Tadi sore dia menolak Chuya, dan apa yang di katakan Chuya sama persis dengan yang ku katakan sebelumnya.

Tapi kenapa Yuma mengajak Chuya pergi ke rumahnya? Kenapa dia bisa melakukan itu? Rasanya sakit sekali Asuka."

"Iya aku tau... Tapi kau harus tenang dan berhenti menangis. Yang tidak ku duga, Yuma bukanlah orang seperti itu.

Dia bukan orang yang akan berselingkuh dan bermain main di belakangmu, ini mengejutkan ku."

"Aku juga tidak menyangkanya, tapi aku melihatnya sendiri."

"Tapi kau bilang tadi, kalau Yuma ingin menjelaskan padamu kan. Mungkin memang ada kesalah pahaman disana."

"Asuka ku mohon berhenti bicarakan tentang Yuma, aku tidak mau lagi mendengarnya."

"Baiklah... Ayo aku antar kau pulang, kau harus pergi pagi pagi sekali kan."

Keesokan harinya aku pergi menuju bandara sebelum matahari terbit.

Dan di sekolah lama ku itu, Yuma menjadi gelisah ketika melihat ku yang tidak ada di kelas.

Pada jam istirahat Yuma menghampiri Asuka dan bertanya, "Kenapa Sei tidak masuk?"

"Kau pasti belum tau, hari ini Sei pergi ke Canada. Dia dan keluarganya pindah kesana." Jawab Asuka.

"Itu tidak benar kan? Soalnya Sei tidak pernah mengatakan padaku kalau dia akan pindah."

"Ayahnya secara mendadak menyuruh semuanya pindah, awalnya Sei tidak mau. Tapi keputusan ayahnya adalah mutlak.

Jadi Sei hanya bisa mengulur waktu hingga hari jadi kalian. Sebenarnya Sei ingin mengatakannya padamu saat kalian kencan tempo hari.

Tapi kalian bertengkar dan sama sama keras kepala, dan tiba sudah waktu Sei pergi ke Canada.

Aku merasa kasian padanya, dia harus pergi dengan luka yang kau berikan."

"Itu hanyalah kesalah pahaman."

"Apa pun itu, Sei tidak mau lagi mendengar apa pun yang kau katakan. Dia juga tidak mau aku membicarakan tentangmu.

Ku rasa dia sangat sakit hati padamu, jadi kau sudah mendapatkan pelajaran bukan? Jagan terlalu berlebihan bersikap baik pada seseorang, karena itu bisa membuat orang lain salah mengartikannya."

"Waktu itu Sei mengatakannya padaku, dan aku tidak percaya dengan itu karena aku merasa apa yang ku lakukan masihlah wajar."

"Kalau sudah seperti ini, kau hanya bisa merasakan penyesalan."

Lalu 10 tahun tlah berlalu.

Aku sudah kembali ke tanah kelahiran ku sejak satu tahun yang lalu, dan selama sepuluh tahun ini aku belum pernah menjalin hubungan dengan siapa pun.

Bukan karena aku masih mencintai cinta pertamaku, tapi karena hati ku tlah tertutup untuk yang namanya cinta.

Ada rasa dimana aku ingin membuka hatiku dan menjalin hubungan dengan seseorang, namun hatiku slalu menolak.

Dan slalu berujung dengan kesendirian dan kehampaan.

Aku juga sudah tidak dapat mengingat lagi seperti apa wajah orang yang dulu ku cintai.

Bukan hanya itu, bahkan suara atau pun namanya tidak lagi ku ingat. Karena sejak kepindahan ku ke Canada, aku meminta pada Asuka untuk tidak menyebutkan namanya lagi.

Jadi, aku tidak lagi dapat mengingat cinta lama ku. Yang ku ingat hanyalah luka yang ku dapatkan, dan aku juga mengalami suatu hal dimana aku tidak dapat mengingatnya.

Tapi luka dihatiku, entah kenapa slalu ku ingat dan ku rasa ketika mengulas percintaan.

Hari ini aku dipindah tugaskan ke kantor pusat, dimana direktor disana masih muda seusia ku. Aku disuruh banyak belajar darinya, karena berhasil sukses di usianya yang muda.

Tentu saja aku menerima tawaran itu dan sangat penasaran seperti apa direktur tersebut.

Aku di pindah tugaskan dengan jabatan yang berbeda, saat ini aku menjadi asisten direktur yang hebat itu.

"Silahkan masuk, ini ruangannya direktur dan anda juga akan bekerja satu ruangan dengan beliau." Seru resepsionis yang mengantarku.

"Terima kasih banyak." Ucapku.

Aku mengetuk pintu ruangan tersebut, ketika ku dengar jawaban untuk masuk, aku pun segera masuk.

"Pagi pak, saya Sei Yokomizo yang akan menjadi asisten bapak mulai hari ini." Seru ku.

Orang tersebut tersenyum melihatku dan berkata, "Aku sudah tau, lama tidak berjumpa Sei."

"Ano... Maaf pak, tapi apa kita pernah bertemu sebelumnya?" Seru ku.

"Kau tidak ingat aku? Yaa mungkin saja karena penampilan ku sudah berubah, tapi kau tidak lupa kan dengan namaku? Aku Yuma Saga."

"Maafkan aku pak, tapi aku benar benar tidak tau. Aku merasa tidak pernah kenal dengan nama itu sebelumnya."

"Oh ok baiklah, mungkin aku yang salah mengingat seseorang. Meja mu ada disana, letakkan barang barangmu dan mulai bekerjalah."

Direktur ku ini terus memandangku dan membuatku merasa sedikit risih.

"Maaf pak apa ada yang salah dengan saya? Kenapa bapak terus menatap saya?" Tanyaku.

"Tidak... Hanya saja kau benar benar mirip dengan seseorang yang selama ini ku cari. Bahkan nama kalian pun sama." Jawabnya.

"Oh begitu..." Ujarku dan aku melanjutkan kembali pekerjaanku.

Saat istirahat pun tiba...

"Sei, ayo kita pergi makan siang bersama. Akan ku ajak kau ke restaurant langgananku." Ucap direktur.

Aku pun tidak dapat menolak ajakannya, karena aku orang baru disini dan tidak tau tempat.

Love You Again (18+ / Ended) [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang