Chap 06

2.5K 211 2
                                    

Semakin hari direktur Yuma semakin dekat denganku, bahkan di sela sela jam kerjanya dia menghampiriku dan melihat kerjaku.

Mungkin hal wajar bagi seorang direktur muda untuk melihat kinerja seketarisnya, apakah aku sesuai dengan harapannya atau tidak.

Tapi aku merasa risau karena dia benar benar dekat denganku. Wajahnya terlalu dekat, sehingga akan mudah bagiku untuk mencium pipinya jikalau aku menolehkan wajah.

"Apa kau tau, aku tadi melihat daftar riwayat hidupmu. Dan sekolah menengah pertama mu sama dengan sekolahku.

Jadi aku sangat yakin kalau kau itu Sei yang selama ini aku cari cari. Jangan berpura pura lagi tidak mengenaliku." Bisik direktur.

Lalu ia memegang wajahku dengan tangannya dan ia arahkan tepat dihadapannya.

"Wajah serta penampilanmu tidak berubah sama sekali sejak sepuluh tahun yang lalu.

Hanya saja kau yang sekarang tidak mudah untuk bergaul, sangat berbeda dengan Sei ku yang dulu." Lanjutnya.

'Sei ku? Apa maksudnya dengan ku?' Tanya ku dalam hati.

"Kalau kita teman satu sekolah menengah pertama, bukan kah itu lebih dari sepuluh tahun yang lalu?

Kenapa anda mengatakannya sepuluh tahun yang lalu? Apakah anda pernah bertemu dengan saya di Canada?" Tanya ku.

"Berhentilah berakting Sei."

"Maaf pak, tapi saya tidak berakting."

"Baiklah. Lalu, bagaimana kabar Asuka? Sejak lulus sekolah aku tidak pernah komunikasi lagi dengannya."

"Bapak kenal dengan Asuka?"

"Hah?! Tentu saja, Asuka itu sahabat terbaik mu kan! Aku sudah mengenalnya sejak lama."

"Ah benar, anda juga satu sekolah dengan kami kan."

Direktur Yuma memelukku secara tiba tiba membuatku terkejut.

"A-apa yang anda lakukan pak?" Tanya ku.

"Sei, aku merindukan mu! Sangat sangat merindukan mu! Aku senang karena akhirnya aku bisa bertemu lagi denganmu.

Sejak sepuluh tahun yang lalu, aku ingin menjelaskan kesalah pahaman itu dan kembali lagi denganmu.

Tapi aku tidak pernah bisa mendapatkan kontakmu, anak anak lainnya pun tidak ada yang tau." Ujar direktur Yuma tanpa melepaskan pelukannya.

"Sepuluh tahun yang lalu? Kesalah pahaman? Apa yang bapak coba bicarakan?"

"Tentang Chuya. Aku sama sekali tidak menciumnya, aku juga sangat terkejut ketika dia tiba tiba menciumku.

Aku ingin mendorongnya, tapi tangannya merangkulku begitu kuat. Aku juga tidak membawanya pulang ke rumah, tapi dia yang mengikutiku hingga ke rumah karena tidak percaya dengan ucapanku.

Aku sudah menolaknya, aku katakan padanya bahwa aku sudah punya pacar. Tapi dia bersi keras mengatakan bahwa aku bohong.

Kau tau Sei, aku sungguh menyesal tidak mendengarkanmu. Aku slalu beranggapan bahwa sikap ku itu normal untuk ke teman sendiri.

Aku mengabaikan mu, aku tidak mempercayai ucapanmu. Dan aku terlalu bangga dengan sikapku.

Hingga akhirnya aku menyakitimu, aku merusak kencan kita dengan membiarkan Chuya ikut bersama kita.

Aku sangat menyesal tidak segera meminta maaf padamu setelah itu, hingga membuat hubungan kita berakhir."

Mendengar penjelasan dari direktur Yuma membuat ku menitikkan air mata, dan lubang luka di hatiku seakan terbuka lagi.

"Kenapa aku tiba tiba menangis? Ada apa ini, dadaku terasa sesak." Gumam ku.

Direktur Yuma melepaskan pelukannya dan menyeka air mata ku.

"Kau kenapa? Apa aku membuatmu teringat lagi dengan kejadian itu?"

"Aku tidak tau kenapa aku menangis, aku juga tidak tau kenapa dadaku sesak. Dan aku benar benar tidak tau dengan apa yang anda sedang bicarakan."

"Sei... Ini aku Yuma! Kita pernah berpacaran selama empat tahun, tapi kita putus di hari jadi kita yang ke empat.

Aku melakukan kesalahan saat itu. Jangan berpura pura kau tidak tau Sei! Kau membuatku merasa semakin bersalah."

"Maafkan aku pak, tapi aku tidak ingat apa pun dengan apa yang anda katakan."

"Apa maksudmu dengan tidak mengingatnya?"

"Sebenarnya, lima tahun yang lalu aku mengalami kecelakaan. Saat itu aku membawa mobil dengan keadaan mabuk.

Aku sangat mabuk dan membawa mobil dengan sangat cepat, lalu aku menabrak sebuah truk yang berhenti karena lampu merah.

Bisa di katakan aku sangat beruntung karena aku masih hidup, tapi bayaran untuk itu, sebagian ingatan ku hilang.

Ada beberapa hal yang masih aku ingat, tapi maafkan aku pak. Segala hal tentang bapak, dan cerita yang bapak katakan tadi, aku sama sekali tidak mengingatnya."

"Kau mengalami amnesia? Itu sebabnya kau tidak ingat aku lagi?"

"Iya pak, tapi hanya sebagian ingatan ku saja yang hilang."

Direktur Yuma nampak terkejut, dia seakan tidak dapat percaya dengan hal itu.

"Itu sudah lima tahun bukan? Lalu kenapa kau masih tidak dapat mengingatnya?" Seru direktur Yuma.

"Saya juga tidak tau pak."

Dan sejak saat itu direktur Yuma slalu bersikap baik padaku, dia membuatku merasa sangat nyaman dan di butuhkan.

Rasa luka yang ku rasa tanpa aku ingat penyebabnya apa, perlahan lahan hilang. Dan aku mulai mendekatkan diri pada direktur Yuma.

Aku mulai membuka diri padanya, aku akan sangat gelisah bila tidak dapat bertemu dengannya.

Setiap hari, saat berangkat atau pulang kerja. Direktur Yuma slalu menjemputku. Bahkan terkadang dia memberi kecupan hangat di keningku.

"Asuka, apa kau ingat dengan teman sekolah kita dulu yang bernama Yuma?" Tanya ku saat aku sedang pergi bersama Asuka.

"Tentu saja ingat, bagaimana mungkin aku tidak dapat mengingatnya ketika setiap harinya kau slalu membahas tentangnya.

Dan juga pergi bersama dengannya, haaah... Papa merasa kehilangan mu saat itu, kau menyakiti hati papa."

Love You Again (18+ / Ended) [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang