Notes:2

44 4 0
                                    

350//milion.

Berikan itu untukku.Aku sering mendengarkan lagu itu,tidak berhubungan dengan hidupku dan sangat berbeda lalu jelas dia lebih sulit untuk ini.Ironis,aku merasakannya.

Aku baru saja tahu bagaimana rasanya sembunyi di toilet karena takut pada orang

Aku tidak takut,karena salah.Menghadapi diri sendiri yang membunuh mimpi pelan-pelan.Kepalaku sakit dan nyaris pendarahan,kemudian mereka tertawa.Aku meratapi sebuah ekspetasi nyata melebihi segalanya.Jatuhkan dan naik kesana,aku tahu itu mau kalian!

Maka cobalah lakukan sebaik diriku,keparat!

Ini sedikit lucu terutama bagiku.Aku tertawa akan itu dan kalian suka bukan? Tak kukira sakit ini membuat rasa sakit sebenarnya hilang.Aku mengeluh tentang itu dan ya aku gagal untuk mengatasi segalanya.Semua begitu jauh,aku sendiri dan menyedihkan.

Temanku,keluargaku,dan seluruh orang yang membenciku
Aku baik-baik saja sekarang

Ketulusan itu palsu,aku tahu.Aku tak mudah dibodohi pasalnya diriku sendiri begitu.Apakah depresi sudah menjelma menjadi kekanak kanakan? Ya,lalu aku tak mampu menepis bahwa dia tak pernah mau salah.Maka aku tak akan sanggup jikalau begini,aku merintih di antara puing-puing ketakutan.

Apakah yang ada di cermin itu monster?

Lambat laun aku mulai paham,aku menyakiti semua orang dengan kebaikanku dan menumbangkan kesuksesan yang kuraih susah payah.Aku benar-benar akan kembali ke awal dan melupakan segala hal sia-sia yang tentu saja memang sia-sia.Aku bukanlah aku dan mereka akan tetap mereka jadi aku tak mampu.Tak salah,setiap perjalanan selalu ada batu,aku mengacuhkannya tapi itu mengenai kakiku.Tak tinggal diam,aku menendang batu itu jauh.Aku hanya ingin belajar.Setidaknya aku mendapat kemahligaian hidupku sendiri hingga lupa,fatarmogana.

Namjoon menenangkanku dari awal dan sibuk menyerang dengat kata,love yourself. Untuk sekarang jangan,tolong.Dia mengerti penderitaan hidup ini sangatlah membabi buta.Aku sibuk menghirup bunga smeraldo di hadapanku namun Taehyung merampasnya,dia tak suka.

"Kau seperti ini lagi?" tanyanya yang kusambut senyuman tipis,Taehyung mengangguk tanda mengerti.Kurasa

"Jadi,kau ingin seperti ini saja?" lanjut kali ini Seokjin bertanya,aku tahu arahnya tak akan benar dengannya tapi aku tetap menjawab walau aku sedang sakit tenggorokan.

"Aku mencintai ini dan akan tetap disini"

"Walau menderita?"

"Tentu saja walau begitu" jawabku final,kemudian semua kembali terdiam dan menunduk untuk berfikir sejenak.Bae Hana memang sudah gila mengatasi masalah ini sampai sekarang sakit kepala masih hinggap di tubuhnya.

"Aku tak mengerti apa yang kau rasakan kemarin.Kau baru bertemu kami saat remaja,dan aku tahu semuanya sulit" Hoseok ber argumen,aku ingin menyangkal tapi ada benarnya juga.Hidupku terlalu serius dan memang harus begitu atau aku terinjak injak.Aku sudah terlalu akut.

"Tak ingin ke dokter?" Yoongi menambahi,aku langsung menggeleng cepat dan memperlihatkan sebuah barang yang kuambil dari kantung celana.

"Obat?"

"Lebih baik" gumamku,nyatanya aku menyukai hidupku dan ingin lebih bergairah menjalani ini semua.

"Tidak."

My Interlude[Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang