[L]ondon Bridge

25 2 0
                                    

Taehyung-oppa

Aku kedinginan_-

Aku pun menarik selimut untuk menutupi tubuh kecilnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku pun menarik selimut untuk menutupi tubuh kecilnya.Bayangkan di suhu se-ekstrem ini,dia hanya menggunakan T-shirt pendek berwarna putih dan celana jeans selutut.

Kami baru saja pergi ke london,ber-dua.Hanya aku dan dia.

Tidakkah kau pikir,ini seperti Honeymoon.Pasangan yang baru saja menikah akan melaksanakan hal tersebut,bukan?

Semalam ingin kuterkam saja dia,badannya yang begitu mempesona.Wajah polos itu membuatku tak sabar menghancurkan ambang batas.

Namun-

Kuingat dia bukan hanyalah milikku,dia milik bersama dan itu menyedihkan.Aku sangat menginginkannya sialan.

"Taehyung-oppa,aku kangen rumah," rengek Hana masih dengan kepolosan,aku tak tahan dan akhirnya menggigit bibir saja.

"Nanti kita pulang,jika kau sudah baikan," ujarku menenangkannya.Kuusap puncak kepalanya yang tentunya menggunakan cinta,lalu kutenggelamkan dia dalam pelukan terhangatku.

Dia merasa nyaman.

Aku ingin sedikit melayangkan kisah,kami berdua kabur.Kabur dari enam orang yang memiliki obsesi besar pada anak ini,aku juga sebenarnya.

Tapi apa salah aku ingin memilikinya sendiri-

Aku tahu para hyung dan maknae akan segera menemukan aku dan Hana,namun kupastikan itu terjadi setelah semuanya berubah menjadi kita.

Bukankah kata (kita) itu indah?

Terlebih jika diciptakan hanya untukku dan Hana.

Dan

aku menyukai Hana apa adanya,walaupun bibir ranumnya sudah tak suci lagi akibat ulah dua keparat-aku tetap mencintainya setengah mati dan tak akan menghapusnya secepat gerakan angin.

Jika ada kesempatan,aku akan coba menghapus bekas ciuman itu dan menggantikan dengan punyaku.

Kalau aku tak tahan,maaf ya Hana-

"Taehyung-oppa,aku lapar," terdengar seperti rengekan cinta.

Aku mau saja keluar membeli makan,tapi aku takut meninggalkannya sendiri.Dan juga tak ingin melepaskannya sekarang.Jadi kuputuskan untuk membawanya.

"Baiklah,kita beli makanan sekarang.Pakai mantelmu,aku akan menunggu di luar," titah ku masih menatap manik coklat itu,setiap kepunyaanya selalu indah.

Dia tersenyum lalu segera bangkit untuk bersiap,aku juga.

"Sudah siap?"

"Sudah oppa!" jawabnya bersemangat,tentu saja menggemaskan.

Jung Hana,aku benar benar ingin menerkammu.Hasrat ini terlalu berlebihan pada anak sekolah menengah atas.

Aku seperti menggenggam seorang anak kecil yang kerjaannya hanya meloncat sepanjang perjalanan.Itu semua karena janjiku untuk membelikannya es krim.

My Interlude[Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang