[M]atilda

27 2 0
                                    

Kau selalu sibuk membaca buku-

-tolong jangan mengabaikanku oppa

Kami sudah sampai di Seoul beberapa hari lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kami sudah sampai di Seoul beberapa hari lalu.Setelah kejadian Hana sakit perut,syukurlah dia hanya telat makan saja.

Untuk perihal Taehyung,dia sudah kami temukan.Kami sangat marah padanya.Pertama dia meninggalkan Hana dan yang kedua dia membiarkan Hana berjalan dengan perut kosongnya.

Taehyung merasa bersalah,dia tidak mau dulu menemui Hana dan mengurung diri di dorm.Kasihan.

"Oppa-kenapa kita perlu belajar?" tanya Hana.

Aku memang datang ke rumahnya untuk mengajari matematika.Kau tahu anak ini sulit di pelajaran itu,jadi aku membantunya.Apalagi besok dia akan mengikuti tes mingguan,apa jadinya jika calon istriku mendapat nilai buruk di tes kali ini.

"Kau harus belajar supaya pintar," kataku seraya menghambur puncak kepalanya,kemudian mencium kening gadis itu.

"Oppa-aku sudah pintar."

"Kau selalu pintar dan cantik.Tetapi kau masih perlu belajar," ujarku,dia pun mengangguk.

"Arraseo,ajari aku sekarang."

"Kalau kuajari mencintaiku,bagaimana?"

Dia menoleh ke arahku,lalu mengalihkan pandangan dan menggeleng dengan cepat.Kurasa aku telah membuat pipinya bersemu.

"Ah-oppa cara nomor 3 ini seperti apa?"

Pandai sekali gadisku ini mengalihkan topik pembicaraan.Tapi tidak apa apa,mari kita ikuti saja.

"Caranya cukup kau tatap mataku-"

Aku menarik lengannya,hingga membuat wajah Hana hanya berjarak 5 cm dari wajahku.Dia tentu saja terperanjat.

"-lalu cium aku-"

Lanjutku yang membuatnya mengerjapkan mata.Langsung saja ku kecup bibirnya sekilas,ternyata aku tak puas.Maka aku lumat saja bibir meronanya itu.Ciuman terjadi tanpa persetujuan sang pemilik bibir.

Dia tak sama sekali membalas,cuma aku yang bermain di sini.Tapi akan kucoba membuka mulutnya-mianhae Hana aku terpaksa menggigit bibirmu agar benda tersebut terbuka.

Dan ya,aku berhasil membuka mulutnya.Mengabsen barisan gigi rapi Hana dengan lidahku.Aku sungguh menikmati ini semua,ini bahkan lebih indah daripada saat saat ku menulis lagu baru.

Rupanya aku tak cukup hanya dengan menjadi pria pemilik first-kissnya namun aku bangga akan itu.Semua terjadi begitu saja ketika di lorong,atau mungkin aku tak tahan.

Persetan soal cinta anggota lain,aku sama sekali tak memperdulikan hal bedebah itu.

Yang terpenting aku mencintai gadis di dekapanku.Semoga saja dia merasakan hal sama.

My Interlude[Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang