My Interlude[Complete]

[P]erfect Girl?

너 자신을 사랑해
Cintai Dirimu—

Di hari pertama sampai di london,kami segera memesan hotel di dekat jembatan yang menjadi icon kota tersebut.

Beristirahat sebentar terlebih dahulu sebelum melakukan pencarian yang akan memakan banyak tenaga.

"Akhh–aku lelah," Hoseok bergelayut di sofa hotel.

Kami semua merenggangkan tubuh masing-masing.Perjalanan tadi begitu melelahkan.

"Aku ingin berjalan sebentar,kalian disini saja,"

Entahlah,tiba tiba aku ingin keluar.Padahal tubuhku terasa remuk karena perjalanan tadi.Yang lain mengiyakan,aku pun berlalu.

Karena jembatan adalah yang paling dekat,maka aku pergi kesana.Menghirup udara malam dingin.Semua terasa asing.

"Oppa!!"

Suara yang sering kudengar,hal satu satunya yang tidak asing di sini.Dan aku sedikit terperanjat mendapat hal seperti ini,pelan pelan aku berbalik.

Manik coklat kesukaan semua anggota,dipadukan dengan rambut coklat bersinar mahkota gadis itu.Tak lupa,sifat kekanakan yang menjadi ciri khasnya.Aku tak percaya melihatnya di tempat ini.

"H–hana—?"

"Yap,ini aku!" sahutnya bersemangat.

Aku segera memeluknya,rasanya aku sangat membutuhkannya malam itu.Aku tak ingin berbagi ini,sangat tidak inginn.Bisakah dia menjadi milikku?

Pelukan kami semakin erat,tak peduli orang sekitar yang selalu memperhatikan kami.

"Kau darimana saja?" aku mengusap ngusap terus rambutnya,namun dia masih berada di pelukanku

"Dari jalan jalan oppa—"

"Kenapa kau sendiri?"

"Aku tadi disuruh menunggu oleh Taehyung-oppa.Karena aku bosan aku pergi—"

Keparat satu itu,yang benar saja.Membiarkan gadis kecil ini berjalan di tengah gelapnya malam bersama lautan manusia.Apa yang dia pikirkan?

"Dia mau kemana?"

"Dia bilang ingin membeli gulali," tukas Hana,mendongak menatapku.

"Aish–ceroboh sekali.Untung kau bertemu aku Hana," ujarku,mata Hana kian membulat.

"Apa kau sendiri oppa?"

"Ani"

"Ada yang lain?"

"Tentu saja–"

Dia terdiam,kurasa kami sama sama tak ingin melepas pelukan.Dia sekarang tak lagi menatapku,lebih tepatnya tenggelam mengarungi suasana.

"Bogoshipda," gumamku di telinganya.

"Baru sehari kita tidak bertemu,kau sudah rindu?"

"Apa alasan aku tidak merindukanmu," balasku disambut pelukan yang semakin erat dari gadis ini.