~ 9 : Regret ~

6 2 0
                                    

Hansen mengernyit melihat sederet angka-angka yang baru saja ia tulis di buku miliknya. Ia sedang mengerjakan soal dimensi tiga yang membuatnya harus benar-benar berpikir dengan serius agar tidak salah hitungan.

"Han, uda bel tuh. Kantin yuk" ucap Leo teman sebangkunya.

"Duluan aja lo, gue belum nemu jawaban dari soal ini" jawab Hansen tanpa memandang Leo.

"Udalah jangan dipaksain mulu. Otak lo juga butuh istirahat" ucap Leo menghembuskan nafasnya jengah.

Hansen memejamkan matanya beberapa detik sambil memegangi dahinya. Ia mencoba merilekskan pikirannya dan juga meregangkan sendi-sendi tubuhnya yang kaku akibat duduk terlalu lama.

"Kuy" Hansen bangkit dari Duduknya dan berjalan mendahului Leo.

*****

"Hei lo semalem ga les ya?" tanya leo sambil mengaduk semangkuk mie kuah yang ia pesan.

"Lo kok bisa tau?" tanya Hansen dengan kedua alis yang tertaut.

"Gue liat lo masuk kedalam mobil Vinny terus pergi ntah kemana" ucap Leo dan menyuap sesendok makanan ke dalam mulutnya.

Perkataan Leo barusan sontak membuat Hansen terkejut dan nyaris tersedak bakso yang baru saja ia makan. Leo terkejut dan langsung memberikan segelas air hangat yang ada di depannya ke pada Hansen.

"Wei nyantai bro!" Leo menepuk-nepuk pundak Hansen yang sedang minum pelan.

"Lo lagi sama siapa pas liat gue pergi bareng Vinny?" tanya Hansen pelan hampir terdengar seperti bisikan.

"Sendiri kok, gue baru aja ambil motor gue dari parkiran" balas Leo dan Hansen langsung menghembuskan nafas lega setelah mendengarnya.

"Emang kenapa sih?" tanya Leo bingung melihat kepanikan Hansen.

"Ya takutnya nanti ada salah paham"

"Lo pacaran sama Vinny?" tanya Leo.

Hansen Membola matanya mendengar perkataan Leo dan langsung membekap mulut temannya itu.

"Anjir suara lo, rame nih. Engga ada apa-apa kok gue sama dia" ucap Hansen melepaskan bekapannya.

"Seriously?" tanya Leo memastikan.

"Of course" jawab Hansen meyakinkan.

*****

Kevin tak habis pikir dengan kejadian yang menimpanya semalam. Hal itu masih tak bisa ia mengerti. Entah apa yang ada di pikiran Vinny hingga memperlakukan Kevin seperti itu. Perasaannya tercampur aduk. Ia tak mengerti jelasnya apa yang ia rasakan sekarang, semuanya kalut.

Semenjak ia masuk SMA entah kenapa hal-hal mengejutkan terjadi terus-menerus. Mulai dari Aurel hingga Vinny. Bagaimana beberapa waktu lalu ia dipukuli oleh Gerald dkk dan perlakuan Vinny padanya.

Kevin tenggelam dalam pikirannya sendiri. Ia tak ikut ke kantin bersama Doli. Kevin sibuk memperhatikan layar ponselnya. Ia mencoba memainkan beberapa permainan namun entah kenapa ia malah tidak tertarik dan malah berakhir dengan dirinya yang menonaktifkan handphonenya dan kembali melamun.

Tiba-tiba beberapa bungkus roti terlempar ke atas mejanya. Siapa lagi kalau bukan Doli. Anak itu baru saja kembali dari kantin dan membawa tiga bungkus roti untuk Kevin.

"Nih makan" ucap Doli sambil menghempaskan bokongnya pada bangku disebelah Kevin.

"Thanks bro, nih gue ganti uangnya" ucap Kevin sambil merogoh sakunya.

GreenhornTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang