Lima tahun kemudian.
Saat ini, dia bekerja di perusahaan Miroku dan rencana menggulingkan perusahaan milik bosnya sendiri hampir sukses. Meski begitu, dia dibantu oleh nenek Miroku yang mengendalikannya. Bisa dibilang dia hanyalah pion saja.
.
"kuso! Bagaimana kamu bisa membangkrutkan sebagian perusahaan ini! Arggh!" teriak pria paruh baya bernama shibi miroku, marah kepada anaknya yang menjabat sebagai CEO disini.
Anaknya yang bernama Ryu hanya bisa menyela saat ayahnya marah. "ini pasti ada kesalahan papa! Aku-... "
"dasar anak nggak berguna! Arggh!" dia menampar anaknya dengan buku didekatnya.
"lalu apa yg akan kau lakukan Shibi-sama? Mau menghukum anakmu itu? Atau memaafkannya agar dia berusaha mencari kesuksesan itu lagi?" sindir pein yang kini sudah menjadi orang penting perusahaan.
"haah itu terlalu lama!"
"sayang sekali usaha yang ku lakukan jadi sia-sia" dusta pein, dia sebenarnya sudah merencanakan semuanya sejak awal.
"diam kamu!" kesal ryu yang menjadi CEO disini.
"ck.. Huff apa ada jalan selain mengganti rugi ataupun diputuskan kerja kontraknya?" gumam Shibi-sama.
"pasti ada!" jawab Ryu dengan wajah kesal.
"bagaimana dengan menggandeng perusahaan lainnya?" sela pein.
"mana ada perusahaan yang mau membantu kita? Walaupun ada kita harus mengganti mereka dengan apa? Pasti mereka juga nggak mau nanggung kerugian kita!" jelas Shibi-sama.
.
.
Tak lama pintu terbuka, tampaklah beberapa klien kontrak kerja dengan perusahaannya datang menghampiri mereka.
"kami tidak suka menunggu lama untuk kesuksesan Miroku. Lebih banyak kerugian yang nanti kita tanggung setelah ini akibat ulah anakmu itu!"
"itu karna insiden! Dan kalian mau menyalahkanku?" kesal Shibi-sama.
"hn betul. Sepertinya lebih baik perjanjian kita cukup sampai disini"
"tunggu! Kalian mau kemana?" tanya Ryu.
"kami mencari keuntungan kerja sama yang lebih baik daripada disini!"
"tunggu, bagaimana dengan kerugian yang ditanggung bersama itu?" tanya Shibi-sama.
"kami tidak mau menanggung sebanyak itu! Lebih baik aku berhenti daripada bekerja sama dengan anakmu itu!"
"lalu arghhhh!" kesal pria itu yang sudah tidak muda lagi umurnya.
.
"tunggu tuan-tuan, bagaimana dengan penggantian pemimpin CEO disini? Apa kalian tetap mau ikut atau tidak?" tanya pein sambil menyindir.
"haah? Memang siapa yang menjadi CEO baru disini?"
"bagaimana dengan aku?" kata pein menawarkan diri dengan bangganya bersiap menjadi pemimpin.
"haah? Apa yang kau katakan? Kalian berniat menggulingkan perusahaanku?" tanya Ryu sang CEO.
"jangan salah paham, aku disini bekerja untuk menyukseskan kembali perusahaan ini" bohong pein.
"hmm kau bukannya bocah yang terkenal kejam dan orang yang sudah memajukan kesuksesan perusahaan ini kan? Tapi sepertinya bakalan sama saja, nggak ada bedanya!"
"aku bisa menjaminnya karena aku punya perjanjian yang lebih menguntungkan untuk memulai kembali kerugian yang berlalu. Bagaimana Shibi-sama?" kata pein dengan wajah ambisi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Exchange life (END)
Novela JuvenilKehidupan yang menyimpan rahasia besar yang akhirnya terungkap perlahan. Dia mencoba mencari teka-teki tentang kesalahan dari hidupnya. Karena itu, dia mengaku memiliki gangguan kepribadian ganda, padahal dia adalah dua orang yang berbeda. ⏩Cerita...