1. Alam Kalira

993 134 49
                                    

Menurut penelitian, manusia bisa jatuh cinta cuma tiga kali seumur hidup.

Lah, terus gimana dengan Alam Prawira yang punya mantan lebih dari tiga? Malah kalau diitung-itung bisa sepuluh. Berarti dia bukan manusia dong?

Nggak gitu.

Artinya, dari sepuluh mantan Alam nggak semuanya bisa disebut jatuh cinta. Paling cuma dua, atau mungkin satu cewek aja. Sisanya cuma tertarik. Semata-mata buat muasin kebutuhan dia sebagai cowok aja. Ya kalau bisa nyobain lebih, kenapa nggak?

Kedengerannya jahat. Bukan kedengerannya lagi, tapi Alam pun paham dirinya udah masuk kategori brengsek.

Abis gimana, Alam nggak mau terikat. Karena sama seperti kebanyakan cowok yang punya naluri "cepat bosan", Alam pun demikian.

"Lam, jadi kamu kapan mau nemuin Ayah aku?"

Kalira, yang barusan bersuara. Satu-satunya cewek paling lama yang terlibat dalam hidup Alam. Terhitung sudah tahun ke-lima mereka pacaran hingga saat ini.

"Eh, tadi gimana bimbingannya? Kamu ambil sampel apa?" Yang dituntut untuk menjawab, malah balik menimpali pertanyaan lain.

"Gak usah ngalihin topik deh, Lam. Aku serius."

Alam mengembus napas berat. Dia malas kalau sudah ditanya yang menjurus keseriusan hubungan mereka. Sederhana, Alam nggak punya bayangan hidup bersama Lira di masa depan. Lagian waktu awal-awal pacaran, mana pernah sih Alam mikirin hubungan mereka buat jangka panjang? Secara mereka baru kelas 11 waktu itu. Apa yang diseriusin dari pacarannya anak SMA?

Alam kira ujungnya juga bakal putus kayak yang udah-udah. Tapi nggak semudah itu.

Kita pasti mikir; yaudah sih, mending putus aja daripada pacaran nggak bahagia.

Tetapi nggak segampang itu. Lima tahun bukan waktu yang sebentar.

Mereka udah banyak susah senang bersama. Makan di MCD, ingat sering ke sana bareng sambil ngerjain tugas. Naik mobil, biasanya kursi kemudi diisi Alam.

Semua first udah mereka lakuin satu sama lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semua first udah mereka lakuin satu sama lain. First holding hand. First hug. First kiss. First having sex. Bakal sia-sia banget kalau putus di tengah jalan dan seandainya pun putus, yakin deh suatu saat kalau salah satu dari mereka dekat sama orang lain, pasti bakal mereka banding-bandingin orang tersebut dengan pasangan sebelumnya alias Alam atau Kalira itu sendiri. Kalau udah begitu, gimana mau move on?

Jadi, jawabannya, nggak.

Kalira nggak bisa putus gitu aja sama Alam.

Mungkin mempertahankan hubungan mereka itu buruk. Tapi putus akan lebih buruk lagi.

Alam terjebak dalam situasi ini. Dia nggak bisa nikahin Lira karena dia emang nggak ada niat seriusin Lira sejak awal. Pengin udahan aja. Tapi ada sesuatu yang menghalangi acap kali Alam mengutarakan niatnya pada Lita --menyudahi hubungan tersebut.

Efeknya, hubungan mereka tuh apa ya... bisa disebut nggak jelas. Putus, nggak. Dibilang pacaran, tapi Alamnya suka jajan sana-sini sama cewek lain. Lira tau tapi nggak mau ngungkapin itu ke Alam biar semua berjalan baik-baik aja sebagaimana prasangkanya. Paling nggak, Lira cukup puas adanya fakta bahwa Alam 'main' dengan cewek di luar sana hanya untuk kesenangan semata. Toh, baliknya bakal sama Lira lagi.

Sampai sini kalau kalian nyimpulin Alam nggak pernah cinta sama Lira, kalian salah.

Alam pernah sayang Lira.

Alam yang duluan gencar deketin Lira. Godain Lira, ngintilin Lira ke perpustakaan, manggil-manggil Lira dari bawah lapangan pas Alam ekskul basket, iseng narikin rambut Lira. Tipikal romansa klasik anak SMA lah.

Cuma ya gitu.

Sama kayak siklus pacaran yang lain.

Di tiga bulan pertama jadian, mereka bakal ngerasa jadi makhluk paling bahagia dan beruntung karena memiliki satu sama lain. Pokoknya dunia mah milik berdua. Yang lain ngungsi ke Mars aja sono.

Di tiga bulan kedua, masih adem. Masih manja-manjaan. Masih ngerasa spesial. Tapi euforianya nggak sekental tiga bulan pertama. Kalau pun ribut, ya berantemnya gemes-gemesan.

Di tiga bulan ketiga, mulai lupa ngabarin sesuatu. Terus si cewek ngambek. Yang cowok capek ngasih penjelasan.

Di tiga bulan keempat, udah banyak cek-cok. Lama-lama bosen aja dia lagi, dia terus, dia melulu.

Sukur-sukur lanjut ke tahun berikutnya. Kalau iya lanjut, pacaran kalian secara emosional berkembang. Nah di tahap ini juga tingkatan 'first' meningkat. Dari yang tadinya pegangan tangan bisa bikin gemetar nggak karuan siang-malam, di tahap ini udah biasa aja. Dan seterusnya. Sampe nanti ketemu titik jenuh lagi di tahun yang bakal datang.

Alam yang dibuat penasaran oleh Lira, perlahan rasa itu pudar seiring masa pacaran mereka kian bertambah tahun.

Alam tau dia kacau. Ada yang nggak beres sama dirinya.

Faktor pendukung lain yang jadi penyebab hambarnya hubungan mereka lantaran jarang ketemu. Iya, Alam dan Lira beda kampus.

Terus... di tengah jenuh-jenuhnya komunikasi sama Lira, pada senin pagi di awal Alam memasuki kehidupan kampus yang tidak segembira ftv, dia ketemu cinta monyetnya jaman SMP.

Siapa sih namanya? Hijau? Eh, pink? Lupa deh.

Ya kalau nggak salah ingat nama warna lah.

Boleh dong jadi mangsa baru... pikir Alam saat itu.





-TO BE CONTINUED...

Bentar ya, biru nya kita tahan dulu.

Btw makasih banyak yg udh kasih feedback. Semoga akun ini bisa idup lagi setelah hampir setaun ga produktif wkwk.

Qotd: kalau kalian ada di posisi hubungan Alam dan Kalira apa yg kalian lakuin?

CANDRAMAWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang