Clue || BlackVelvet [END]

Part 45

Selamat Pagi!

Selamat datang buat new readers Clue Blackvelvet 🤗 Gomawo bom votenya..

Slow update ya.. saya lagi sakit hehe, jadi gak bisa megang hp lama huhuhu

Kalo ada typo kasih tahu ya...

Happy Reading 🌹
.
.
.

꧁༒☬乃ﾚﾑcズ√乇ﾚ√乇ｲ☬༒꧂

"Wendy!" teriak seseorang, saat Wendy sedang menuju kelasnya.

Wendy sontak menoleh, ia tersenyum saat tahu siapa yang memanggilnya. Wendy melambaikan tangannya, meminta orang itu untuk menghampirinya.

"Dari mana?" tanya nya, saat ia sudah berada dihadapan Wendy.

"Dari perpus," jawab Wendy. "Lo darimana?"

"Gue nyari lo," jawabnya tersenyum manis.

Wendy melengkungkan bibirnya, ia melipat kedua tangannya di depan dada. "Perasaan gue nggak punya hutang, kenapa nyari gue?"

Ia terkekeh, "Emang nya kalo nyari lo harus punya hutang dulu?"

"Nggak juga sih." Wendy mengedikkan bahunya. "Ada apa?" tanya nya.

Ia terlihat seperti berfikir, lalu merangkul Wendy. "Pulang sekolah jalan yuk?" ajaknya.

Wendy mengerinyit bingung. "Jalan kemana?"

"Kehatimu," jawabnya sembari terkekeh.

Wendy mendelik kesal, ia melepaskan rangkulannya. "Gombal sekali anda!" Wendy menjewer telinganya, pelan.

"Sakit! Sakit!" keluhnya, sembari melepaskan tangan Wendy dari telinganya.

Wendy terkikik geli, "Ke toko buku yuk? Gue mau beli buku baru."

Ia kembali merangkul Wendy, lalu berjalan beriringan. "Boleh. Apa sih yang engga buat lo?" kekehnya.

"Ya Tuhan Agus! Kapan sih sifat gombal lo tuh ilang?!" ucap Wendy, dramatis.

Orang yang dipanggil Agus oleh Wendy itu kembali terkikik geli, pasalnya ia memang selalu menggombal. Tidak pada semua perempuan, hanya Wendy yang selalu ia gombali.

"Jadi ketoko buku aja nih?" tanya nya.

Wendy mengangguk pelan. "Pulang sekolah lo harus tunggu didepan kelas gue! Ok?!" Wendy memicingkan matanya.

Ia mengangguk, sembari mengusak puncak kepala Wendy. "Tenang aja, mau lo suruh gue nungguin dikuburan juga, gue mau mau aja."

"Plis deh Gus!" Wendy mendecak kesal.

"Lo kenapa sih seneng banget manggil gue Agus? Jauh banget sama nama gue." Ia memutar bola matanya kesal.

"Jauh gimana? Nggak sejauh dari sini ke Amerika kali!" dengus Wendy.

"Lo dapet nama itu dari mana dah?" decak nya.

"Ya dari nama lo lah dongo!" jawab Wendy, membuat pria itu mengerinyit bingung.

Wendy menghela nafas kasar, "Sumpah ya otak lo kecil banget!"

"Eits hati-hati kalo ngomong!" Ia mencubit pipi Wendy, gemas.

"Ya lagian cetek banget otak lo!"

"Yaudah jelasin aja, apa susahnya?" Ia mendengus kesal.

"Nama lo Suga kan? Ya gue balik aja jadi Agus. Lebih pantes sama sifat receh lo!" jawab Wendy.