Clue || BlackVelvet [END]

Part 68

Selamat Pagi!

Rindu Blackvelvet? Wkwk maaf baru update. Hari ini up 3 part sesuai janji ya^^

Stay safe all!! Semangat yang ujian online wkwkwkwk!!! Rajin belajar nya! Jaga kejujuran. Walaupun yang curang lebih dihargai^^

Selamat datang buat new readers Clue Blackvelvet 🤗 gomawo bom votenya 🥰

Kalo ada typo kasih tahu ya..

Happy Reading 🌹
.
.
.

꧁༒☬乃ﾚﾑcズ√乇ﾚ√乇ｲ☬༒꧂

"Clue nya emang gampang, tapi nggak semua murid sadar nama Yeri tertera disana." Irene menghela nafas, menidurkan kepalanya diatas meja.

"Terus kenapa? Lo pengen Yeri ketahuan cepet-cepet?" tanya Jennie.

Irene mengangguk. "Gue pengen cepet beresin permainan ini," jawbanya.

Jennie mendengus pelan. "Lo yang ciptain permainan, lo yang pengen cepet nyelesain."

"Kalian udah bangkrut ya?" tanya Nayeon pelan, yang sejak tadi hanya hanya menyimak pembicaraan mereka.

"Bangkrut apaan?" tanya Irene, mengangkat sedikit kepalanya.

"Harta lo abis gitu, makanya pengen nyelesian permainannya."

"Irene bangkrut? Walaupun emang bisa terjadi, tapi mustahil buat terjadi sekarang!" ucap Jennie.

"Ya, ya, ya.. yang holkay emang beda." Nayeon mengedikkan bahunya.

"Btw, gue kepo sama last hadiah dari Blackvelvet." Nayeon tersenyum lebar. "Hadiah apa yang kalian siapin? Nggak mungkin dong hadiah yang ecek-ecek."

"Selama lo masih main, nggak mungkin gua kasih tahu!" Irene mendengus kesal.

Nayeon mendelik kesal, ia beralih menatap Jennie. Jennie yang mengerti tetepan Nayeon, langsung beranjak dari duduknya. "Gue mau beli minum, bye!" pamitnya, ia langsung berlari keluar kelas.

"Semenakutkan itu kah pertanyaan gue?!" tanya Nayeon, mulai dramatis.

"Nggak usah berisik! Gue lagi PMS, mau gue telen idup-idup, hah?" ancam Irene.

Nayeon berdecak kesal. "Gini nih kalo temenan sama orang yang punya keturunan macan," cibirnya.

Irene tidak memperdulikan perkataan Nayeon, ia lebih memilih memejamkan matanya sebentar.

"Irene kenapa?"

Suho menepuk pundak Nayeon tiba-tiba, membuatnya terkejut.

"Woy bangsat! Kalo dateng tuh ucapin salam! Bukan ngagetin!" ucap Nayeon.

Suho tersenyum lebar menampakkan deretan giginya. "Lagian kenapa lo harus punya jiwa latah?"

"Sialan!" dengus Nayeon.

Suho tertawa pelan, ia menghampiri Irene. "Kamu sakit?" tanya Suho, mengelus pelan rambut Irene.

Irene menggeleng pelan, sebagai jawaban.

"Dia lagi PMS," timpal Nayeon dengan malas.

"Mau aku beliin susu anget?" tanya Suho pada Irene.

"Nggak usah," jawab Irene.

"Ya udah ke UKS, yuk? Kalo kamu kaya gini, pasti sakit."

"Males," sahut Irene.