Part 70

6.6K 862 43
                                    

Selamat Malam!!!!!

Ketemu lagi hehehe...
Aku ganggu dulu istirahatnya dengan update-an ini huhuhu.. yang lagi belajar semangat!!!

Oh iya mau ngasih saran. Kalo misalnya kalian ada gejala demam, flue atau yang lainnya coba beli You-C. Tahu kan? Minuman yang vitamin c itu. Itu berpengaruh untuk kesehatan kita^^

Selamat datang buat new readers Clue Blackvelvet 🤗 gomawo bom votenya 🥰

Ok deh next part!!!

Kalo ada typo kasih tahu ya...

Happy Reading 🌹
.
.
.

꧁༒☬乃レムcズ√乇レ√乇イ☬༒꧂


Bel pulang sekolah berbunyi, semua murid bergegas keluar kelas. Suara bel pulang sekolah adalah suara yang paling enak didengar, walaupun tetap malas jika berada dirumah.

Sama halnya seperti Jungkook, Sehun, Donghyuk, Jimin dan Kai. Mereka masih berada didalam kelas, karena malas pulang kerumah. Kelas memang menyenangkan, jika tidak ada jam pelajaran tentunya.

"Kok gue sedih ya Blackvelvet mau selesai?" ucap Kai.

"Lebay!" cibir Donghyuk.

"Alay!" tambah Jimin.

"So dramatis!" timpal Jungkook.

"Apa?!" ketus Kai, menghentikan gerakan bibir Sehun yang akan ikut-ikutan mencibir dirinya. "Heran gue sama lo semua! Kalo ulangan nggak pernah kompak ngasih jawaban buat gue, giliran ngatain gue pada kompak!" sinisnya.

"Harap dimaklum aja Mas Kaitem, lo emang pantes dikatain!" Jimin terbahak.

"Eh lo bantet minta gue bejek-bejek biar makin bantet, hah?!" ancam Kai.

"Bodo amat, gue nggak denger, gue lagi duduk." Jimin mengejek Kai.

"Kalo nggak denger ngapain duduk bangsat?!" kesal Kai.

"Nyaut goblok! Bukan duduk! Lo salah dialog!" timpal Jungkook.

"Ya santai dong anjing! Namanya juga typo mulut!" Kai mencebik kesal.

"Berisik lo semua setan!" timpal Donghyuk.

"Indahnya pemandangan dihadapanku ini, begitu banyak spesies yang berteman denganku. Ada anjing, ada bangsat, ada goblok dan ada setan. Lengkap banget temen-temen gue. Ckckckck," ucap Donghyuk membuat mereka menatap kearahnya.

"Lo pada nggak sedih kalo Blackvelvet selesai?" Kai kembali ke topik Blackvelvet.

"Kaga!" sahut yang lain bersamaan.

"Lo itu bukan sedih karena Blackvelvet mau selesai, lo sedih karena belom bisa dapetin salah satu dari mereka!" ucap Sehun, membuat mereka terbahak. Kecuali Kai tentunya.

"Temen bangsat!" umpat Kai. "Gue serius!"

"Lo pikir gue juga berjanda?!" Sehun tak mau kalah.

"Canda goblok!" geram Kai. "Kenapa temen gue kaya gini semua!" Kai mengusa matanya, seolah ia sedang menangis.

"Udah nggak waras ni human." Donghyuk menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Apa salah Kai ya Allah." Kai mulai dramatis. "Jika engkau berkenan, sentil lah ginjal mereka semua yang mendzalimi hambamu yang shaleh ini. Aaamiinnn..." Kai mengusapkan tangannya pada wajahnya sendiri.

"Shaleh pala lu botak?! Tiap hari berkasar mulu lo!" ucap Donghyuk.

"Pala gue nggak botak! Kalo lo bilang perut gue kotak-kotak baru gue Iyain!" protes Kai.

"Terserah lo pada deh anjir! Pusing gue denger nya!" Jungkook beranjak dari duduknya, ia berjalan keluar kelas.

Mereka berempat hanya melihat kepergian Jungkook.

"Eh btw!" ucap Kai, membuat yang lain menoleh padanya. "Kalian sedih nggak sih Blackvelvet udah mau selesai?"

Mereka bertiga mendesis pelan, merutuki kepintaran yang dimiliki Kai.

🕹️🕹️🕹️

"Kak Hanbin!" teriak Rose, menghampiri Hanbin yang berada diparkiran bersama Jaehyun.

"Kenapa?" Hanbin mengerinyitkan dahinya.

"Kakak nggak bareng sama kak Jennie?" tanyanya.

Hanbin menghela nafas. "Emangnya kenapa?"

"Anterin aku rumah Chanwoo!" rengek Rose.

"Nggak!" tolak Hanbin dengan cepat. "Udah Kakak bilang, kan, kalo Kakak nggak mau?!"

"Ayo lah, Kak! Cuma nganterin doang, nggak bakalan disuruh masuk!"

"Nggak mau!" Hanbin mendengus kesal.

"Kakak!!" rengek Rose, menggoyang-goyangkan tangan Hanbin.

"Kamu tahu, kan, kalo bang Jinhwan sama bang Bobby lagi nginep disana? Males ah!"

"Lagian kenapa juga harus kaya kucing sama anjing kalo ketemu sama mereka!" Rose mendengus kesal. "Ayo dong, Kak! Aku kesana sama siapa?" Rose kembali merengek.

Hanbin menggeram kesal, ia menoleh pada Jaehyun yang sejak tadi menyimak perdebatan mereka berdua.

Hanbin tersenyum lebar, ia menepuk pundak Jaehyun. "Lo anterin Rose, ya?" pinta Hanbin.

"KENAPA HARUS DIA?!" teriak Rose membuat Hanbin mengumpat pelan, karena terkejut.

"Terus siapa dong? Lagian dia juga deket sama kamu, apa salahnya?" dengus Hanbin.

"Kak Hanbin minta aku pitakin ya??" kesal Rose.

"Gak tau kenapa gue suka kalo ngeliat orang-orang berantem didepan gue," gumam Jaehyun tersenyum senang.

"Udah kamu dianter sama Jaehyun aja," ucap Habin. "Lo anterin dia kerumah Chanwoo, terus anterin dia pulang kerumah. Ok? Gue titip sepupu kesayangan gue ke lo!" Hanbin menatap Jaehyun.

"Tenang aja, pasti gue jagain." Jaehyun tersenyum lebar, membuat lesung pipitnya terlihat.

"Bye Rose!" pamit Hanbin, yang langsung melajukan motornya sebelum Rose mengamuk.

Rose mendengus kesal, ia menatap sekilas Jaehyun yang tersenyum padanya.

"Ayo gue anterin," ucapnya.

"Liat aja, aku pitakin kepala kak Hanbin!" gerutu Rose.

Jaehyun tertawa pelan. "Ayo cepet," ucapnya yang sudah siap.

Rose mendengus kesal, mau tidak mau ia diantar Jaehyun. Jika bukan hal penting, mana mau ia kerumah Chanwoo. Rose naik keatas motor Jaehyun, setelah itu Jaehyun melajukan motornya.

꧁༒☬乃レムcズ√乇レ√乇イ☬༒꧂

Gomawo yang udah baca+vote+komen+masukin cerita ini ke perpustakaan/reading list+yang udah follow 😘

Clue || BlackVelvet [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang