Permohonan Mika

6.3K 294 27
                                    

Senja seperti biasa menyapa hanya sekejap. Indah namun tidak membuat penikmatnya puas. Begitupun dengan Gina, dia menatap senja setiap sore. Itu cara dia untuk terus bermunajat kepada Allah dan bersyukur atas nikmat yang telah diperoleh.

Disaat Gina sedang bimbang dengan lamaran Ramlan, dia harus dihadapkan kembali dengan masa lalu yang kembali mengusiknya.

Sore itu, Mika kembali mengunjunginya. Dia bercerita banyak hal, menanyakan soal keagamaan dan yang terakhir, dia meminta sesuatu kepada Gina.

"Aku ingin meminta sesuatu pada Tante, bolehkah?" Ucap Mika dengan menggenggam erat tangan Gina.

"Apa itu, sayang?" Gina menjawab dengan penuh kasih sayang dan kelembutan.

"Bolehkah aku kembali memanggil Tante dengan panggilan Mamah?"

Mendengar permintaan Mika, Gina tersenyum lembut dan mengelus pucuk rambutnya, "boleh kok, sayang."

"Terimakasih, Mamah."

Mereka berdua saling berpelukan dan mencurahkan kasih sayang satu sama lain. Tidak ada sedikitpun rasa sakit yang tertinggal dalam relung hati Gina, Mika adalah salah satu anugrah terindah dari Allah untuknya.

"Aku punya satu permintaan lagi, Mah," ucap Mika kemudian.

"Apa itu, sayang?"

"Mamah rujuk ya, sama ayah!" Mika kembali menggenggam erat tangan Gina. Dia sangat berharap Gina akan kembali menjadi ibu sambungnya. "Biarkan aku melihat ayah dan Mamahku bahagia. Aku ingin menebus dosa-dosaku pada Mamah. Kumohooon!"

Mendengar permintaan kedua dari Mika, Gina hanya terdiam. Hatinya tiba-tiba sesak. Ada rasa sakit yang kembali menyeruak dalam hatinya. Dalam otaknya kembali berputar adegan-adegan dia selalu dicampakkan oleh Khoirul, juga kenangan pahitnya selama menjadi istri pengganti.

Kini dia merasa keliru akan dirinya sendiri. Dia mengira bahwa sepenuhnya telah memaafkan perlakuan Khoirul dan iklhas akan ketentuan-Nya. Tapi nyatanya, rasa sakit itu masih terpahat jelas dalam hatinya.

"Bagaimana, Mah? Mamah mau kan?" Tanya Mika yang membuat Gina tersadar dari lamunannya.

"Kamu yakin atas permintaan kamu?"

"Yakin seyakin-yakinnya."

"Dengar ya, sayang. Menikah itu bukan selamanya tentang permintaan orang lain, tetapi selain itu takdir Allah, itu juga terkait dengan dua orang yang harus saling mencintai. Jika dua orang yang menikah tidak didasari oleh rasa cinta, maka itu akan sia-sia saja. Itu hanya akan membuat hati mereka tersiksa" Gina menarik nafas panjang, berusaha mengendalikan rasa sakit yang sedang dia rasakan "Kamu pasti paham kan, Sayang?"

"Tetapi bukannya rasa cinta itu bisa tumbuh seiring berjalannya waktu?"

"Iya memang. Tetapi, itu hanya berlaku bagi sebagian orang saja, dan tidak berlaku bagi sebagian orang lainnya. Ada orang yang bersatu selamanya karena mereka saling mencintai, tetapi ada juga orang yang bersatu selamanya karena janji satu sama lain. Mereka hanya akan terkungkung dengan raga yang saling terikat, namun dengan hati yang tidak saling memiliki" Gina berusaha tetap tersenyum. Mungkin Mika masih terlalu dini untuk mendengar semua ini.

Apapun yang dia ucapkan pada Mika, seluruhnya adalah pengalaman pernikahannya dengan Khoirul.

Dulu, Khoirul bersedia mempertahankan pernikahan dengannya hanya keran janji pada Nita. Mereka berdua saling terikat satu sama lain, ya, dengan pernikahan. Tetapi, tidak dengan hati mereka. Hanya Gina yang memberikan seluruh hatinya pada suaminya dan tak pernah mendapatkan balasan sedikitpun.

"Memangnya Mamah sudah tidak mencintai ayah?" Mika bertanya dengan penuh kepolosan. Sedewasa apapun dia, sikap kekanak-kanakannya masih tetap terlihat.

Sampai saat ini pun, Gina masih tidak dapat memahami dirinya sendiri. Dia bingung dengan jalan mana yang terbaik untuknya. Entah dia harus memulai segalanya dengan orang baru, catatan baru, dan lembaran hidup baru. Atau, dia harus kembali membuka lembaran lama yang telah dia tutup rapat-rapat? Apapun perasaan Gina saat ini, sejatinya hanya dia dan Allah lah yang tahu.

...



Maaf baru kembali update ☺️
Kemarin sempet mau pakum dari dunia kepenulisan. Tetap, melihat komentar dan jumlah pembaca, rasanya semangatku kembali pulih.

Maaf karena menunggu terlalu lama kelanjutan ceritanya. Insyaallah jika tidak ada kesibukan lain, saya akan rutin upload ceritanya yaaa...

Makasih untuk kesetiaan menunggu dan kesetiaan membacanya yaaa...😊😊😊

Sang PenggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang