2. Sweetest Making Love (M)

25.6K 1.6K 154
                                    

WARNING! UGH!

Skip jika kamu under 18+

Credit picture by hiraizumiharuna0204

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Credit picture by hiraizumiharuna0204

Maap baget ya, pemanis chapter ini bikin tremor 😭🖤

***

Kamar pengantin baru yang tadinya sunyi, kini dipenuhi dengan erangan serta decapan halus antara dua bilah bibir yang saling beradu demi mencari kepuasaan. Kali ini Jeongkook yang lebih dominan dalam percumbuan di malam pertama mereka. Lain halnya dengan Eunbi yang hampir kewalahan mengikuti permainan lidah Jeongkook yang bergerak licin seperti belut. Bibir merah tipis itu sangat lihai bergerilya dalam melumpuhkan lawan mainnya, hingga tak lagi sanggup berkutik.

Tangan Eunbi sesekali mendorong dada suaminya, karena jujur, dirinya mulai merasa kekurangan pasokan oksigen untuk membantu paru-parunya terus bernafas.

"J—jeon-h." Eunbi memalingkan wajah, menghindar cumbuan sang suami yang semakin gencar melahap bibir tipisnya yang mulai berubah merah dan bengkak. Cumbuan panas itu terlepas secara sepihak, membuahkan kekecewaan sang pria. Kondisi Jeongkook pun sama, terengah karena aktifitas pemanasan malam pengantin mereka. Diusapnya bibir sang istri yang mengkilap basah karena saliva. Terasa pula deru napas Jeongkook yang menerpa dari atasnya, berhembus pelan menyapu permukaan kulit putih wajah eunbi yang bisa dibilang saat ini sudah memerah seperti tomat.

"Tunggu." Jeongkook menjauhkan wajah.

"Hm?"

"Siapa yang menyuruhmu menggunakan pakaian seperti ini?" tanya Jeongkook ketika kedua netra kelamnya itu memperhatikan tubuh Eunbi yang hanya terbalut pakaian minim dengan lekat—panas dan menggoda—tak berdaya di bawah kungkungannya.

Eunbi mendengkus pelan. "Siapa lagi jika bukan ibumu dan ibuku," jawabnya jujur.

"Lantas, kamu menurut saja, begitu?" timpal Jeongkook menanggapi aduan sang istri. "Sengaja, ya, menggoda suamimu, hm?"

Eunbi menggeleng cepat. "Tidak. Aku tidak bermaksud seperti itu. Jujur!"

Jeongkook tersenyum kecil, lebih seperti senyum menggoda. "Yakin? Aku tidak percaya."

Eunbi merotasikan bola matanya malas. "Terserah. Mau bagaimana lagi? Barang-barang kita belum diantar kemari. Sedang di dalam lemari ini hanya ada bingkisan pemberian Ibu. Tidak mungkin, 'kan, aku telanjang? Kau mau aku masuk angin?" Eunbi mengomel panjang lebar, tak ketinggalan sikap imut saat gadis itu mengerucutkan bibirnya lucu.

"Takut masuk angin tapi yang kau gunakan pakaian seminim ini?" goda Jeongkook. "Ya sama saja, Sayangku. Lebih baik kau tidak usah pakai baju sekalian." Jeongkook tersenyum mesum. Iris gelapnya asik memperhatikan tubuh Eunbi dari atas hingga kebawah.

HOW TO BE  A GOOD DADDY? ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang