6. Return of Memories

17.1K 1.3K 71
                                    

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

"Yoonji-ya, kenapa kau tidak kembali bersamaku saja, hm?" tanya sang kakak pada gadis yang sedang membantunya membereskan pakaian ke dalam koper hitam.

Gadis itu menoleh. "Masih ada satu hal yang harus aku selesaikan terlebih dahulu, Kak."

"Kalau begitu kabari aku jika kau sudah tiba di Seoul nanti."

"Siap, komandan!" serunya.

Gadis cantik itu mengeluarkan selembar surat yang ia titipkan pada sang kakak agar nanti dapat diberikan pada sang sahabat di Seoul.

"Kau yakin akan bertemu dengan mereka?"

Yoonji mengangguk dengan senyum tipis. "Tentu. Aku harus memberikan selamat dan meminta maaf karena tak dapat hadir dalam pesta pernikahan mereka saat itu."

"Baiklah. Aku tunggu kau di Seoul."

"Iya, Yunggi ! Bawel sekali, sih!"

Ting!

Sebuah notifikasi di ponsel Yoonji pun berbunyi. Satu pesan masuk berhasil dia terima. Bibir itu lantas tertarik, menampilkan senyum asimetris di wajah cantiknya. merindukan seseorang yang telah lama tak bertemu dan seakan pergi menghilang.

"I Miss you...," ucapnya pada sebuah tampilan foto di dalam ponselnya yang telah ia simpan selama bertahun-tahun. Itu adalah kesalahannya, memilih pergi meninggalkan luka pada seseorang. Salahnya juga karena masih menyimpan perasaan yang tidak seharusnya pada masa lalu sungguh ingin dialupakan—namun tak bisa.

Akan tetapi, Yoonji telah berdamai dengan masa lalu itu, yang kini telah menjadi masa depan seseorang jauh di sana.

Pagi-pagi sekali, Eunbi sudah terbangun. Lantaran mendengar dering ponsel miliknya yang begitu berisik di atas nakas samping ranjang mereka. Eunbi mencoba membangkitkan tubuhnya yang masih terasa pegal dan linu karena kegiatan panasnya tadi malam. Jeongkook masih tertidur pulas di sampingnya.

Eunbi melirik ponselnya yang terus berdering sejak tadi. Alisnya menyatu saat melihat sebuah nomor tanpa nama menghubunginya beberapa kali, juga sebuah pesan yang baru saja ia terima. "Siapa yang menghubungiku pagi-pagi begini? Apa ia tak tahu ini jam berapa."

From : +21-4569-xxx

Maaf mengganggumu, Eunbi-ya. Aku akan kembali ke Korea, mari bertemu setelah aku tiba di Seoul. Salam Rindu untuk adik manisku.

Seketika, Eunbi mencoba mengingat siapa yang kira-kira akan kembali ke Korea dalam waktu dekat ini. Sepertinya, tak ada satu pun sanak saudaranya yang sedang berada di luar negeri saat ini. Apa mungkin Eunbi saja yang lupa?

Ah, entahlah. Untuk saat ini Eunbi hanya ingin kembali menikmati waktu tidurnya yang masih belum cukup. Jujur saja, kedua matanya masih terasa sangat berat untuk dibuka, karena bunyi bising ponselnya saja mau-tak mau dia terbangun untuk memastikan.

HOW TO BE  A GOOD DADDY? ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang